Karya-Karya Dra. Hj Lutfiah Sungkar Perjalanan Dakwah Dra. Hj Lutfiah Sungkar

memahami agama guna memperluas pengetahuan dakwahnya. Setelah di Al- Azhar Kairo, akhirnya beliau masih melanjutkan studinya ke Australia di Brookvale College, mengambil jurusan Retorika Umum. Di sana akhirnya beliau menemukan dan memahami ilmu pengatahuan agamanya khusunya, dibidang dakwah dengan sebuah Gelar. 75 Beliau selain aktif dipendidikan formal juga aktif dipendidikan non formal seperti, kursus salon, kursus merangkai bunga, kursus bahasa Inggris, kursus sekretaris, yang mana bidang ini banyak perempuan yang meminati dan hanya kaum perempuan saja. 76

2. Karya-Karya Dra. Hj Lutfiah Sungkar

Selain mempunyai kegiatan berdakwah, beliau juga aktif berkarya seperti, membuat tulisan dalm bentuk CD. Namun aktivitas itu tidak bertahan lama. Sekarang beliau lebih kepada pembuatan CD yang bersifat bergambar gambar beliau. Akan tetapi hal itu pun juga, tidak bertahan lama, karena dengan adanya beberapa pertimbangan yang akhirnya memutuskan untuk tidak dilanjutkan. 77 Beliau mengatakan, untuk sementra ini tidak berkenan membuat buku terlalu banyak, karena beliau takut nantinya kurang bertanggung jawab atas apa-apa yang beliau tuangkan dalam sebuah tulisannya. Akan tetapi menurut beliau suatu saat nanti akan berkarya lagi setelah siap menanggung atas semua apa yang akan dituangkan dalam tulisannnya. Beliau adalah salah seorang 75 Ibid 76 Ibid 77 Ibid yang sangat berhati-hati dalam bertindak, karena beliau tidak mau mengambil resiko dalam kehidupannya seperti, dengan membuat buku dan CD. 78 Bentuk tulisan buku yang sudah terbit: 1. Sholat Yang di Contohkan Rasullah SAW berikut doa-doanya. 2. Menggapai Rahmat Allah Melalui Sholat dan Do’a. Dalam bentuk kepingan CD antara lain: 1. Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu 2. Seribu Satu Masalah Keluarga 3. Aku Bersyukur Jadi Wanita Bimbingan yang beliau pimpin: 1. Umi Tour dan Travel Pemilik Travel Umrah Dan Haji 2. Yayasan Alutfiah Pembimbing Umrah Dan Haji 3. Majlis Ta’lim Khairunnissa Pemilik Majlis Ta’lim . 79 Keberhasilan Dra. Hj Lutfiah Sungkar dalam dakwahnya tersebar luas sampai kenegara Singapura. Hal itu tentunya tidak lepas dari bantuan mas media cetak seperti majalah Hidayah, yang sampai sekarng masih beliau isui. Bahkan sekarang majalah Hidayah telah membuat kompilasi khusus buku yang isinya konsultan Hj Lutfiah Sungkar, tentu hal ini tentunya didapat atas kerja baik beliau dengan majalah Hidayah setempat.

