Bahan-bahan Pengecoran TINJAUAN PUSTAKA

Himawan Abdi Senjaya : Perencanaan Dan Pembuatan Bantalan Poros Lori Dengan Kapasitas Lori 2,5 Ton Tbs Dengan Proses Pengecoran Logam, 2010. Dari hal-hal diatas dapat disimpulkan bahwa: Lit. 6, hal. 15 Setelah ditentukan maka tegangan lentur kgmm 2 yang terjadi pada dudukan roda dapat dihitung. Selanjutnya jika sama dengan 1 atau lebih, maka: Lit. 6, hal. 15 Lit. 6, hal. 15

2.3 Bahan-bahan Pengecoran

2.3.1 Besi cor Besi cor adalah paduan besi yang mengandung karbon, silisium, mangan, fosfor dan belerang. Besi cor digolongkan menjadi enam macam yaitu: besi cor kelabu, besi cor kelas tinggi, besi cor kelabu paduan, besi cor bergrafit bulat, besi cor yang dapat ditempa dan besi cor cil. Lit. 8, hal. 4 Struktur mikro dari besi terdiri dari ferit atau perlit dan serpihan karbon bebas. Karbon dan silisim ternyata mempengaruhi struktur mikro, ukuran serta bentuk dari karbon bebas dan struktur dasar berubah sesuai dengan mut dan kualitasnya. Disamping itu, ketebalan dan laju pendinginan mempengaruhi struktur mikro. Walaupun kekuatan tarik dari besi cor kelabu kira-kira 10-30 kgmm 2 , namun besi cor ini agak getas, titik cairnya kira-kira 1200°C dan mempunyai mampu cor sangat baik serta murah, sehingga besi cor kelabu ini dipergunakan paling banyak untuk benda-benda coran. Himawan Abdi Senjaya : Perencanaan Dan Pembuatan Bantalan Poros Lori Dengan Kapasitas Lori 2,5 Ton Tbs Dengan Proses Pengecoran Logam, 2010. Besi cor kelas tinggi mengandung lebih sedikit karbon dan silikon, lagipula ukuran grafit bebasnya agak kecil dibandingkan dengan besi cor kelabu, sehingga kekuatan tariknya lebih tinggi yaitu kira-kira 30-50 kgmm 2 . Membuat besi cor kelas tinggi agak susah dibandingankan dengan besi cor kelabu. Besi cor kelabu paduan mengandung unsure-unsur paduan dan grafit, mempunyai struktur yang stabil sehingga sifatnya lebih baik. Dilihat dari unsur- unsur yang ditambahkan adalah krom, nikel, molibden, titan dan sebagainya, sehingga ketahanan panas, ketahanan aus, ketahanan korosi dan mampu mesin dari besi cor macam ini baik sekali berkat adanya unsure-unsur tersebut. Besi cor mampu tempa dibuat dari besi cor putih, yang dilunakan di dalam sebuah tanur dalam waktu yang lama. Struktur sementit dari besi cor putih berubah menjadi ferit atau perlit dan karbon yang tertemper mengendap. Menurut struktur mikronya ada tiga macam besi cor mampu tempa, yaitu besi cor mampu tempa perapian hitam, besi cor mampu tempa perapian putih dan besi cor mampu tempa perlit. Besi cor macam ini sangat baik keuletannya dan perpanjangannyya dibandingkan dengan besi cor kelabu, tetapi harganya mahal karena proses perlunakan, lagipula tidak cocok untuk coran yang tipis dan kecil karena sebelum proses pelunakan keuletannya berkurang. Besi cor grafit bulat dibuat dengan jalan mencampurkan magnesium, kalsium atau besi serum ke dalam cairan logam sehingga grafit bulat akan mengendap. Besi cor macam ini mempunyai keuletan, kekuatan, ketahanan aus dan ketahanan panas yang baik sekali dibandingkan dengan besi cor kelabu. Besi cor cil adalah besi yang mempunyai permukaan terdiri dari besi cor putih dan bagian dalamnya terdiri dari struktur dengan endapan grafit. Himawan Abdi Senjaya : Perencanaan Dan Pembuatan Bantalan Poros Lori Dengan Kapasitas Lori 2,5 Ton Tbs Dengan Proses Pengecoran Logam, 2010. Permukaannya mempunyai ketahanan aus yang baik sekali dan bagian dalamnya mempunyai keuletan yang baik pula. Besi cor demikian dipergunakan sebagai bahan tahan aus. 2.3.2 Baja cor Baja cor digolongkan ke dalam baja karbon dan baja paduan. Coran baja karbon ialah paduan besi karbon dan digolongkan menjadi 3 macam, yaitu baja karbon rendah C0,20, baja karbon menengah 0,20-0,50 C dan baja karbon tinggi C0,5. Kadar karbon yang rendah menyebabkan kekuatan rendah, perpanjangan yang tinggi dan harga bentur serta mampu las yang baik. Baja cor mempunyai struktur yang buruk dan sifat yang getas apabila tidak diadakan perlakuan panas yang pelunakan atau penormalan maka baja cor menjadi ulet dan struktur menjadi halus. Titik cairnya kira-kira 1500°C, mampu cornya buruk dibandingakan dengan besi cor, tetapi besi cor dapat dipergunakan baik sekali