Sondang Marisi Widyawati Sagala : Persepsi Masyarakat tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga Selama Kehamilan di Lingkungan 03 Kelurahan 2 Kecamatan Medan Belawan, 2010.
hidup yang berbahaya catatan kejahatan di kepolisian, penggunaan obat-obat terlarang. Masalah sosial ekonomi seperti pendapatan yang rendah, pendidikan
yang rendah, pengangguran meningkatkan resiko terjadinya kekerasan dalam rumah tangga O’Reilly, 2007.
2.3.5 Jenis-jenis Kekerasan dalam Rumah Tangga Selama Kehamilan
Menurut Dharmono 2008, kekerasan dalam rumah tangga terdiri dari kekerasan fisik, emosional, seksual, sosial dan ekonomi, dan penelantaran. CDC
Central for Disease Control mendefinisikan KDRT selama kehamilan sebagai kekerasan fisik, seksual, psikologisemosional yang terjadi pada wanita hamil
Midwifery Today, 1998 dalam PAHO, 2001. O’Reilly 2007 mengatakan bahwa kekerasan dalam rumah tangga selama kehamilan dapat berupa kekerasan
fisik, seksual, emosional, sosial, dan ekonomi. Penelitian Jahanfar 2007 yang dilakukan di salah satu rumah sakit di Iran mengatakan bahwa dari 1091 wanita
hamil yang diteliti, terdapat 14,6 yang mengalami kekerasan fisik, kekerasan psikologis sebanyak 60,5, dan kekerasan seksual sebanyak 23,5 .
1. Kekerasan fisik
Kekerasan dalam rumah tangga dapat berupa penganiayaan fisik. Bentuk kekerasan fisik ada bermacam-macam, yaitu tindakan yang bertujuan melukai,
menyiksa, atau menganiaya orang lain dengan menggunakan anggota tubuh pelaku tangan, kaki mulai dari pukulan, jambakan, cubitan, mendorong secara
kasar, penginjakan, pelemparan, cekikan, tendangan, sampai penyiksaan dengan
Sondang Marisi Widyawati Sagala : Persepsi Masyarakat tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga Selama Kehamilan di Lingkungan 03 Kelurahan 2 Kecamatan Medan Belawan, 2010.
menggunakan alat seperti pentungan, pisau, ban pinggang, setrika, sundutan rokok, siraman air keras dan sebagainya. Tindakan tersebut mengakibatkan rasa
sakit, luka berat, kecacatan, bahkan sampai meninggal dunia Dharmono, 2008. Penelitian Jahanfar 2007 yang dilakukan terhadap 1091 wanita hamil di Iran
mengatakan bahwa kekerasan fisik yang paling sering dialami wanita hamil adalah tamparan 78,6, dorongan 59,8, ditinju 46,2. Kekerasan selama
kehamilan cenderung diarahkan pada dada, perut, dan alat kelamin Bewley, 1994 dalam PAHO, 2001.
2. Kekerasan emosional
Tindakan kekerasan yang dilakukan dengan menyerang wilayah psikologis korban, bertujuan untuk merendahkan citra seorang perempuan baik melalui kata-
kata maupun perbuatan seperti mengumpat, membentak dengan kata-kata kasar, menghina, mengancam. Tindakan tersebut mengakibatkan ketakutan, hilangnya
rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan penderitaan psikis berat pada seseorang Dharmono, 2008. Jahanfar 2007 dalam
penelitiannya terhadap 1091 wanita hamil mengatakan bahwa 100 wanita hamil mendapatkan kekerasan emosional berupa kata-kata kasar dari suami.
3. Kekerasan seksual
Penganiayaan atau penyerangan seksual bukan monopoli kegiatan penjahat dan pemerkosa di luar rumah, tetapi ternyata dapat terjadi dalam kehidupan rumah
tangga. Suami memaksa isterinya berhubungan seksual dengan cara yang menyakitkan dengan alat atau perilaku sadomasochism adalah contoh ekstrim
Sondang Marisi Widyawati Sagala : Persepsi Masyarakat tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga Selama Kehamilan di Lingkungan 03 Kelurahan 2 Kecamatan Medan Belawan, 2010.
kekerasan seksual dalam rumah tangga. Contoh kekerasan seksual yang tersamar sering dianggap kewajaran adalah suami mengharuskan isteri melayani
kebutuhan seksualnya setiap saat tanpa mempertimbangkan kemauan isteri, dengan kata lain isteri tidak boleh menolak marital rape.
Beberapa kondisi yang dapat dianggap sebagai marital rape diantaranya memaksakan hubungan seksual yang tidak dikehendaki isteri karena
ketidaksiapan isteri dalam bentuk fisik dan psikis; hubungan seksual dengan cara yang tidak dikehendaki isteri, misalnya oral dan anal; hubungan seksual disertai
kekerasan yang mengakibatkan isteri mengalami luka ringan maupun berat Dharmono, 2008. Jahanfar 2007 dalam penelitiannya mengatakan bahwa
bentuk kekerasan seksual yang dialami wanita hamil yang ditelitinya adalah memaksa isteri untuk melayani kebutuhan seksual saat suami menginginkannya
tanpa mempertimbangkan kemauan isteri 93,1, hubungan seksual dengan kekerasan 18,9.
4. Kekerasan Sosial dan Ekonomi