3. Perjalanan Dakwah Dra. Hj Lutfiah Sungkar

78 Ibid 79 Ibid Perjalanan dakwah beliau adalah, berawal dari semangat yang sangat kuat serta keinginan mencapai ridha Allah SWT. Dengan dukungan dan pendidikan yang diberikan keluarga kepada beliau akhirnya sekarang menjadi salah seorang da`iyah yang sangat dipandang oleh masyarakat luas. Pada tahun 1982 beliau dikerunia seorang anak yang paling kecil yaitu, Noufel. Berangkat dari sinilhah beliau menjalankan misi dakwahnya ke khalayak luas sampai keluar negeri. Dan disamping itu beliau juga mengadakan pengajian rutinitas dengan tetangga disekitar yang bertempat dikediman beliau. Awal mulai menjalankan dakwah, beliau membuka Majlis Ta’lim di pertamburan Jakarta, dari sanalah perjalan daklwah beliau hingga sampai sekarang terus berjalan. Selama ini kegiatan dakwah beliau masih terus berjalan. Mungkin semua itu dakwah yang disampaikan beliau mendapat respon positif dari kalangan masyarakat. Beliau tidak pernah datang atau menolak jika tiada halangan seperti, urusan keluarga, sakit. Dalam menyampaikan misi dakwahnya, beliau sering kali diundang diberbagai kota seperti, Ciawi, Bogor, Bandung, Aceh, Mauk Tangerang, Surabaya. Kalimantan tengah, Samarinda, Papua, Nusa Tenggara Barat, Bali, Lombok, Samarinda, Mamuzu, dan Makasar. Selain berdakwah di negeri sendiri, beliau juga sering mengisi atau berdakwah di luar Negeri seperti, Malaysia, Singapura, Hongkong, Australia, dan Saudi Arabia. Eksistensi dan kemampuan beliau dalam dunia dakwah sudah tidak diragukan lagi. Walaupun notaben mad’u beliau ibu-ibu, tetapi beliau mempunyai karismatik dalam berdakwah. Sosok perjalanan dakwah Hj Lutfiah Sungkar begitu banyak hal-hal yang tidak mudah untuk dilalui, akan tetapi karena beliau adalah seorang da’iyah yang mempunyai semangat tinggi dalam menjalankan tugas keagamaan, dan semua itu beliau lakukan hanya semata-mata mencari ridha Allah SWT. Dalam perjalanan dakwah beliau tidak terlepas dari Al-Qur’an sebagai pedomannya. Namun demikian Hj Lutfiah Sungkar seorang da’iyah yang berfaryatif dan mampuh menghibitualisme mad’unya. Dakwah Dra. Hj Lutfiah Sungkar adalah dakwah yang sangat membimbing dan mendidik bagi setiap masyarakat luas. Karena dakwahnya mengandung nilai-nilai keislaman yang sangat tinggi sekali. Menurut Dra. Hj Lutfiah Sungkar, “Dakwah itu kewajiban dalam Islam untuk menyampaikan. Bukan hanya seorang da’i atau da’iah dan ulama saja melainkan setiap manusia yang sudah mampuh dan mengetahui banyak tentang sesuatu yang harus disampaikan, pada intinya adalah kebenaran Allah yang harus disampaikan itu wajib pada semua orang” . kepala keluargapun wajib untuk menyampaikan pada istrinya dan anak-anaknya, hal-hal yang mengenai kebenaran di jalan Allah dan yang diridha’i oleh Allah SWT. Menurut Dra. Hj Lutfiah Sungkar, “Jika itu kebenaran katakanlah bahwa itu benar, dan jika itu salah katakanlah salah walaupun itu sulit’ . Beliau adalah seorang da’iyah yang banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia pada umumnya yang orang banyak mengenal dimedia. Seperti apa yang dicontohkan Rasul dan sesuai dengan Al- Qur’an dan Hdist. Jadi kebenaran itu tidak bisa untuk dipungkiri oleh setiap orang karena itu nyata, seperti karya- karyanya yang lebih mengajak suatu kebenaran di jalan Allah SWT. Dalam berdakwah sesungguhnya jangan pernah untuk ragu-ragu dalam menyampaikan sesuatu yang harus disampaikan, seperti kata Rasullah “sampaikanlah walaupun satu ayat “ itu adalah salah satu bukti bahwa kewajiban setiap orang Islam untuk menyampaikan . Akan tetapi dalam menjalankan aktifitas berdakwah tidak boleh adanya paksaan atau memaksa kepada mad’unya, ataupun kepada sasaran dakwah yang akan kita sampaikan, karena hal itu bisa dilakukan dengan cara pelan- pelan dan melalui proses misalnya, mengajak seseorang untuk memakai jilbab, jika yang diajak tidak mau, maka seorang da`i atau da`iyah harus sabar untuk mengajakanya sehingga akhirnya orang tersebut mau untuk memakai jilbab. 80 Apa yang telah penulis uaraikan di atas menurut beliau, juga merupakan salah satu dakwah, bukan hanya dengan ucapan saja melainka dengan sikap da’i dan ajakan secara halus dan tulus. Begitu juga dakwah yang dilakukan oleh Hj Lutfiah Sungkar. Kesimpulan pemikiran dakwah menurut Hj Lutfiah sungkar adalah kewajiban pada setiap umat Islam dalam menyampaikan pada setiap orang yang wajib untuk disampaikan dan jangan pernah ragu dalam menyampaikan kebenaran sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist yang telah ditentukan. Pada saat ini banyak sekali da’i atau da’iyah yang bermunculan di media cetak maupun media elektronik. Dan di daerah-daerah setempat pun 80 Ibid banyak da’i atau da’iyah yang popular. Mugkin karena para da`I atau da`iyah diterima oleh masyarakat sekitar seperti, ustad Jefri Bukhari yang mendekati anak-anak gaul atau pada anak-anak ABG remaja lainya, ustad Arifin Ilham yang mana mad’unya adalah orang-orang tua dan bahkan semua kalangan, karena beliau menggunakan metode dakwahnya dengan cara berdzikir, Aa Ghyim dalam berkwah lebih banyak menyukai kalanagan ibi-ibu dengan krismatiknya. Akan tetapi apa yang telah diuraikan menurut Hj. Lutfiah Sungkar di atas tentang da’i atau da’iyah yang ideal adalah, bagaimana seorang da’i atau da’iyah tersebut mampu dan bisa memahami terhadap audiensnya yang dihadapinya. Selian itu Hj. Lutfiah Sungkar menyarankan agar da`i atau da`iyah bisa memilih topik yang sesuai dengan pikrian jamaahnya mad’u. Mungkin dengan cara bisa memilih topik yang sesuai dengan mad’unya, akan lebih besar keberhasilan bagi seorang da’i atau da’iyah dalam menyampikan dakwahnya. Tetapi tidak semua da`i atau da`iyah yang bisa atau mampu menjalankan aktifitas dakwahnya seperti yang diharapkannya, mungkin hanya sebagaian da’i saja. Semua itu membutuhkan waktu dan proses yang panjang seperti halnya Hj. Lutfiah Sungkar, proses beliau sebelumnya pernah melakukan dakwahnya ke sekolah-sekolah, tetengga atau terdekat, dan lain sebagainya. Menurut pandangan menurut penulis bahwa, pribadi Hj. Lutfiah Sungkar merupakan seorang da’iyah yang ideal, karena beliau mampu merangkul khalayak luas seperti, ibu-ibu untuk semakin mendekatkan diri kepada jalan yang diperintahkan Allah SWT . Seperti penulis uraikan di atas bahwa, dakwah beliau tidak hanya di majlis-majlis saja, akan tetapi di media- media pun sampai sekarang masih dilakukan. Sampai akhirnya beliau mendapat penghargaan sebagai seorang da`iyah yang profesional tinggkat nasional. 81 81 Hasil wawancara dengan manager Hj Lutfiah Sungkar Shelly, 17 Mei 2008, tempat komplek Larangan Indah jalan Mawar Raya , blok tiga 1 A Ciledug

