jawaban a,b,c, dan d yang harus dipilih oleh responden yaitu yang terdiri dari jawaban selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah.
Maka penulis melakukan perhitungan skor rata-rata dengan ketentuan tabel, sebagai berikut:
Tabel 2 Skor item alternatif jawaban responden
Pernyataan Positif
Negatif
Selalu SL 4
1 Sering SR
3 2
Kadang-kadang KD 2
3 Tidak pernah TP
1 4
2. Uji Korelasi
Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah variabel X yaitu peran program bimbingan belajar menggunakan angket atau kuesioner dan untuk variabel Y adalah yang diperoleh dari
nilai hasil belajar raport siswa kelas VIII-1 semester dua. Untuk mencari titik nilai korelasi antara variabel X dan Variabel Y maka penulis
menggunakan rumus “r” Product moment untuk mengetahui apakah hubungan variabel penelitian termasuk hubungan positif erat, cukup, atau lemah .
Menurut Anas Sudijono, “Produc moment correlation adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi antar dua variabel, dan disebut Produc moment correlation karena
koefisien korelasi diperoleh dengan cara mencari hasil perkalian dari momen variabel yang dikorelasikan”.
4
Rumus Produc moment: r
xy
= }
}{ {
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Penjelasan : rxy = “Angka Indeks Korelasi “r” product moment
N = Number of cases
4
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan,Jakarta:PT Grafindo Persada,2008,Cet.1,190.
∑ = Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y ∑ = Jumlah dari skor x
∑ = Jumlah dari skor y”.
5
Dari perhitungan penyebarana ngket yang disebarkan pada sampel dapat diketahui bahwa nilai koefesien korelasi r
xy
yaitu 0,56 dikatagorikan sebagai katagori, sedang atau cukup dalam pengaruh program bimbingan belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS
siswa di SMP Islamiyah Ciputat. Setelah didapat hasil prosentase dan angket yang disebarkan kepada siswa, maka untuk
menentukan kategori penilaian dan hasil penelitian tersebut, penulis merumuskan sebagai berikut:
Tabel 3 Indeks Korelasi Product Moment
Besar “r” Product Moment rxy Penafsiran
0,00-0,20 Antara variabel X dan variabel Y
memang terdapat korelasi, akan tetapi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga
korelasi itu di abaikan dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan
variabel Y. 0,20-0,40
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah.
0,40-0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang sedang atau cukup. 0,70-0,90
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.
0,90-1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang sangat tinggi.
5
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan……, h. 206.
44
BAB IV HASIL PENELITIAN