Himawan Abdi Senjaya : Perencanaan Dan Pembuatan Bantalan Poros Lori Dengan Kapasitas Lori 2,5 Ton Tbs Dengan Proses Pengecoran Logam, 2010.
4.8 Penuangan
4.8.1 Kecepatan Penuangan Kecepatan penuangan perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil
pengecoran yang baik. Kecepatan ini diatur untuk mencegah terjadinya perubahan suhu secara drastis yang mana dapat mengakibatkan retak dan keropos.
Berikut ini merupakan perhitungan kecepatan penuangan. Diketahui:
Koefisien aliran C untuk saluran sederhana 0,9 – 1,0 diambil 0,95
Gaya gravitasi bumi g = 9,81 ms
2
Tinggi saluran turun h = 250 mm = 0,25 m Maka:
4.8.2 Waktu Penuangan Dalam proses penuangan harus dilakukan dengan tenang dan cepat.
Selama penuangan, cawan tuang harus terisi penuh dengan logam cair dari hasil peleburan. Berdasarkan grafik hubungan antara berat coran dan waktu tuang untuk
baja cor seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.15, untuk berat coran sebesar 11,33 kg dengan ketebalan 83,2 mm maka perhitungan waktu tuangnya adalah
sebagai berikut. Untuk ketebalan t = 50 mm,
Berat Coran ton Waktu Tuang detik
0,01133 x
0,2 18
0,3 20
Himawan Abdi Senjaya : Perencanaan Dan Pembuatan Bantalan Poros Lori Dengan Kapasitas Lori 2,5 Ton Tbs Dengan Proses Pengecoran Logam, 2010.
Untuk ketebalan t = 100 mm, Berat Coran ton
Waktu Tuang detik 0,01133
y
0,2 23
0,3 26
Untuk ketebalan t = 83,2 mm, Tebal Coran mm
Waktu Tuang detik 50
15 83,2
z
100 18
Maka: Waktu tuang untuk tebal coran 83,2 mm adalah 17 detik.
4.8.3 Temperatur penuangan Temperatur penuangan banyak mempengaruhi kualitas coran. Apabila
temperatur terlalu rendah maka akan menyebabkan waktu pembekuan menjadi singkat, sifat cair yang buruk dan menyebabkan cacat pada coran seperti rongga
penyusutan, rongga udara, salah alir dan sebagainya. Temperatur tuang: 1550 – 1600ºC diambil 1550ºC.
Himawan Abdi Senjaya : Perencanaan Dan Pembuatan Bantalan Poros Lori Dengan Kapasitas Lori 2,5 Ton Tbs Dengan Proses Pengecoran Logam, 2010.
4.9 Pengerjaan Akhir
4.9.1 Menyingkirkan Pasir dari Rangka Cetak Dalam proses pengecoran bantalan ini hanya terdapat saluran penambah
dan saluran turun pada bagian kup. Langkah pertama, kup diangkat dengan menggunakan pengangkat lalu coran yang berada di dalam drag dikeluarkan
dengan cara dibalik. Selanjutnya proses pemisahan pasir dari kup dan drag dilakukan dengan cara manual.
4.9.2 Alat-alat penyingkir pasir dan pembersih permukaan coran Penyingkiran pasir dan pembersihan permukaan coran dilakukan
berdasarkan ukuran coran yaitu: 1.
Untuk coran berukuran besar, proses pembersihan dilakukan dengan cara manual yaitu dengan menggunakan mesin bor tangan.
2. Untuk coran berukuran kecil, proses pembersihan dilakukan dengan
semprotan mimis yang dikerjakan dengan menggunakan Shot Blasting Machine. Mesin ini mempunyai dua jenis antara lain:
a. Hanger Type Shot Blasting Machine
Gambar 4.10 menunjukkan cara kerja Hanger Type Shot Blasting Machine yaitu mengantungkan hasil coran pada sebuah hanger lalu
bijih besi mimis ditembakkan pada coran tersebut.
Gambar 4.10 Cara Kerja Hanger Type Shot Blasting Machine
Himawan Abdi Senjaya : Perencanaan Dan Pembuatan Bantalan Poros Lori Dengan Kapasitas Lori 2,5 Ton Tbs Dengan Proses Pengecoran Logam, 2010.
b. Rotary Barrel Shot Blasting Machine
Gambar 4.11 menunjukkan cara kerja Rotary Barrel Shot Blasting Machine dengan cara membanting dan menembakan bijih besi mimis
ke coran sehingga pasir-pasir yang melekat pada coran dapat terlepas.
Gambar 4.11 Cara Kerja Rotary Barrel Shot Blasting Machine
Mesin shot blasting yang digunakan pada PT. Baja Pertiwi Industri Pengecoran Logam mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
a. Hanger Type Shot Blasting Machine
Gambar 4.12 menunjukkan Hanger Type Shot Blasting Machine yang dirancang sendiri oleh pihak perusahaan karena sulit ditemukan di pasaran.
Gambar 4.12 Hanger Shot Blasting Machine
Himawan Abdi Senjaya : Perencanaan Dan Pembuatan Bantalan Poros Lori Dengan Kapasitas Lori 2,5 Ton Tbs Dengan Proses Pengecoran Logam, 2010.
Kapasitas mesin : 500 Kg
Voltase : 380 Volt, 3 Phase
Waktu pengerjaan : 15 – 20 menit
Jumlah Turbin : 2 buah
Daya turbin : 10 HP
Total daya : 28 HP
Kapasitas semburan biji besi : 1300 m
3
menit
b. Rotary Shot Blasting Machine
Mesin ini berfungsi untuk membersihkan besi berukuran kecil ataupun sedang, baja dan logam campuran dari pasir-pasir yang melekat pada hasil
coran tersebut. Rotary Shot Blasting Machine dapat dilihat pada Gambar 4.13.
Gambar 4.13 Rotary Shot Blasting Machine
Himawan Abdi Senjaya : Perencanaan Dan Pembuatan Bantalan Poros Lori Dengan Kapasitas Lori 2,5 Ton Tbs Dengan Proses Pengecoran Logam, 2010.
Dalam sekali pengerjaan, berat maksimum yang dapat ditampung mesin ini adalah 300 kg. Persentase kebersihan pasir adalah sebesar 85. Setelah
dibersihkan maka akan dikerjakan kembali secara manual yaitu dengan cara dibor. Mesin ini mempunyai cara kerja yaitu dengan membanting
serta menembakkan bijih besi ke benda kerja sehingga pasir-pasir yang melekat pada benda kerja dapat lepas.
Diameter drum : 1000 mm
Kapasitas drum : 300 kg
Putaran
:
5-7 rpm Kecepatan tembak biji besi
:
100 kgmin Daya penembakan biji besi
: 1,3 HP Lama pembersihan
: 15-20 menit Kecepatan hisap
: 800 m
3
jam Berat mesin
: 3 ton
4.9.3 Penyingkiran saluran turun dan penambah Cara yang digunakan untuk memisahkan saluran turun dan penambah
adalah pemotongan dengan gas. Akan tetapi, cara ini sulit dilakukan pada baja paduan tinggi seperti baja tahan karat, baja mangan tinggi, dan seterusnya. Oleh
karena itu, proses penyingkiran saluran turun dan penambah untuk baja paduan tinggi dikerjakan dengan menggunakan busur listrik.
Himawan Abdi Senjaya : Perencanaan Dan Pembuatan Bantalan Poros Lori Dengan Kapasitas Lori 2,5 Ton Tbs Dengan Proses Pengecoran Logam, 2010.
4.10 Pemeriksaan Coran