Persepsi Masyarakat tentang Dukungan Sosial Kepada Wanita Hamil

Sondang Marisi Widyawati Sagala : Persepsi Masyarakat tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga Selama Kehamilan di Lingkungan 03 Kelurahan 2 Kecamatan Medan Belawan, 2010. Dari 80 responden yang diteliti, diketahui bahwa persepsi masyarakat terhadap jenis-jenis kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan adalah positif sebanyak 77 orang 96,25 dan negatif sebanyak 3 orang 3,75.

3. Persepsi Masyarakat tentang Dukungan Sosial Kepada Wanita Hamil

yang Mengalami Kekerasan dalam Rumah Tangga Dari hasil penelitian didapat bahwa 69 masyarakat 86,2 menyatakan setuju bahwa dukungan atau bantuan dari orang lain dapat mengurangi rasa putus asa dan beban wanita hamil yang mengalami kekerasan, 70 masyarakat 87,5 setuju bahwa bantuandukungan sosial dapat berasal dari orang terdekat orangtua, saudara, tetangga, tokoh setempat dan juga tenaga kesehatan. Sebanyak 66 masyarakat 82,5 setuju bahwa bantuandukungan sosial dapat berasal dari lembaga-lembaga yang bergerak di bidang sosial seperti lembaga bantuan hukum, 38 masyarakat 47,5 tidak setuju bahwa kekerasan selama kehamilan adalah masalah internal pribadi dan hanya menyangkut pihak suami dan istri, orang lain tidak berhak campur tangan dalam mengatasi kekerasan yang terjadi. Mayoritas masyarakat yaitu 40 orang 50 tidak setuju bahwa perempuan istri harus selalu merahasiakan kekerasan yang dilakukan oleh suaminya, 47 masyarakat 58,8 tidak setuju bahwa kekerasan merupakan suatu hal yang wajar dilakukan oleh suami terhadap istri untuk mengkoreksi istri yang salah, 62 masyarakat 77,5 tidak setuju bahwa bahwa istri dianiaya oleh suami pasti karena kesalahannya sendiri. Sondang Marisi Widyawati Sagala : Persepsi Masyarakat tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga Selama Kehamilan di Lingkungan 03 Kelurahan 2 Kecamatan Medan Belawan, 2010. Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Persepsi Masyarakat tentang Dukungan Sosial Kepada Wanita Hamil yang Mengalami Kekerasan di Lingkungan 03 Kelurahan 2 Kecamatan Medan Belawan 2009 n=80 No Pernyataan Kategori Penilaian SS S TS STS f f f f 17. Dukungan atau bantuan dari orang lain dapat mengurangi rasa putus asa dan beban wanita hamil yang mengalami kekerasan. 9 11,2 69 86,2 2 2,5 18. Bantuan dukungan sosial dapat berasal dari orang terdekat orangtua, saudara, tetangga, tokoh setempat. 8 10 70 87,5 2 2,5 19. Bantuandukungan sosial dapat berasal dari tenaga kesehatan. 7 8,8 70 87,5 3 3,8 20. Bantuandukungan sosial dapat berasal dari lembaga-lembaga yang bergerak di bidang sosial seperti lembaga bantuan hukum. 8 10 66 82,5 5 6,2 1 1,2 Lanjutan tabel 5.4 No Pernyataan Kategori Penilaian SS S TS STS f f f f 21. . Kekerasan selama kehamilan adalah masalah internal pribadi dan hanya menyangkut pihak suami dan istri, orang lain tidak berhak campur tangan dalam mengatasi kekerasan yang terjadi. 6 7,5 33 41,2 38 47,5 3 3,8 22. Perempua n istri harus selalu merahasiakan 2 2,5 36 45 40 50 2 2,5 Sondang Marisi Widyawati Sagala : Persepsi Masyarakat tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga Selama Kehamilan di Lingkungan 03 Kelurahan 2 Kecamatan Medan Belawan, 2010. kekerasan yang dilakukan oleh suaminya. 23. Kekerasan merupakan suatu hal yang wajar dilakukan oleh suami terhadap istri untuk mengkoreksi istri yang salah. 25 31,2 47 58,8 8 10 24. Saya yakin bahwa istri dianiaya oleh suami pasti karena kesalahannya sendiri cerewet, membangkang. 16 20 62 77,5 2 2,5 Dari 80 responden yang diteliti, diketahui bahwa persepsi masyarakat terhadap dukungan sosial kepada wanita hamil yang mengalami kekerasan adalah positif sebanyak 71 orang 88,75 dan negatif sebanyak 9 orang 11,25.

4. Persepsi Masyarakat tentang Dampak Kekerasan Dalam Rumah