Tujuan Perkawinan Menurut Agama-Agama di Indonesia
31
yaitu syarat yang menentukan konsekuensi akad jika dilaksanakan, syarat luzum kelanggengan yaitu syarat yang menentukan kesinambungan dan
kelanggengan akad.
24
Rukun perkawinan sendiri ialah kerelaan hati kedua belah pihak laki- laki dan perempuan, karena kerelaan adalah hal yang tersembunyi di dalam
hati. Caranya harus diungkapkan melalui ijab dan qabul, ijab dan qabul adalah pernyataan yang menyatukan keinginan kedua belah pihak untuk mengikatkan
diri dalam suatu perkawinan.
25
Jumhur ulama sepakat bahwa rukun perkawinan itu terdiri atas : a.
Adanya calon suami istri b.
Adanya wali dari pihak wanita c.
Adanya dua orang saksi d.
Sighat akad nikah Kendatipun dalam hal-hal tertentu, seperti posisi wali dalam saksi lalu
tentang mahar masih dalam iktilaf dikalangan ulama. Namun mayoritas sepakat dengan rukun yang lima ini. Di dalam Kompilasi Hukum Islam KHI
dijelaskan juga tentang rukun dan syarat perkawinan yag tertuang di dalam bab IV, yaitu Pasal 14 tentang bagian rukun dan Pasal 16-17 tentang aturan
calon memepelai, Pasal 19-23 tentang wali nikah, Pasal 24-26 tentang
24
Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adilatuhu, Jakarta: Gema Insane dan Darul Fikir, 2011, Jilid Ke-9, h. 54.
25
Bachrul Ilmy, Pendidikan Agama Islam, Bandung: Grafindo Media Pratama, 2007, h. 53.
32
aturan saksi nikah dan Pasal 25-29 tentang akad nikah. Sedang bab V berisi tentang ketentuan mahar.
26