Komite Stabilitas Sistim Keuangan KSSK

Century, Gubernur BI Boediono mengatakan setidaknya akan ada 23 bank sejenis yang akan mengalami kasus serupa jika Bank Century tidak ditangani. Kemudian tanggal 19 November 2008 diselenggarakan rapat antara Departemen Keuangan dan BI. Gubernur BI juga mempresentasikan kondisi perbankan di Indonesia yang mengalami tekanan likuiditas dan menurunnya kepercayaan pasar. BI mempresentasikan analisisnya berdasarkan Risiko Sistemik Perbankan Indonesia. 147 Berdasarkan surat Nomor 102GBIDPNPRahasia, Gubernur BI menyampaikan informasi perkembangan kondisi Bank Century kepada Menteri Keuangan dalam kapasitasnya sebagai ketua KSSK. Rapat dilaksanakan sedemikian cepat, karena BI meminta sebuah keputusan yang cepat akan nasib Bank Century. BI memastikan apabila tidak cepat, maka pada tanggal 21 November 2008 Bank Century akan mengalami kalah kliring dan default sehingga dapat berakibat pada stabilitas sistim keuangan terganggu. Jika kedua hal itu terjadi pada Bank Century, kondisi seluruh sistim pembayaran dan stabilitas perbankan nasional akan terancam, mengingat tekanan pada perbankan nasional saat itu sangat besar karena ancaman krisis global. 148

3. Komite Stabilitas Sistim Keuangan KSSK

Pada tanggal 21 November 2008 pada hari yang sama, BI kembali mengirimkan surat ke Departemen Keuangan dengan Nomor 10232GBIRahasia, atas nama Gubernur BI meminta diadakan rapat hari itu juga untuk 147 Bambang Soesatyo, Op. cit., hal. 13. 148 Ibid., hal. 14-15. Universitas Sumatera Utara menginformasikan kondisi terkini Bank Century, penetapan Bank Century sebagai bank gagal dan berdampak sistemik, serta hasil analisis sistemik akibat Bank Century. BI menyertakan dokumen-dokumen terkait untuk mendukung keabsahan analisis BI yang dicek oleh sekretariat KSSK. 149 Setelah KSSK menyatakan syarat-syarat sesuai dengan keputusan KSSK Nomor 03KSSK.012008 tanggal 20 November 2008 tentang Mekanisme Rapat KSSK terpenuhi, maka pada tanggal 21 November 2008 pukul 00.11 WIB dini hari, diselenggarakan rapat KSSK. Rapat tersebut dimulai dari penjelasan Gubernur BI mengenai keputusan Dewan Gubernur BI bahwa Bank Century telah ditetapkan sebagai bank gagal yang berdampak sistemik. KSSK meminta pendapat beberapa pejabat Departemen Keuangan, BI, LPS, Bank Mandiri dan Ketua Unit Kerja Presiden Pengelolaan Program dan Reformasi UKP3R yang diundang dan hadir dalam rapat tersebut. 150 BI tetap mempertahankan argumentasinya menyelematkan Bank Century karena berpotensi sistemik dan mengancam sistim pembayaran perbankan nasional. Hingga rapat kedua pada pukul 04.30 WIB diselenggarakan untuk mengambil keputusan KSSK. Dalam rapat kedua ini hadir Menteri Keuangan ketua KSSK, Boediono anggota KSSK, organ-organ KSSK lainnya seperti sekretaris KSSK dan Konsultan Hukum yang dalam hal ini diwakili oleh Arif Surowidjodjo. Rapat berlangsung hingga pukul 05.30 WIB dengan hasil bahwa: KSSK menetapkan Bank 149 Ibid., hal. 23. 150 Ibid., hal. 54. Para peserta mempertanyakan berbagai detail mengenai Bank Century termasuk mengenai reputasi pemilik, kelemahan pengawasan, dan analisis dampak sistemik. Universitas Sumatera Utara Century sebagai bank gagal yang berdampak sistemik serta rapat meminta LPS untuk melakukan penanganan sesuai dengan No.24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan UU LPS yang diserahkan KSSK kepada LPS pada tanggal 21 November 2008. 151 Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio CAR pada saat keputusan KSSK diambil merosot penuh minus 3 menjadi 35 dan mendasari keputusan KKSK untuk menyelamatkan Bank Century yang ditetapkan sebagai Bank gagal. Oleh sebab itu, maka dampak pendirian Bank Century sebagai hasil merger, dapat dipastikan merugikan sebahagian besar nasabah. 152

4. Lembaga Penjamin Simpanan LPS