sebagai bahan untuk bagian-bagian mesin, sebab kekuatannya yang tinggi dan harganya rendah. Baja paduan adalah baja cor yang ditambahkan unsur-unsur paduan. Salah satu atau beberapa unsur paduan seperti mangan, khrom, molibden atau nikel dibubuhkan untuk memberikan sifat-sifat khusus dari baja paduan tersebut, umpamanya sifat-sifat ketahanan aus, ketahanan asam dan korosi atau keuletan. Contoh baja cor adalah: baja cor tahan karat dan baja cor tahan panas. Baja cor terdiri dari baja cor paduan rendah dan baja cor paduan tinggi yang disebut dengan menambahkan macam-macam unsur paduan kepada baja cor karbon. Baja ini disebut baja paduan rendah apabila unsur paduannya ditambahkan 1-2 dan Himawan Abdi Senjaya : Perencanaan Dan Pembuatan Bantalan Poros Lori Dengan Kapasitas Lori 2,5 Ton Tbs Dengan Proses Pengecoran Logam, 2010. disebut baja paduan tinggi apabila unsur paduannya 10. Baja cor karbon dikeraskan, dikuatkan dengan pencelupan dingin tetapi kemampuan mengerasnya agak buruk dan hanya kulitnya saja yang keras. Lapisan yang mengeras menjadi lebih tebal dengan menambahkan Mn, Cr, Mo atau Ni. Baja tersebut boleh dikatakan mempunyai mampu keras yang tinggi kadar karbon 0,5-0,6 karena kadar karbon menentukan tingkat kekerasan dari baja menyebabkan baja menjadi keras dengan pencelupan dingin. 2.3.3 Coran paduan tembaga Macam-macam coran paduan tembaga adalah: perunggu, kuningan, kuningan kekuatan tinggi, perunggu aluminium dan sebagainya. Perunggu adalah paduan antar tembaga dan timah dan perunggu yang biasa dipakai mengandung kurang dari 15 timah. Titik cairnya kira-kira 1000°C, jika lebih rendah dari titik cair paduan besi, dan mampu cornya lebih baik sekali sama halnya dengan besi cor. Sifat-sifat ketahanan korosi dan ketahanan aus adalah baik sekali, sehingga bahan ini dapat dipakai untuk bagian-bagian mesin. Harganya 5-10 kali mahal dari besi cor kelabu, sehingga bahan ini hanya dipakai untuk bagian khusus dimana diperlukan sifat-sifat yang luar biasa. Perunggu digolongkan kedalalm dua macam yaitu perunggu fosfor yang sifat ketahanannya diperbaiki oleh penambahan fosfor, dan perunggu timbal yang cocok untuk logam bantalan dengan menambahkan timbal. Kuningan adalah paduan antar seng dan tembaga dan kuningan tinggi adalah paduan yang mengandung tembaga, aluminium, besi, nikel, mangan dan sebagainya, dimana unsur-unsur tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki sifat-sifat mekanisnya. perunggu aluminium adalah paduan tembaga, Himawan Abdi Senjaya : Perencanaan Dan Pembuatan Bantalan Poros Lori Dengan Kapasitas Lori 2,5 Ton Tbs Dengan Proses Pengecoran Logam, 2010. aluminium dan sebagainya, yang baik sekali dalam sifat-sifat ketahanan aus dan korosi. Disamping itu adapula coran tembaga murni. 2.3.4 Coran paduan ringan Coran paduan ringan adalah coran paduan aluminium, coran paduan magnesium dan sebagainya. Aluminium murni mempunyai sifat mampu cor dan sifat mekanis yang jelek. Oleh karena itu dipergunakan paduan aluminium karena sifat-sifat mekanisnya akan diperbaiki dengan menambahkan tembaga, silisium, magnesium, mangan, nikel dan sebagainya. Coran paduan aluminium adalah ringan dan merupakan penghantar panas yang baik, yang dipergunakan apabila sifat-sifat tersebut diperlukan. Al-Si, Al-Cu-Si dan Al-Si-Mg adalah deretan dari paduan aluminium yang banyak dipergunakan untuk bagian-bagian mesin yang tahan panas dan Al-Mg adalah untuk bagian-bagian tahan korosi. Paduan magnesium lebih ringan dari pada logam umum lainnya, sebab berat jenisnya kira-kira 1,8. Biasanya aluminium, mangan brilium dan sebagainya ditambahkan sebagai unsur-unsur paduan. 2.3.5 Coran paduan lainnya Paduan seng yang mengandung sedikit aluminium dipergunakan untuk pengecoran cetak. Logam monel adalah paduan nikel yang mengandung tembaga dan demikian juga hasteloy yang mengandung molibden dan silikon. Paduan timbal adalah paduan antara timbal, tembaga, timah dan logam bantalan adalah paduan antara timbal, tembaga dan stibium. Disamping itu dipakai juga paduan timah, tembaga, dan stibium. Himawan Abdi Senjaya : Perencanaan Dan Pembuatan Bantalan Poros Lori Dengan Kapasitas Lori 2,5 Ton Tbs Dengan Proses Pengecoran Logam, 2010.

2.4 Penggunaan Coran