BAB III PENANGANAN TERHADAP BANK BERMASALAH OLEH BI MELALUI
MEKANISME PEMBERIAN KREDIT JANGKA PENDEK
A. Bank Bermasalah dan Dampaknya Terhadap Perekonomian 3. Pengertian Bank Gagal
Suatu bank yang tidak dapat lagi memenuhi kewajibannya kepada deposan maupun kreditur, maka bank tersebut dapat dikatakan sebagai bank gagal failure
bank. Pengertian bank gagal tidak ditemukan dalam UU Perbankan dan UU BI. Pengertian bank gagal dapat ditemukan pada Pasal 1 angka 7 UU No.24 Tahun 2004
tentang LPS UU LPS ditegaskan bahwa, “Bank gagal failing bank} adalah bank yang mengalami kesulitan keuangan dan membahayakan kelangsungan usahanya
serta dinyatakan tidak dapat lagi disehatkan oleh LPP sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya”. LPP atau Lembaga Pengawas Perbankan adalah BI atau lembaga
pengawasan sektor jasa keuangan. Pengertian bank gagal dapat juga ditemukan pada Pasal 1 angka 9 Perpu No.4
Tahun 2008 tentang Jaringan Pengaman Sistim Keuangan UU JPSK, ditegaskan bahwa, ”Bank gagal adalah bank yang mengalami kesulitan keuangan dan
membahayakan kelangsungan usahanya serta dinyatakan tidak dapat lagi disehatkan oleh Bank Indonesia sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya”.
Menurut George G. Kaufman, “A bank fails economically when the market value of its assets declines below the market value of its liabilities, so that the market
value of its capital net worth becomes negative. At such times, the bank cannot
Universitas Sumatera Utara
expect to pay all of its depositors in full and on time”.
108
Federal Deposit Insurance Corporation FDIC mendefinisikan bank gagal sebagai berikut: “A bank failure is the closing of a bank by a federal or state banking
regulatory agency. Generally, a bank is closed when it is unable to meet its obligations to depositors and others”.
Artinya, sebuah bank gagal secara ekonomi ketika nilai pasar dari aset menurun di bawah nilai pasar
kewajibannya, sehingga nilai pasar modal net worth menjadi negatif. Pada saat seperti itu, bank tidak bisa mengharapkan untuk membayar semua deposan secara
penuh dan tepat waktu.
109
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat dipahami bahwa bank gagal failure bank adalah suatu keadaan dimana operasional bank tertentu dapat
dihentikan oleh otoritas pengawasan perbankan oleh negara dimana bank tersebut berada. diacu pada praktik bank sentral di Uni Eropa terdapat tiga aspek penilaian
yakni kuantitatif, kualitatif dan subyektif, Artinya, sebuah kegagalan bank adalah
penutupan bank oleh lembaga perbankan federal atau negara peraturan. Umumnya, bank ditutup bila ia tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada deposan dan lain-
lain.
110
108
http:www.cato.orgpubsjournalcj16n1-2.html, diakses tanggal 24 Juli 2011. Lihat juga: George G. Kaufman, “Bank Failures, Systemic Risk, and Bank Regulation”, Cato Journal, Vol. 16,
No. 1 SpringSummer 1996, hal. 1.
dimana sebuah bank disebut sebagai bank gagal dapat dikarenakan ketidakmampuannya dalam memenuhi kewajibannya
kepada para deposannya atau karena tidak bisa membayar atau pemenuhan
109
http:www.fdic.govdepositdepositsinsured, diakses tanggal 24 Juli 2011.
110
http:id.wikipedia.orgwikiBank_gagal, diakses tanggal 24 Juli 2011.
Universitas Sumatera Utara
permintaan dana-dana lainnya yang masih merupakan bagian dari kewajibannya, penghentian terhadap operasional bank gagal mempunyai dua alternatif penyelesaian
yakni yang pertama bank gagal tersebut dapat dilakukan dilikuidasi tanpa termasuk dalam skema penjaminan atau yang kedua, bila bank gagal tersebut merupakan bank-
bank yang dipertanggungkan atau disebut pula sebagai bank tertanggung maka bank gagal yang bersangkutan yang berada dalam jaminan pembayaran kewajiban
berdasarkan skema penjaminan oleh lembaga atau badan penjaminan tersebut. Bank gagal dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bank gagal tidak
berdampak sistemik dan bank gagal berdampak sistemik. Pembagian tersebut berkaitan dengan proses penanganan terhadap bank gagal tersebut oleh BI, LPS,
Departemen Keuangan dan KSSK. Bank gagal yang tidak berdampak sistemik, statusnya dalam pengawasan normal atau pengawasan intensif. Status dalam
pengawasan normal, dilakukan pengawasan dan penilaian tingkat kesehatan dan risiko melalui analisis laporan-laporan berkala bank. Pengawas bank dalam
melakukan pemeriksaan dilakukan dalam tataran normal, yakni secara berkala atau minimal 1 satu tahun sekali. Status pengawasan intensif, pengawasan yang
diberikan kepada bank umum, apabila bank tersebut berpotensi mengalami kesulitan yang dapat membahayakan tingkat kelangsungan bank. Indikasi yang menunjukkan
bank tersebut dalam kondisi membahayakan adalah pelampauan batas minimum pemberian kredit, tingkat kredit bermasalah yang melampaui ambang batas.
Bank gagal yang berdampak sistemik masuk dalam status pengawasan khusus oleh BI. Pengawasan yang dilakukan terhadap bank yang karena anjloknya modal
Universitas Sumatera Utara
minimum kurang dari CAR 8.
111
4. Dampaknya Terhadap Perekonomian