mengatur dan menjaga kelancaran sistim pembayaran, dan mengatur dan mengawasi bank-bank di bawahnya. Ketiga bidang tugas tersebut diintegrasi agar tujuan
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Bidang tugas termasuk di dalamnya dalam hal penyaluran kredit terhadap bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditas. Sebagaimana dalam Pasal 11 ayat 1
UUBI, ditentukan bahwa, “BI dapat memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah untuk jangka waktu paling lama 90 sembilan puluh hari kepada bank
untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek bank yang bersangkutan”. Penyaluran kredit terhadap bank-bank dimaksudkan kepada bank yang bermasalah
dalam hal kesulitan likuiditas dimana bank terkait tidak mampu memenuhi seluruh kewajibannya untuk melunasi hutang-hutangnya, maka dalam hal ini BI dapat
memberikan bantuan dalam bentuk kredit jangka pendek melalui Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek FPJP.
2. Landasan Konsepsional
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa istilah sebagai landasan konsepsional untuk menghindari kesimpangsiuran pemahaman mengenai definisi
atau pengertian serta istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berkut:
a. BI adalah Bank Sentral Republik Indonesia, sebagai lembaga negara yang
independen, bebas dari campur tangan Pemerintah dan atau pihak-pihak
Universitas Sumatera Utara
lainnya, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang- undang.
40
b. Bank bermasalah adalah bank-bank yang mengalami kegagalan karena sudah
tidak mampu lagi memenuhi kewajiban deposan dan krediturgagal bayar, bersumber pada persoalan likuiditas bank.
41
c. Analisis kredit adalah suatu proses untuk mengetahui dan mendalami
terhadapab bank-bank mengenai kepatutannya menerima atau tidak menerima bantuan berupa kredit dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dan
rasio-rasio keuangan untuk menentukan kebutuhan kredit yang wajar.
42
d. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek FPJP adalah kredit atau pembiayaan
berdasarkan Prinsip Syariah untuk jangka waktu paling lama 90 sembilan puluh hari kepada Bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek
Bank yang bersangkutan.
43
e. Berdampak sistemik adalah suatu kondisi sulit yang ditimbulkan oleh suatu
bank, Lembaga Keuangan Bukan bank LKBB, danatau gejolak pasar keuangan yang apabila tidak diatasi dapat menyebabkan kegagalan sejumlah
40
Pasal 4 ayat 1, ayat 2, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia.
41
Hilman Sahroni, Penanganan Bank Yang Bemasalah, Jakarta: Universitas Gunadarma, 2010, hal. 3.
42
“Analisis Kredit”, Utama XV, Agustus, tanggal 16 Agustus 2008.
43
Pasal 11 ayat 1 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan Pertama atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
bank danatau LKBB lain sehingga menyebabkan hilangnya kepercayaan terhadap sistem keuangan dan perekonomian nasional.
44
f. Bailout adalah istilah ekonomi dan keuangan yang digunakan untuk
menjelaskan situasi dimana sebuah entitas yang bangkrut atau hampir bangkrut, seperti perusahaan atau sebuah bank diberikan suatu injeksi dana
segar yang likuid, dalam rangka untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
45
g. Giro Wajib Minimum GWM adalah simpanan minimum yang harus
dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga.
46
h. Bank rush adalah bank yang mengalami penarikan dana besar-besaran oleh
para pihak ketiga atau nasabah bank yang bersangkutan karena bank tersebut berada dalam posisi sulit sehingga tergolong bank kurang sehat bermasalah,
kurang dipercaya nasabah, dan berkemungkinan dilikuidasi.
47
i. Blancket guaraty adalah penjaminan terhadap simpanan nasabah secara penuh
oleh bank yang bersangkutan terhadap simpanan nasabah penyimpan.
44
Pasal 1 angka 4 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan Perppu JPSK.
45
http:www.lintasberita.comgo823451, diakses tanggal 20 Januari 2011. Seringkali bailout dilakukan oleh pihak pemerintah atau konsorsium beberapa investor yang akan meminta peran kendali
pada entitas tersebut sebagai timbal balik untuk dana yang disuntikkan.
46
Pasal 1 angka 7 PBI Nomor 1019PBI2008 tentang Giro Wajib Minimum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing.
47
Y. Tri Susilo, dkk., Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta: Salemba Empat, 2000, hal. 102.
Universitas Sumatera Utara
Penjaminan penuh dimaksudkan untuk menjaga kepercayaan para pemilik modal agar mau menyimpan dananya di dalam negeri.
48
j. Fasilitas Likuiditas Intrahari FLI adalah penyediaan pendanaan oleh BI
kepada bank dalam kedudukan bank sebagai peserta sistem Bank Indonesia- Real Time Gross Settlement BI-RTGS dan peserta Sistem Kliring Nasional
Bank Indonesia SKNBI, yang dilakukan dengan cara repurchase agreement repo surat berharga yang harus diselesaikan pada hari yang sama dengan
hari penggunaan.
49
k. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia BLBI adalah dana yang disalurkan oleh
BI ke bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditas dalam operasinya sehari-hari disebabkan oleh penarikan dana secara tiba-tiba dan besar-besaran
oleh nasabah, sementara bank terkait tidak siap melayani peristiwa tersebut.
50
G. Metode Penelitian
Metode adalah cara kerja atau tata kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan.
51
48
Harian Kompas, Tanggal 24 November 2008, hal. 1.
Sedangkan penelitian merupakan suatu kerja ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran
49
Pasal 1 angka 6 PBI No.1029PBI2008 tentang Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum.
50
Chatamarrasjid Ais., Op. cit., hal. 49.
51
Soerjono Soekanto, Ringkasan Metodologi Penelitian Hukum Empiris, Jakarta: Indonesia Hillco, 1990, hal. 106.
Universitas Sumatera Utara
secara sistematis, metodologis dan konsisten.
52
Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu
yang bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisisnya.
53
1. Jenis dan Sifat Penelitian