1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Era saat ini, segala sesuatu dapat diselesaikan dengan cara-cara yang praktis. Hal ini merupakan dampak yang timbul dari hadirnya teknologi.
Teknologi komunikasi adalah sistem elektronik yang digunakan untuk berkomunikasi antar individu atau kelompok orang. Teknologi komunikasi
memfasilitasi komunikasi antar individu atau kelompok yang tidak bertemu secara langsung.
Kemajuan ilmu dan teknologi yang semula bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia, tetapi kenyataannya teknologi telah menimbulkan keresahan
dan ketakutan baru bagi kehidupan manusia. Ketakutan yang dirasakan oleh manusia akibat perkembangan teknologi ini disebabkan adanya kekhawatiran
akan penyalahgunaan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Penggunaan teknologi internet sudah menjadi suatu kebutuhan penting bagi
banyak orang saat ini. Perkembangan teknologi dari hari ke hari semakin pesat dan
memasyarakat. Selain penemuan-penemuan Discovery di bidang kedokteran, kimia dan fisika, telah banyak pula ditemukan teknologi-teknologi baru di bidang
konstruksi, transportasi dan yang tak kalah penting penemuan di bidang komunikasi; sebagai contohnya adalah internet, telepon, teleconference,
handphonehp, telegram, telegraph, Pager, HT Handy Talky dan lain sebagainya.
Seringkali kita temui masyarakat melakukan penyalahgunaan teknologi internet. Penyalahgunaan teknologi memberikan informasi dan dampak yang
negatif bagi penggunanya. Hal ini menjadi sangat memprihatinkan, yang terjadi pada sebuah pernikahan salah satunya fenomena yang terjadi pada saat ini adalah
pernikahan sirri secara online. Dari sudut pandang hukum yang berlaku di Indonesia, nikah sirri
merupakan perkawinan yang dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat 1 dan 2
UU No.11974 Jo. Pasal 4 dan Pasal 5 ayat 1 dan 2 KHI, suatu perkawinan di samping harus dilakukan secara sah menurut hukum agama, juga harus dicatat
oleh pejabat yang berwenang. Dengan demikian, dalam perspektif peraturan perundang-undangan, nikah sirri adalah pernikahan yang tidak mempunyai
kekuatan hukum. Perkawinan yang tidak memiliki kekuatan hukum berdampak yuridis terhadap hak-hak pelayanan publik oleh instansi yang berwenang bagi
pelakunya. Dengan kata lain, pernikahan sirri banyak membawa madharat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
1
Pernikahan bagi umat Islam merupakan ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan seorang perempuan sebagai suami isteri berdasar akad nikah yang
diatur dalam undang-undang dengan tujuan membentuk keluarga sakinah atau rumah tangga yang bahagia sesuai hukum Islam. Perkawinan itu satu-satunya
sarana yang sah untuk membangun sebuh rumah tangga dan melahirkan
1
Prawirohamidjojo Soetojo , Pluralisme Dalam Perundang-undangan Perkawinan di Indonesia, Airlangga University Press:Surabaya, 1994, hlm.51