HASIL UJI HIPOTESIS HASIL PENELITIAN

Tabel 5.9. Hasil Perhitungan Korelasi Pearson Kualitas Layanan dengan kepuasan Pemakai Correlations KUAL_LAYANAN KEPUASAN Pearson Correlation 1 .608 Sig. 2-tailed .000 KUAL_LAYANAN N 95 95 Pearson Correlation .608 1 Sig. 2-tailed .000 KEPUASAN N 95 95 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Pada output korelasi diatas terdapat angka 0,608 atau yang ditampilkan dengan penulisan .608, angka tersebut merupakan angka koefisien korelasi atau nilai r, sedangkan nilai r tabel untuk sampel 95 orang adalah 0,202 pada taraf signifikansi 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara kualitas layanan dengan kepuasan pemakai. Pada tabel juga terlihat bahwa arah korelasi menunjukkan arah positif. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya tanda negatif - di depan angka .608 pada tampilan output, artinya bahwa korelasi memiliki pola positif atau searah. Dengan demikian, dapat diinterpretasikan bahwa semakin baik kualitas layanan, semakin tinggi tingkat kepuasan pemakai perpustakaan STT- PLN Jakarta. Begitu juga sebaliknya semakin negatif buruk kualitas layanan maka semakin rendah tingkat kepuasan pemakainya atau pemakai akan merasa tidak puas atas layanan yang diterimanya.

D. PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Sekolah Tinggi Teknik–Perusahaan Listrik Negara STT-PLN. Perpustakaan STT-PLN menarik untuk diteliti karena perpustakaan ini merupakan perpustakaan yang berada pada perguruan tinggi yang mengkhususkan pada satu bidang yaitu kajian teknik terutama teknik energi listrik. Oleh karena itu, perpustakaan ini menjadi harapan mahasiswa dalam proses kegiatan perkuliahannya hingga menyelesaikan studinya pada lembaga tersebut. Selain itu, alasan pemilihan tempat ini adalah bahwa penelitian tentang kualitas layanan dan kepuasan pemakai sebagian besar banyak dilakukan di dunia Barat dan lebih banyak pada bidang industri. Sedangkan di Indonesia sedikit yang melakukan penelitian di bidang ini. Dari sedikit penelitian tersebut, paling banyak dilakukan pada layanan yang bersifat komersial dan industri dan jarang dilakukan pada layanan jasa seperti perpustakaan STT-PLN. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa sebagai pemakai perpustakaan STT-PLN dengan jumlah responden sebanyak 95 orang yang dipilih berdasarkan teknik sampling aksidental dimana penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang bertemu dengan peneliti dan dipandang cocok dengan sumber data dapat dijadikan sebagai sampel. Berdasarkan hasil perhitungan skor kepuasan pemakai, terungkap bahwa kepuasan pemakai dalam penelitian ini memiliki kepuasan yang tergolong sedang. Ini berarti pemakai merasa puas atas layanan yang diberikan oleh pihak perpustakaan STT-PLN. Kepuasan pemakai tergambar dari empat aspek yang ditanyakan yaitu meliputi: kepuasan terhadap kemudahan dalam mencari informasi, kepuasan terhadap sikap petugas dalam memberikan pelayanan, kepuasan terhadap koleksi atau sumber informasi yang dimilki perpustakaan STT-PLN dan kepuasan terhadap kenyamanan ruang perpustakaan. Pada perhitungan skor kualitas layanan menggambarkan bahwa responden dalam penelitian ini mempersepsikan kualitas layanan perpustakaan dalam kategori sedang. Ini berarti pemakai merasakan bahwa pelayanan yang diberikan oleh pimpinan dan karyawan perpustakaan STT-PLN sudah baik dan memenuhi standar layanan perpustakaan. Kualitas layanan tersebut meliputi empat aspek yaitu: pertama, Access to information, menyangkut kelengkapan koleksi buku, majalah, jurnal, surat kabar, kemutakhiran koleksi currency, relevansi koleksi dengan kebutuhan pemakai, kemudahan akses internetdokumen elektronik, dan lain-lain; kedua, Affect of service, menyangkut sikap petugas dalam melayani pemakai, seperti suka membantu pemakai yang kesulitan, selalu ramah dan sopan, dapat diandalkan menangani kesulitan yang dihadapi pemakai, memberikan perhatian care kepada setiap pemakai, mempunyai wawasan yang cukup untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan pemakai, selalu siap siaga merespons permintaan pemakai, dapat meyakinkan pemakai, mengerti kebutuhan pemakai, dan lain-lain; Ketiga, Personal Control, yaitu suatu kondisi yang diciptakan perpustakaan agar pemakai secara individu personal dapat melakukan