Pemilik Bank Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Jangka Pendek Melalui Kewenangan Bank Indonesia Terhadap Bank-Bank Bermasalah Dalam Pembayaran Kredit (Studi Terhadap Kasus Bank Century)

laporan Badan Pengawas Keuangan BPK, sebelum Bank Century digabungkan merger, telah berkali-kali Bank Century mengalami Capital Adequacy Ratio CAR negatif atau turun yang ditenggarai dengan buruknya performa kinerja Bank Century. Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio CAR yang merosot penuh minus 3 menjadi 35 mendasari keputusan KKSK untuk menyelamatkan Bank Century yang ditetapkan sebagai Bank gagal. Oleh sebab itu, Bank Century diserahkan kepada LPS sehingga Rasio Keuangannya menjadi normal kembali. 156

5. Pemilik Bank

Pengurus bank Century yang sudah dilakukan proses hukum, ada delapan orang yakni Komisaris Utama Sulaiman AB, Komisaris Poerwanto Kamajadi, Komisaris Rusli Prakasa, Direktur Utama Hermanus Hasan Muslim. Kemudian Wakil Direktur Utama Hamidy, Direktur Pemasaran Lila K. Gondokusumo, Direktur Kepatuhan Edward M. Situmorang, dan Pemegang Saham Robert Tantular. 157 Sebenarnya bank tidak dapat jatuh, karena ada build in system di dalamnya. Jika bank itu dijalankan secara hati-hati itikad baik, walaupun kredit macet, namun sesungguhnya terhadap kredit tersebut dapat di-back up dengan agunan yang memadai. Likuidasi dari agunan ini tetap membuat bank bisa memenuhi kewajiban 156 Steve Susanto., Loc. Cit. 157 Erlangga Djumena, “Bank Indonesia Kejar Pemilik Bank Century”, http:nasional.kompas.comread2008112323325138bi.kejar.pemilik.bank.century, diakses tanggal 11 Mei 2011. Robert Tantular adalah The Man of the Year. Sebab Robert Tantular sebagai pemegang saham meminjam uang dari Bank Century secara illegal dengan maksud ingin memutar uang tersebut dalam pasar saham yang dapat dikategorikan sebagai perampok bank terhadap banknya sendiri. Perlu dipahami bahwa suatu bank hanya bisa jatuh kalau dirampok oleh orang-orang di dalamnya sendiri pemiliknya. Kasus semacam ini terjadi pada Bank Century dan sebagai aktor utamanya adalah Robert Tantular. Universitas Sumatera Utara kepada para penabung dan deposan. Jika aset bank tersebut ternyata fiktif atau kosong berakibat pada bank tersebut akan hancur. Robert Tantular dkk mendirikan sebuah perusahaan dan kemudian perusahaan tersebut mengeluarkan surat hutang obligasi. Surat hutang termasuk surat berharga yang bisa diperdagangkan di pasar uang. Bank Century kemudian diperintahkan oleh Robert Tantular untuk membeli surat berharga tersebut. 158 Uang nasabah yang dititipkan atau disimpan kepada Bank Century, disalurkan ke perusahaan Robert Tantular. Oleh Robert Tantular sebagai pemilik bank memutar uang nasabah dengan harapan hasilnya mampu membayar kembali uang yang tadinya dipinjam dari Bank Century. Salah satu mesin pemutar uangnya adalah pasar saham. Ketika krisis di penghujung 2008, pasar saham terguncang, nilainya turun lebih dari 50. Maka investasi Robert Tantular bukannya untung malahan rugi. Uang yang dipinjam secara tidak sah dari Bank Century tidak mampu dikembalikannya. Surat hutangnya gagal bayar, Bank Century pun ikut-ikutan gagal bayar. Bank Century dalam hal demikian telah dirampok oleh pemiliknya, Robert Tantular dkk. Sudah sangat benar tindakan Kapolri untuk menangkap Robert Tantular. Robert Tantular yang paling bertanggung jawab terhadap penyalahgunaan uang nasabah di Bank Century. Robert Tantular ditangkap karena melakukan tindakan kriminal dalam perbankan dan seluruh asset-asset pribadinya dapat disita untuk kemudian dilikuidasi dan hasilnya dikembalikan ke Bank Century. 158 Ibid. Universitas Sumatera Utara