BAB IV AKTIVITAS DAKWAH DRA. Hj LUTFIAH SUNGKAR

A. Bentuk-Bentuk Aktivitas Dakwah Hj. Lutfiah Sungkar

Dalam rangka melakukan suatu perubahan baik, yang baru maupun yang lama dalam kegiatan dakwah, Hj Lutfiah Sungkar mengadakan berbagai kegiatan yang pada umumnya mengarah kepada dakwah Islami. Pada saat penulis melakukan penelitian, pengamatan, dan informasi tentang Hj Lutfiah Sungkar, ada tiga kegiatan dakwah yang dilakukan oleh Hj Lutfiah Sungkar diantranya;

1. Pengajian Umum a.

Peringatan-Peringatan Hari Besar Islam Tradisi umat Islam di Indonesia pada setiap peringatan hari besar Islam secara seksama mengadakan upacara yang di adakan di berbagai tempat, baik yang bersifat pengajian, tablig akbar, maupun selamatan. Hal serupa juga dilakukan Dra. Hj Lutfiah Sungkar seperti, peringatan hari-hari besar Islam Nasional yang diisi dengan pengajian keagamaan yang dihadiri oleh banyak para jemaah pengajian dari berbagai kota, seperti Bogor, Tangerang, Jakarta, dan berbagai kota lainnya. Hari-hari besar Islam yang pernah diperingati oleh Hj. Lutfiah Sungkar adalah seperti, tahun baru Hijriyah yang jatuh pada tanggal 1 Muharam, peringatan Maulid Nabi besar Muhammad SAW. Pada