56
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil
penelitian dalam
menganalisis ketersediaan
keterampilan proses sains pada bagian penjelasan, kegiatan siswa, contoh soal dan latihan soal yang terdapat dalam buku sekolah elektronik fisika kelas XI yang
paling banyak digunakan di SMA Negeri di kota Tangerang Selatan pada konsep fluida, maka dapat dijelaskan bahwa secara keseluruhan buku A dan B yang
menjadi objek penelitian termasuk dalam kategori sesuai dengan keterampilan proses sains. Buku A mengembangkan aspek observasi, klasifikasi, interpretasi,
memprediksi, menggunakan alatbahan dan menerapkan konsep. Buku B mengembangkan aspek observasi,
klasifikasi, menggunakan alatbahan, menerapkan konsep, dan mengomunikasikan.
Setiap bagian yang dianalisis dari buku A dan B menunjukkan pengembangan aspek KPS yang berbeda-beda. Bagian penjelasan dari buku A
mengembangkan aspek observasi, klasifikasi, prediksi, menggunakan alatbahan dan aspek mengaplikasikan, sedangkan buku B hanya mengembangka aspek
observasi saja. Pada bagian kegiatan siswa buku A mengembangkan aspek observasi, interpretasi, menggunakan alatbahan dan menerapkan konsep. Adapun
buku B mengembangkan aspek observasi, klasifikasi, menggunakan alatbahan, menerapkan konsep dan mengomunikasikan. Adapun bagian contoh soal dan
latihan soal dari masing-masing buku belum mengembangkan keterampilan proses sains. Soal-soal yang terdapat pada buku A dan B hanya menguji
kemampuan kognitif saja belum menguji keterampilan proses sains. Aspek-aspek yang dikembangkan dari buku A dan B secara lebih rinci
dapat dijelaskan sebagai berikut. Aspek observasi dekembangkan dalam kedua buku. Observasi atau pengamatan merupakan keterampilan paling dasar yang
dikembangkan dalam keterampilan proses dan menjadi keterampilan yang harus dikuasai dalam penelitian. Menggunakan indra penglihat, pembau, pendengar,
pengecap dan peraba pada saat mengamati ciri-ciri objek atau fenomena merupakan kegiatan yang sangat dituntut dalam belajar IPA. Menggunakan fakta
relevan dan memadai dari hasil pengamatan juga termasuk keterampilan observasi. Melalui pengamatan maka siswa mampu mengembangkan
57
keterampilan proses yang lainnya, hal tersebut sejalan dengan Akinbobola dalam Try Nesia
57
dkk yang menyatakan bahwa keterampilan proses dasar terdiri dari mengamati. Keterampilan obeservasi menjadi gerbang untuk mengembangkan
keterampilan mengukur, mengklasifikasikan, berkomunikasi, menyimpulkan, menerapkan konsep, dan bertanya. Oleh karena itu, buku teks fisika yang baik
harus banyak menstimulasi keterampilan observasi siswa. Aspek klasifikasi juga dikembangkan dalam kedua buku. Buku A
mengambangkan aspek klasifikasi pada bagian penjelasan, sedangkan buku B mengembangkan aspek klasifikasi pada bagian kegiatan siswa Keterampilan
klasifikasi atau keterampilan mengelompokkan adalah salah satu kemampuan yang penting dalam kerja ilmiah. Klasifikasi merupakan proses yang digunakan
para ilmuan untuk menentukan golongan benda-benda atau kegaitan-kegiatan. Keterampilan klasifikasi dikembangkan melalui latihan- latihan mengkategorikan
benda-benda berdasarkan sifat-sifat benda tersebut. Klasifikasi sering dimasukkan ke dalam keterampilan observasi. Padahal sesungguhnya klasifikasi merupakan
keterampilan yang didasarkan pada keterampilan observasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa keterampilan klasifikasi merupakan keterampilan beyond
observation.
58
Mencatat setiap hasil pengamatan, mengidentifikasi persamaan atau perbedaan, membandingkan, mengontraskan ciri-ciri serta mencari dasar
pengelompokkan dari suatu objek atau fenomena yang sedang dipelajari menunjukkan bahwa siswa melakukan keterampilan klasifikasi. Dalam klasifikasi,
dituntut kecermatan siswa dalam mengamati. Aspek interpretasi hanya dikembangkan dalam buku A pada bagian
kegiatan siswa sedangkan buku B tidak mengembangkan aspek interpretasi. Keterampilan interpretasi atau menafsirkan adalah keterampilan proses dalam
memberikan suatu tafsiran teoritis terhadap suatu objek atau fenomena. Data yang diperoleh melalui observasi dapat dicatat atau disajikan dalam berbagai bentuk
seperti tabel, grafik atau diagram. Data yang disajikan tersebut barulah dapat
57
Try Nesia Nurhemy, dkk, Penerapan Active Learning Dengan Silent Demonstration untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VII D SMP Negeri 14 Surakarta, Jurnal
Pendidikan Biologi-FKIP UNS, 2011, h. 66
58
Nuryani Y. Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi, Malang: UM Press, 2005, h. 83