Dengan paparan diatas, jelaslah bahwa proses pemberdayaan pada akhirnya akan menyediakan sebuah ruang kepada masyarakat untuk mengadakan pilihan-
pilihan. Sebab manusia atau masyarakat yang dapat memajukan pilihan-pilihan dan memilih dengan jelas adalah masyarakat yang mempunyai kualitas.
Amrullah Ahmad mengatakan bahwa “pengembangan masyarakat Islam adalah system tindakan nyata yang menawarkan alternatif model pemecahan
masalah ummah dalam bidang ekonomi, sosial dan lingkungan dalam perspektif Islam”.
16
2. Proses Pemberdayaan
Pemberdayaan tidak terjalin secara tiba-tiba, tetapi diawali dengan proses. Pemberdayaan seseorang atau masyarakat dapat dilakukan melalui 3 tahap:
1 Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi seseorang
atau masyarakat berkembang.
17
Hal ini dapat dilakukan melalui membangun kepercayaan melalui sharing, membantu orang memahami bidang yang ia tekuni.
18
2 Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat. Dalam rangka ini
diperlukan langkah-langkah lebih positif dan nyata, penyediaan berbagai masukan input, serta pembukaan akses kepada berbagai peluang yang
akan membuat diri semakin berdaya memanfa’atkan peluang.
19
16
Amrullah Ahmad, Strategi Dakwah di Tengah Era Reformasi Menuju Indonesia Baru dalam Memasuki Abad 21,
Bandung, 1999, h. 9
17
Gunawan Sumadiningrat, Op Cit, h. 165
18
Ken Blanchad, Pemberdayaan: Bukan Perubahan Sekejap, Edisi II, Yogyakarta : Amara Book’s, 2002, Cet ke 1, h. 124
19
Gunawan Sumadiningrat, Op Cit, h. 165
Hal ini dilakukan dengan cara memberikan pelatihan yang diperlukan.
20
3 Memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Pemberdayaan secara
pasti dapat diwujudkan, tetapi perjalanan tersebut tidaklah berlaku bagi mereka yang lemah semangat. Dalam proses pemberdayaan harus dicegah
yang lemah menjadi bertambah lemah.
21
Contohnya dengan memberikan dorongan dan semangat untuk berubah.
22
3. Strategi Pemberdayaan
Pada hakikatnya strategi pemberdayaan masyarakat bukan merupakan hal baru. Usaha pengembangan masyarakat terutama dilandasi oleh ajaran keagaman,
nilai-nilai kebangsaan dan kebudayaan tradisional seperti semangat gotong royong. Pengembanganan
masyarakat dimasa
lalu berkaitan
dengan konteks
memperjuangkan kemerdekaan, sedangkan pada masa sekarang kegiatan pemberdayaan masyarakat berorientasi pada partisipasi pembangunan dalam
konteks transformasi sosial. Elliot mengemukakan bahwa 3 strategi pendekatan yang dipakai dalam
proses pemberdayaan masyarakat. 1
The Walfare Approach, yaitu bentuk memberikan bantuan kepada kelompok-kelompok tertentu, misalnya mereka yang terkena musibah
bencana alam
dan pendekatan
ini tidak
dimaksudkan untuk
memberdayakan rakyat dalam menghadapi proses politik dan kemiskinan rakyat.
20
Ken Blanchad, Op Cit, h. 124
21
Gunawan Sumadiningrat, Op Cit, h. 165
22
Ken Blanchad, Op Cit, h. 124
2 The Development Approach, terutama memusatkan pada pembangunan
peningkatan kemandirian, kemampuan dan keswadayaan masyarakat. 3
The Empowerment Approach, yan melihat kemiskinan sebagai akibat proses politik dan berusha memberdayakan atau melatih rakyat mengatasi
ketidakberdayaannya.
23
Ketiga pendekatan ini kemudian diadopsi oleh kebanyakan LSM di Indonesia dalam proses pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini Kartasasmita
mengemukakan bahwa upaya pemberdayaan masyarakat harus dilakukan melalui tiga tahap:
1 Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat
untuk berkembang, kondisi ini didasarkan pada asumsi bahwa setiap individu dan masyarakat memiliki potensi untuk mengorganisasikan dirinya
sendiri dan potensi kemandirian tiap individu perlu diberdayakan. 2
Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh rakyat dengan menetapkan langkah-langkah nyata, menampung berbagai masukan dan
menyediakan prasarana dan fasilitas yang dapat diakses oleh lapisan masyarakat yang paling bawah.
3 Memberdayakan rakyat dalam arti melindungi dan membela kepentingan
masyarakat lemah. Dalam proses pemberdayaan harus dicegah jangan sampai lemah bertambah lemah atau makin terpinggirkan dalam
menghadapi yang kuat. Oleh karena itu, perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah amat mendasar sifatnya dalam konsep pemberdayaan
rakyat, melindungi dan membela harus dilihat sebagai upaya untuk
23
Ibid, h. 150
mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang dan eksploitasi atas yang lemah.
24
Dalam hal itu Ismawan Prijono mengemukakan lima strategi pengembangan dalam rangka pemberdayaan rakyat sebagai berikut:
1 Program pengembangan sumber daya manusia
2 Program pengembangan kelembagaan kelompok
3 Program pengembangan modal swasta
4 Program pengembangan usaha produktif
5 Program pengembangan informasi tepat guna.
25
4. Tujuan-tujuan Pemberdayaan