Budaya dan Sub-Budaya Analisis Perilaku Wholesaler PT “X”

95 Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data diolah Gambar 5.6. Market share 2010 Berdasarkan Gambar 5.6 diatas, dapat dilihat bahwa market share pada tahun 2010 untuk Sakura Roof yang dipasarkan oleh PT “X” adalah 16. Sedangkan pemimpin pasar adalah Star Roof dengan share sebesar 21, posisi kedua adalah Hari Rejeki dan Mahkota dengan share sebesar 17. Terjadi kenaikan market share yang signifikan pada Sakura Roof menjadi 16, hanya selisih 1 poin dari posisi ketiga yang sama-sama diduduki oleh Hari Rejeki dan Mahkota. Posisi Sakura Roof pun berada pada posisi ke-3.

5.2. Analisis Perilaku Wholesaler PT “X”

5.2.1. Budaya dan Sub-Budaya

a. Bahasa STAR ROOF 21 HARI REJEKI 17 M AHKOTA 17 M ULIA ROOF 6 EM ERALD 6 RUBY 6 SUPRA ROOF 4 ORION 3 VEGA ROOF 1 M AHA ROOF 3 PT. X 16 M ARKET SHARE 2010 Universitas Sumatera Utara 96 Masyarakat Sumatera Utara memiliki kebudayaan yang sangat bervariasi, dimana ada berbagai macam suku, adat istiadat dan agama. Salah satu faktor dari keragaman ini adalah bahasa, yaitu keberagaman bahasa yang terdapat di tiap – tiap kota di Sumatera Utara meskipun bahasa Indonesia tetap yang utama. Dari hasil survey yang dilakukan peneliti terhadap wholesaler bahan bangunan terutama atap metal di beberapa kota di Sumatera Utara terlihat pada Gambar 5.7. berikut: Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data diolah Gambar 5.7. Penggunaan bahasa daerah dalam bertransaksi Berdasarkan Gambar 5.7. diatas, didapatkan bahwa 61 wholesaler menyatakan lebih mudah menggunakan bahasa daerah sedangkan 39 menyatakan bahasa Indonesia lebih mudah dalam bertransaksi. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Sumatera Utara masih kuat akan kedaerahannya dan dari alasan yang diberikan bahwa dengan bahasa daerah mereka lebih mudah untuk mengerti dan tidak terjadi salah pengertian dari pada bahasa Indonesia. b. Jenis Kelamin YA 62 TIDAK 38 Universitas Sumatera Utara 97 Jika ditinjau dalam melakukan transaksi, wholesaler ada kalanya masih melihat jenis kelamin dan usia daripada penjual sales yang berhubungan dengan mereka. Dari hasil survey yang dilakukan peneliti terhadap wholesaler bahan bangunan terutama atap metal di beberapa kota di Sumatera Utara terlihat pada Gambar 5.8. berikut: Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data diolah Gambar 5.8. Pada sales pria atau wanita yang lebih meyakinkan dalam bertransaksi Berdasarkan Gambar 5.8. diatas menunjukkan bahwa 57 wholesaler lebih condong berhubungan dengan penjual pria, sedangkan 39 wholesaler lebih condong berhubungan dengan penjual wanita dan hanya 4 yang menyatakan sama saja antara penjual pria atau wanita. Penjual pria lebih dominan dipilih wholesaler karena dalam memutuskan sesuatu hal, pria dianggap lebih tepat, berwibawa dan bijaksana. Namun disamping itu, karena produk yang dijual adalah atap metal, dimana dalam hal aplikasi pemasangannya dilakukan pria, maka penjual pria dianggap lebih mengerti teknikal pemasangannya. PRIA 52 WANITA 5 SAM A SAJA 43 Universitas Sumatera Utara 98 c. Usia Penjual Ditinjau dari sisi usia penjual sales dalam berhubungan dengan wholesaler, dari hasil survey yang dilakukan peneliti terhadap wholesaler bahan bangunan terutama atap metal di beberapa kota di Sumatera Utara terlihat pada Gambar 5.9. berikut: Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data diolah Gambar 5.9. Usia Penjual dalam berhubungan dengan wholesaler Berdasarkan Gambar 5.9. diatas terdapat 67 wholesaler menyatakan jenis kelamin penjual tidak mempengaruhi dalam melakukan transaksi, namun dengan catatan penjual tersebut dapat bertanggung jawab, dapat memberikan penjelasan yang meyakinkan dan memiliki kepribadian yang dewasa dalam bertransaksi. Sedangkan 33 wholesaler yang lain menyatakan berpengaruh, dengan alasan kedewasaan dan pengalaman kerja ditentukan dari usia. Ditinjau dari kelompok usia dapat dilihat dari Gambar 5.10 berikut: YA 33 TIDAK 67 Universitas Sumatera Utara 99 Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Data diolah Gambar 5.10 : Kelompok Usia Penjual yang lebih meyakinkan dalam bertransaksi Berdasarkan Gambar 5.10 diatas diperoleh bahwa kelompok usia yang paling meyakinkan dalam bertransaksi adalah kelompok 26 – 30 tahun sebesar , disusul kelompok usia 31 – 36 tahun sebesar 38, kemudian kelompok usia 37 – 42 tahun sebesar 15, kelompok usia diatas 43 tahun sebesar 8 dan yang tidak ada memilih adalah kelompok usia 20 – 25 tahun yaitu 0. Hal ini menunjukkan bahwa wholesaler tidak ingin usia penjual yang muda, karena wholesaler beranggapan mereka belum kompeten untuk menjelaskan produk. Wholesaler lebih memilih penjual yang berusia 26 – 36 tahun karena lebih meyakinkan dalam melakukan transaksi dan untuk sales yang berusia diatas 36 tahun dianggap terlalu senior sehingga kurang tepat dan kurang nyaman bagi wholesaler dalam melakukan transaksi.

5.2.2. Kelas Sosial Masyarakat