Pengukuran Kualitas Layanan Kualitas Layanan

pertanyaan untuk variable harapan dan persepsi, yang disusun dengan pernyataan-pernyataan dalam skala likert, dari 1 sangat tidak setuju sampai 7 sangat setuju Tjiptono dan Chandra, 2005:156 Pengukuran kualitas layanan di perpustakaan dinamakan dengan LibQuaL+TM. Pengembangan LibQuaL+TM dilakukan dengan kerjasama antara Association of Research Libraries ARL dan Texas AM University TAMU. Instrumen LibQual+TM muncul dari Daps Theory of Service Quality , dan merupakan adaptasi dari instrumen pengukuran kualitas layanan yang diciptakan oleh tim penelitian pemasaran Parasuraman, dkk 1985, yaitu SERVQUAL. Perangkat SERQUAL telah lama diterima sebagai standar pengukuran pada sektor komersil pada segala sektor pasar, dan aplikasinya telah berkembang di berbagai area non-profit Cook, dkk, 2003 Lima dimensi kualitas layanan yang terdapat dalam model SERVQUAL, seperti yang telah disebutkan diatas reliability, assurance, emphaty,, responsiveness, tangibles dikategorikan ke dalam empat dimensi kualitas layanan dalam LibQuaL+TM. Ke-empat dimensi kualitas layanan tersebut yaitu: Affect of service, Personal control, Access to Information, dan Library as place. Ke-empat dimensi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Affect of service : Merupakan penilaian terhadap aspeksisi manusia dari organisasi perpustakaan. Dimensi ini meliputi sikap empati, aksesibilitas accessibility, dan kompetensi personal para pustakawan petugas perpustakaan. 2. Personal control : Dimensi ini terkait dengan mampu tidaknya pemakai untuk dapat mencari dan mengontrol dunia informasi yang disediakan tanpa bantuan pustakawanpetugas perpustakaan. Bagaimana pemakai dapat melakukan aktivitas diperpustakaan dan memanfaatkan fasilitas di perpustakaan sendiri tanpa meminta bantuan pustakawanpetugas perpustakaan. 3. Access to Information : Dimensi ini menilai kecukupan koleksi yang dimiliki perpustakaan, dan tingkat kemampuan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan berdasarkan lama waktu untuk dapat memperolehnya. 4. Library as place : Dimensi ini menyangkut penilaian perpustakaan oleh pemakai dalam pengertian fisik. Perpustakaan dinilai dari segi fungsional ruangnya untuk kegiatan belajar, tempat berkontemplasi dan refleksi diri, atau peningkatan pertumbuhan pikiran Cook, dkk, 2003.

C. Perpustakaan Perguruan Tinggi

1. Pengertian dan Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan berarti sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual Sulistyo-Basuki:1991:23. Sutarno 2003:7 mendefinisikan Perpustakaan sebagai suatu ruangan, bagian dari gedung bangunan, atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca. Menurut UU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para pemakainya melalui beragam cara interaksi pengetahuan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pengertian perpustakaan adalah suatu institusi unit kerja yang menyimpan koleksi bahan pustaka yang disusun secara sistematis dan mengelolanya dengan cara khusus sebagai sumber informasi sehingga mudah untuk dicari dan dapat digunakan oleh pemakainya. Sedangkan pengertian perguruan tinggi menurut Peraturan Pemerintah nomor 30 tahun 1990 adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi dan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat Soeatminah, 1992:39. Jadi, pengertian perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan dengan sistem yang didukung dan dikelola oleh