C. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan salah satu tujuan seseorang dalam belajar sekaligus merupakan motivator terhadap aktivitas belajar anak didik. Prestasi
belajar juga merupakan indikator pandai atau kurang pandainya anak didik. Kata prestasi belajar, terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar.
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu “Pretati”, yang mengandung pengertian apa yang diciptakan, hasil yang menyenangkan, hati yang diperoleh
dengan jalan keuletan kerja.
49
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi berarti telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dll.
50
Belajar secara umum dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku yang relatif tetap sebagai hasil adanya pengalaman.
51
Proses perubahan ini tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi ada yang sengaja
direncanakan dan ada yang dengan sendirinya terjadi karena proses kematangan. Proses yang sengaja direncanakan agar terjadi perubahan tingkah
laku ini disebut dengan proses belajar. Tingkat keberhasilan belajar yang dicapai peserta didik dapat dilihat pada hasil belajar.
Dimyati dan Mujiono mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu proses melibatkan manusia secara perorangan sebagai satu kesatuan
organisme sehingga terjadi perubahan pada pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
52
Sedangkan menurut para ahli, pengertian belajar diantaranya : a.
Hilgard, mengatakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh
pengalamannya yang berulang-lang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasr kecenderungan dan respon
pembawaan atau keadaan sesaat seseorang.
b. Gagne, menyatakan bahwa belajar terjadi apabila situasi stimulus bersama
dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedimikian rupa, ehingga perbuatannya berubah di waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu
sesudah ia mengetahui situasi tadi.
49
S.F. Hayeh, Kamus Populer, Jakarta 1987, cet. Ke-2, hal. 296
50
Departemen Pendidikan Agama, hal. 787
51
Alex Sobur, Psikologi Umum Bandung: Pustaka Setia, 2003, h.218.
52
Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 2002, cet. Ke-2, hal. 156
c. Morgan, mengatakan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
d. Whiterington, berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam
kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.
53
Mencermati beberapa pendapat tersebut diatas dalam definisi belajar mengandung tiga tema utama yaitu adanya proses, perubahan tingkah laku dan
pengalamam. Proses disini berarti adanya kegiatan pembelajaran yang dapat terjadi di dalam kelas maupun di luar kelas dengan bantuan guru atau tanpa
guru. Proses ini nantinya yang akan menentukan kualitas belajar siswa. Belajar juga ditandai oleh adanya perubahan tingkah laku, dapat juga
berupa perubahan pengetahuan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dengan mengetahui seberapa besar perubahan tingkah laku yang telah terjadi maka
guru dapat menentukan apakah materi yang diajarkan akan diulang atau diteruskan. Ciri terjadinya kegiatan belajar yang lain adalah adanya
pengalaman. Pengalaman ini adalah yang akan menjadi input dan sebagai masukan kepada siswa.
Hal senada disampaikan W. Gulo yang mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diri pribadi seseorang yang
mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam berfikir, bersikap, dan berbuat.
54
Sejalan dengan Azwar menyatakan Bahwa belajar adalah setiap perubahan perilaku yang diakibatkan pengalaman atau sebagai hasil interaksi
individu dengan lingkungannya.
55
Dari pengertian belajar tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilandasi dengan adanya perubahan pada diri
seseorang. Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti bertambah pengetahuan dan pemahamannya, berubah sikap dan
tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan, daya reaksi, serta
53
Ngalim Poerwanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta ; Remaja Rosdakarya, 1990, cet. Ke-5, hal. 84
54
W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Grasindo, 2004, cet. Ke-2, hal. 8
55
Saifuddin Azwar, Pengantar Psikologi Intelegensi, Jakarta : Pustaka Pelajar, 2002, cet. Ke-3, hal. 164
lain-lain aspek yang ada pada individu. Bukti seseorang telah melakukan kegiatan belajar adalah adanya perubahan tingkah laku yang tidak hanya aspek
kognisi saja tetapi aspek afeksi dan psikomotor juga harus nampak pada orang tersebut, yang sebelumnya tidak ada atau kurang menjadi adabertambah.
Selanjutnya W.S Winkel dalam bukunya psikologi pengajaran, menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang diraih oleh
seseorang selama dan sesudah ia mengalami proses belajar. Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu proses belajar, sedangkan dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya diberikan
dengan nilai tes atau angka yang diberikan guru.
56
Dari definisi-definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah suatu yang telah dicapai setelah melakukan suatu pekerjaan atau
kegiatan belajar mengajar.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar