5 Pemerataan pembangunan antar daerah. Untuk itu pemerintah haus secara
pro aktif memberikan sejumlah kemudahan, seperti bantuan kredit lunak untuk pengusaha kecil, mengadakan penyuluhan dan pelatihan.
52
E. Anak Jalanan
1. Pengertian Anak Jalanan
Batasan mengenai pengertian anak jalanan bermacam-macam, tergantung siapa yang memberi batasan dan untuk apa.
Menurut Direktorat Bina Sosial DKI yang termasuk anak jalanan adalah: anak yang berkeliaran di jalan raya sambil bekerja, mengemis atau menganggur.
Usianya berkisar dari bayi dibawa orang tuanya mengemis sampai batas usia remaja. Tidak semuanya merupakan anak jalanan yang terlantar, meskipun
sebagian besar adalah anak yang mempunyai tempat tinggal tetap dan orang tua yang tidak ada di Jakarta.
53
Sedangkan menurut A. Soedijar Z. A. anak jalanan adalah anak usia 7 tahun samapi 15 tahun, yang bekerja di jalan raya dan tempat-tempat umum
lainnya yang dapat mengganggu ketentraman dan keselamatan orang lain serta membahayakan dirinya sendiri.
54
Demikian pula batas yang digunakan oleh Departemen Sosial dan United Nations Development Programme UNDP merumuskan definisi anak jalanan
52
Ibid, h. 71
53
Dirjen Bina Sosial, Diskusi Badan Koordinasi Kesejahteraan Sosial, Jakarta: Dep Sos, 1989
54
A. Soedijar. Z. A. Profil Anak Jalanan di DKI, Jakarta: media Informatika, 1989, h. 33
sebagai anak-anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berkeliaran dan mencari nafkah di jalanan dan tempat-tempat umum lainnya.
55
Dari kutipan diatas, penulis menyimpulkan bahwa anak jalanan adalah anak yang berusia 7 samapi 15 tahun yang bekerja di jalanan dan hidup terlantar
karena tidak memiliki tempat tinggal tetap dan orang tuanya tidak berada atau bertempat tinggal di Jakarta sehingga mengganggu ketertiban umum dan
keselamatan orang lain dan dirinya sendiri.
2. Kategori dan Ciri-ciri Anak Jalanan
Mengenai kategori
anak jalanan,
Departemen Sosial
RI mengklasifikasikan berdasarkan frekuensi hubungan sosial dengan orang tua atau
keluarga, yaitu: 1
Anak yang hidup atau tinggal di jalanan, sudah putus sekolah dan tidak ada hubungan dengan keluarganya Children of the Street.
2 Anak yang bekerja di jalanan, sudah putus sekolah dan berhubungan
tidak teratur dengan keluarganya, yakni pulang kerumahnya secara periodic children on the Street.
3 Anak yang rentan menjadi anak jalanan, masih sekolah maupun sudah
putus sekolah dan masih berhungan teratur atau tinggal dengan orang tuanya Vurnerable to be Street Children.
56
Sedangkan kriteria anak yang rentan di jalanan, berdasarkan Pedoman Penyelenggaraan Pembinaan Anak Jalanan melalui Rumah Singgah Departemen
Sosial 1998 adalah sebagai berikut:
55
Tata Sudrajat, Hasil Lokakarya Nasional Anak Jalanan, Jakarta: YKAI, 1995
56
Hasil Penelitian Dep Sos dan UNDP, Jakarta: YKAI, 1996
1 Setiap hari bertemu dengan orang tuanya
2 Berada di jalanan sekitar empat jam sampai enam jam untu bekerja
3 Tinggal atau tidur bersama orang tua atau wali
4 Masih sekolah
5 Pekerjaan anak adalah menjual koran, majalah, alat tulis, kantong plastik,
menyemir sepatu, mengamen dan lain sebagainya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri dan kebutuhan orang tua.
57
Adapun cirri-ciri fisik dan psikis anak jalanan pada umumnya yang mudah dikenali sebagai berikut:
1 Ciri-ciri fisik:
a. Warna kulit kusam
b. Rambut kemerah-merahan
c. Kebanyakan berbadan kurus
d. Pakaian tidak terurus
2 Ciri-ciri Psikis:
a. Mobilitas tinggi
b. Acuh tak acuh
c. Penuh curiga
d. Sangat sensitif
e. Berwatak keras
f. Kreatif
g. Semangat hidup tinggi
h. Berani menanggung resiko
57
Arnetty Utsman, Kebijakan Pemerintah Dalam Penanganan Anak Jalanan, Semi Lokakarya penanganan anak Jalanan,
Jakarta: 20 April 2000
i. Mandiri
58
3. Faktor atau Sebab-sebab Lahirnya Anak Jalanan