Perbedaan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek dengan Blancket Guaranty

sumber pendanaan dalam rangka pencegahan dan penanganan krisis terkait dengan pemberian FPD menjadi beban APBN melalui penerbitan SBN atau tunai oleh Pemerintah.

6. Perbedaan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek dengan Blancket Guaranty

Sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 1 angka 4 PBI No.1026PBI2008 tentang Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum, FPJP adalah fasilitas pendanaan dari BI kepada bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek yang dialami oleh bank. Kesulitan tersebut ditunjukkan oleh keadaan yang dialami bank disebabkan arus dana masuk lebih kecil dibandingkan dengan arus dana keluar mismatch dalam rupiah sehingga bank tidak dapat memenuhi GWM rupiah. Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 4 PBI No.1026PBI2008 tersebut, dapat dipahami bahwa FPJP diberikan kepada bank yang mengalami kesulitan pendanaan jangka pendek. Sedangkan penjaminan penuh atau blancket guaraty adalah penjaminan terhadap simpanan nasabah secara penuh oleh bank yang bersangkutan terhadap simpanan nasabah penyimpan. Penjaminan penuh dimaksudkan untuk menjaga Time Gross Settlement BI-RTGS karena nilai transaksi keluar outgoing transaction melalui sistem BI-RTGS lebih besar dibandingkan dengan saldo rekening giro rupiah bank di BI. Sistem BI-RTGS adalah sistem transfer dana elektronik antar peserta dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi individual. Penggunaan FLI dilakukan secara otomatis melalui BI-RTGS pada saat saldo rekening giro rupiah bank di BI tidak mencukupi untuk melakukan transaksi keluar berdasarkan kecukupan nilai agunan FLI yang tersedia di rekening penggunaan surat berharga dalam sarana Bank Indonesia Scriptless Securities Settlement System BI-SSSS. Selanjutnya pelunasan FLI dilakukan secara otomatis oleh sistem BI-RTGS setiap terdapat transaksi masuk yang mengkredit rekening giro rupiah bank bersangkutan di BI sampai dengan batas waktu pelunasan FLI. Bank wajib melunasi FLI sampai batas waktu pelunasan FLI yang ditetapkan BI. Jika bank tidak melunasi nilai FLI sampai dengan batas waktu pelunasan FLI yang ditetapkan, maka terhadap nilai FLI yang tidak dapat dilunasi diberlakukan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek FPJP. Universitas Sumatera Utara kepercayaan para pemilik modal agar mau menyimpan dananya di dalam negeri. 77 Apabila bank kehilangan kepercayaan dari masyarakat sehingga kelangsungan usaha bank dimaksud tidak dapat dilanjutkan, bank dimaksud menjadi Bank Gagal yang berakibat dicabut izin usahanya. Oleh sebab itu, baik pemilik dan pengelola bank maupun berbagai otoritas yang terlibat dalam pengaturan danatau pengawasan bank, hurus bekerja sama mewujudkan kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan. Penjaminan seluruh kewajiban bank blanket guarantee berdasarkan Keputusan Presiden di masa lalu, berhasil mewujudkan kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan pada masa krisis moneter dan perbankan. Namun, penjaminan yang sangat luas ini juga membebani anggaran negara dan menimbulkan moral hazard pada pihak pengelola bank dan nasabah bank. Pengelola bank tidak terdorong untuk melakukan usaha bank secara prudent, sementara nasabah tidak memperhatikan atau mementingkan kondisi kesehatan bank dalam bertransaksi dengan bank. Selain itu, penerapan penjaminan secara luas ini yang berdasarkan kepada Keputusan Presiden kurang dapat memberikan kekuatan hukum sehingga menimbulkan permasalahan dalam pelaksanaan penjaminan. Oleh karena itu, diperlukan dasar hukum yang lebih kuat dalam bentuk Undang-Undang. Berdasarkan hal tersebut, bahwa blancket guaraty merupakan suatu penjaminan bank terhadap nasabahnya sedangkan FPJP merupakan suatu fasilitas pendanaan yang diberikan BI kepada bank. Suatu bank dikatakan sebagai bank gagal menurut UU LPS: 78 Penjaminan penuh blanket garantee dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang mendesak dilakukan agar nasabah bank merasa aman, 79 77 Harian Kompas, Tanggal 24 November 2008, hal. 1. namun berdasarkan Penjelasan Umum UU LPS di atas, blancket guaranty membebani anggaran negara dan menimbulkan moral hazard pada pihak pengelola bank dan nasabah bank. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan pemerintah menurut Zulkarnain Sitompul 78 Penjelasan Umum UU LPS. 79 http:economy.okezone.comread20081113277163815blanket-guarantee-belum-cocok- diterapkan-di-indonesia, diakses tanggal 22 Juli 2011. Universitas Sumatera Utara adalah mengurangi cakupan jenis transaksi yang dijamin dalam blanket guarantee secara bertahap. Pasal 100 UU LPS menetapkan tahapan peralihan dari jaminan secara penuh menjadi jaminan terbatas adalah 18 bulan sejak berlakunya UU LPS dengan tahapan sebagai berikut: Selama 6 bulan sejak berlaku UU LPS seluruh nilai simpanan dijamin; Enam bulan berikutnya jumlah yang dijamin paling tinggi Rp. 5 milyar; Enam bulan berikutnya jumlah maksimal yang dijamin Rp. 1 milyar; dan setelah 18 bulan berlakunya UULPS maksimal yang dijamin adalah Rp.100 juta. 80

7. Perbedaan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek dengan Bailout