titik ini adalah titik-titik kunci dari “The Major Energy
Meridians ”, yang jika di ketuk beberapa kali akan berdampak pada
ternetralisirnya gangguan emosi atau rasa sakit yang klien rasakan. Karena aliran energi tubuh berjalan dengan normal dan seimbang
kembali. Berikut adalah titik-titik tersebut:
Cr = Crown, Pada titik dibagian atas kepala EB = Eye Brow, Pada titik permulaan alis mata
SE = Side of the Eye, Di atas tulang disamping mata UE = Under the Eye, 2 cm dibawah kelopak mata
UN = Under the Nose,Tepat dibawah hidung Ch = Chin,Di antara dagu dan bagian bawah bibir
CB = Collar Bone, Di ujung tempat bertemunya tulang dada, collar bone dan tulang rusuk pertama
UA = Under the Arm, Di bawah ketiak sejajar dengan putting susu pria atau tepat di bagian tengah tali bra wanita
BN = Bellow Nipple, 2,5 cm di bawah putting susu pria atau di perbatasan antara tulang dada dan bagian bahwa payudara
IH = Inside of Hand, Di bagian dalam tangan yang berbatasan dengan telapak tangan
OH = Outside of Hand, Di bagian luar tangan yang berbatasan dengan telapak tangan
Th = Thumb, Ibu jari disamping luar bagian bawah kuku
IF = Index Finger, Jari telunjuk di samping luar bagian bawah kuku dibagian yang menghadap ibu jari
MF = Middle Finger, Jari tengah samping luar bagian bawah kuku di bagian yang menghadap ibu jari
RF = Ring Finger, Jari manis di samping luar bagian bawah kuku di bagian yang menghadap ibu jari
BF = Baby Finger, Di jari kelingking di samping luar bagian bawah kuku di bagian yang menghadap ibu jari
KC = Karate Chop,Di samping telapak tangan, bagian yang kita gunakan untuk mematahkan balok saat karate
GS = Gamut Spot, Di bagian antara perpanjangan tulang jari manis dan tulang jari kelingking.
Hal ini diperoleh dari hasil wawancara penulis dengan Bpk. Ahmad Faiz Zainuddin:
“Titiknya itu ada 18 pertama dari atas bagian kepalanya, bagian alisnya, disamping matanya, dibawah kelopak mata,
Tepat dibawah hidung, dibawah bagian bibir dan dagu, di antara tulang dada dan rusuk, dibawah ketiak, dibawah dada
atau puting, di bagian dalam tangan yang berbatasan dengan telapak tangan, di bagian luar tangan yang berbatasan dengan
telapak tangan, di bagian jempol samping luar bawah kuku telapak tangan, kemudian jari telunjuk di samping luar dibawah
kuku telapak tangan, jari manis di samping luar bagian bawah kuku, jari kelingking di samping luar bagian bawah kuku,
kemudian samping telapak tangan di kelingking, terakhir
diantara jari manis dan kelingking”
.
13
13
Wawancara pribadi dengan Ahmad Faiz Zainuddin, Jakarta, 7 April 2014
H. Tujuan Terapi SEFT
Tujuan Terapi SEFT yaitu: 1.
Untuk mengatasi masalah fisik dan emosi seperti sakit kepala berkepanjangan, nyeri punggung, asma, alergi, mudah capek, hingga
penyakit kronis seperti diabetes, darah tinggi dan lainnya; emosi : trauma, depresi, kecanduan rokok, phobia, stress, insomia, malas,
bosan gugup, galau, cemas, tidak percaya diri dan lainnya. 2.
Memaksimalkan potensi dan kekuatan yang ada dalam diri setiap individu.
3. Meningkatkan kinerja untuk mencapai peak performance,
membersihkan sampah-sampah emosi untuk meraih kedamaian hati dan menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang lain secara
cepat, mudah universal.
14
I. Profil Founder
Bpk. H. Ahmad Faiz Zainuddin, S.psi, M.sc, pria kelahiran Surabaya, 12 Januari 1977 adalah pendiri founder Terapi Spritiual
Emotional Freedom Technique atau biasa disebut SEFT dan juga penulis buku best seller, “SEFT for Healing, Succes, Happines, and Greatness”.
Beliau merupakan lulusan sarjana Psikology Universitas Airlangga Surabaya, kemudian melanjutkan study S2 nya di Universitas Tech
14
Ahmad FaizZainuddin, SEFT for healing, success, happiness, and greatnes, Jakarta: Afzan Publishing h. 72
Malaysia, dan juga melakukan study di Technopreneurship and Inovation di Nanyang Tech University di Negara Singapore.
15
Beliau amat prihatin akan keadaan penyakit yang terjadi di Indonesia. Awal dari itulah kprihatinan beliau ingin mencarikan teknik
terapi yang sesuai dan cocok untuk masyarakat Indonesia. Akhirnya beliau memutuskan belajar mengenai berbagai macam terapi selama 6 tahun,
dengan menghabiskan milyaran rupiah. Beliau belajar langsung dari pendiri Emotional Freedom Technique, yaitu Garry Craig USA
mengenai terapi psikologis. Kemudian beliau juga belajar dengan pendiri Bodymind Integration yaitu John Hartung di Amerika. Kemudian dengan
Steve Wells dari Australia, serta ketua Asosiasi Energy Pshycology wilayah Asia-pasifik, Joseph Guan Singapore, Pakar Psycho Energetic
Aura Technology PEAT, dan Carol Saito Italy. Setelah sekian tahun mempelajari berbagai macam teknik terapi,
beliau menggabungkan semua macam teknik terapi. Hal ini diperkuat dari hasil wawancara penulis dengan Bpk.
Ahmad Faiz Zainuddin: “yaa walaupun sedikit teknik dari segalam macam terapi,
tapi semuanya ada di SEFT ini”
16
. Beliau merasa semua macam tekniknya itu benar namun
permasalahn akan selalu terus ada jika tidak ada tambahan nilai spriritual dari masing masing klien. Akhirnya beliau dirikanlah Spritual Emotional
15
Ahmad FaizZainuddin, SEFT for healing, success, happiness, and greatnes, Jakarta: Afzan Publishing h. 229.
16
Wawancara pribadi dengan bpk. Ahmad Faiz Zainuddin, Jakarta, 7 April 2014.
Freedom Technique. Dimana selain penyakit psikologis yang di derita klien, klien juga harus yakin dengan adanya keyakinan agama masing-
masing, dengan rasa khusyu, pasrah, ikhlas agar dapat mencintai Tuhannya.
Beliau mendapatkan 2 penghargaan Museum Rekor Indonesia MURI atas terapi inovatifnya dalam mengatasi kecanduan rokok untuk
1400 pelajar dan kecanduan Narkoba untuk 500 Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang. Tahun 2008 mendapatkan penghargaan sebagai
alumni berprestasi dari Universitas Airlangga. Mengikuti berbagai short course dalam bidan
g “HR Emprowment Innovation di Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, Australia,
China, India, USA Silicon Valley, Stanfor University, University Of California Berkley, University Of Washington, UCLA dan Kanada di
University Of Britsih Columbia.
17
17
Ahmad FaizZainuddin, SEFT for healing, success, happiness, and greatnes, Jakarta: Afzan Publishing h. 229.