C. Skema Penanganan Bank Century Melalui Mekanisme Pemberian Kredit Jangka Pendek

1. Skema Status Bank Century Bank Century dinyatakan sebagai Bank dalam Pengawasan Intensif sesuai dengan surat BI No.7135DPwB1PwB11Rahasia dan No.1027PBI2008 tanggal 30 Oktober 2008, status ini ditetapkan paling lama 6 enam bulan. Hal ini karena Surat-Surat Berharga SSB valuta asing dan penyaluran kredit yang berpotensi menimbulkan masalah. Status ini terus disandang oleh Bank Century hingga tanggal 6 November 2008, saat ditetapkan menjadi Bank dalam Pengawasan Khusus DPK. 159 Pada tanggal 13 Nopember 2008, Bank Century mengalami keterlambatan penyetoran dana pre-fund untuk mengikuti kliring dan dana di BI yang telah berada di bawah saldo minimal, sehingga Bank Century di-suspend untuk transaksi kliring pada hari tersebut, pada tanggal 14 s.d 20 Nopember 2008, transaksi kliring sudah dibuka kembali namun terjadi penarikan dana nasabah secara besar-besaran akibat turunnya tingkat kepercayaan yang timbul sebagai akibat dari pemberitaan-pemberitaan seputar ketidakikutsertaan Bank pada kliring tanggal 13 Nopember 2008. 160 Berdasarkan Surat No.10232GBIRahasia tanggal 20 Nopember 2008, BI menetapkan Bank Century sebagai bank gagal yang berdampak sistemik. Sesuai dengan Perppu No. 4 Tahun 2008 tentang JPSK, KSSK melalui Keputusan No. 159 Lihat Skema 1: Status Bank Century Berdasarkan Hasil Audit BPK tanggal 20 November 2009. 160 http:xa.yimg.comkqgroups263050991339576763nameLaporanICW+tentang+Century .pdf, diakses tanggal 28 April 2011. Berdasarkan Hasil Audit BPK tanggal 20 November 2009, hal. 5. Universitas Sumatera Utara 04KSSK.032008 tanggal 21 Nopember 2008 menetapkan Bank Century sebagai bank gagal yang berdampak sistemik dan menyerahkan penanganannya kepada Lembaga Penjamin Simpanan LPS. 161 Skema 1: Status Bank Century 161 Sesuai dengan Pasal 40 UU No. 24 Tahun 2004 tentang LPS, terhitung sejak LPS melakukan penanganan bank gagal, maka LPS mengambil alih segala hak dan wewenang RUPS, kepemilikan, kepengurusan, danatau kepentingan lain pada bank dimaksud. Merger 28 Des 2004 Bank Picco Chinkara Capital 67 Bank CIC Chinkara Capital 17 Antaboga ADS 6 Bank Danpac Chinkara Capital 55 BANK BENTURY STATUS Bank dalam Pengawasan Intensif 29 Des 2005 Bank dalam Pengawasan Khusus 6 Nop 2008 MASALAH 2 thn 10 bln 14 hari 1. Praktek merugikan, menukar SSB senilai USD 75juta dan cash USD 60 juta dengan total USD135juta dengan SSB lain seharga USD 57,48 juta. 2. CAR negative -132,58. 3. Pelanggaran BMPK, pelanggaran PDN. 4. Kredit macet senilai Rp 356 miliar. 5. Pengumpulan investasi dana tetap oleh PT Antaboga Delta Sekuritas PT ADS 1. Sejak Oktober 2008 Century berkali-kali melanggar ketentuan Giro Wajib Minimum GWM. 2. Likuiditas Bank Terus memburuk sejak BI meminta pemilik melunasi SSB Valas yang jatuh tempo dan pemilik tidak mampu memenuhi komitmen. 3. Perhitungan CAR per 30 September melorot dari 14,76 menjadi 2,35. Universitas Sumatera Utara Sumber: Berdasarkan Hasil Audit BPK tanggal 20 November 2009 162

2. Skema Penyaluran Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek FPJP