Bentuk Penelitian Hipotesis Definisi Konsep

36

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat Sugiyono,2008:11. Oleh karena itu penelitian ini akan menganalisis pengaruh ekuitas merek yang terdiri dari Kesadaran Merek Brand awareness X 1 , Asosiasi Merek Brand association X 2 , Kesan Kualitas Perceived quality X 3, Loyalitas Merek Brand loyalty X 4 terhadap Keputusan pembelian Y mobil merek Toyota New Avanza di Kota Medan. 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada masyarakat yang membeli Mobil Merek Toyota New Avanza di Toyota Auto 2000 Sisingamangaraja, yang terletak di Jalan Sisingamangaraja No.8, Medan selama tahun 2014. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2015. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi merupakan totalitas dari seluruh unsur yang ada dalam sebuah wilayah penelitian Juliandi, 2013:50. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat kota Medan yang melakukan pembelian Toyota Avanza selama tahun 2014.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2002:109. Metode penarikan sampel yang dipakai adalah purposive sampling dan accidental sampling. Purposive sampling memilih sample dari suatu populasi berdasarkan pertimbangan tertentu, baik pertimbangan ahli maupun pertimbangan ilmiah Juliandi, 2013:58. Sedangkan accindental sampling memilih sampel dengan cara mencari objek yang akan diteliti. Objek yang kebetulan bertemu pada saat pengumpulan data dan sesuai untuk diteliti, maka dijadikan sebagai sampel penelitian Kalton, 1983; Babbie, 2011 dalam Juliandi 2013:58. Dalam penelitian ini peneliti dihadapkan pada populasi yang jumlahnya terdefenisi atau terbatas. Untuk menentukan jumlah sampel, maka dalam penelitian ini digunakan rumus Slovin Umar, 2002:141 sebagai berikut : N n = 1 + Ne ² 1349 n = 1 + 1349 0,1² = 93,098 atau dibulatkan menjadi 93 orang dimana n : jumlah sampel N : jumlah populasi e : batas toleransi kesalahan error tolerance yaitu 10

3.4 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi Kuncoro, 2009:59. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual maka peneliti menetapkan hipotesis didalam penelitian ini yaitu: 1. Ekuitas Merek yang terdiri dari Brand awareness, Brand association, Perceived quality, Brand loyalty dan harga berpengaruh secara positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian mobil New Avanza. 2. Brand awareness berpengaruh secara positif dan signifikan parsial terhadap keputusan pembelian mobil New Avanza. 3. Brand association berpengaruh secara positif dan signifikan parsial terhadap keputusan pembelian mobil new Avanza. 4. Perceived quality berpengaruh secara positif dan signifikan parsial terhadap keputusan pembelian mobil new Avanza. 5. Brand loyalty berpengaruh secara positif dan signifikan parsial terhadap keputusan pembelian mobil new Avanza. Harga berpengaruh secara positif dan signifikan parsial terhadap keputusan pembelian mobil new Avanza.

3.5 Definisi Konsep

Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata Soedjadi, 2000:14. Brand equity atau ekuitas merek adalah sejumlah asset dan kewajiban yang berhubungan dengan merek, namanya, dan simbol, yang menambah atau mengurangi nilai produk atau jasa bagi perusahaan atau bagi pelanggannya Aaker dalam Ferrina dewi, 2008:169. Defenisi konsep Ekuitas Merek terdiri dari Kesadaran Merek X 1 , Asosiasi Merek X 2 , Kesan Kualitas X3 , Loyalitas Merek X 4 . Kesadaran Merek Brand awareness Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Peran Brand awareness dalam brand equity tergantung pada tingkatan akan pencapaian kesadaran dibenak konsumen. Awareness dikatakan tinggi jika konsumen dapat mengingat merek, baik sebelum proses pembelian, ketika dalam proses pembelian, maupun ketika konsumen mengkonsumsi produk pesaing. Asosiasi Merek Brand association Asosiasi Merek Brand association adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek. Kesan-kesan yang terkait dengan merek akan semakin meningkat dengan semakin banyaknya pengalaman konsumen dalam mengonsumsi suatu merek atau dengan semakin seringnya penampakan suatu merek dalam strategi komunikasinya, ditambah lagi jika kaitan tersebut didukung oleh suatu jaringan dari kaitan-kaitan lain. Kesan Kualitas Perceived quality Perceived quality didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Persepsi terhadap kualitas keseluruhan dari suatu produk atau jasa dapat menentukan nilai dari produk atau jasa tersebut dan berpengaruh secara langsung kepada keputusan pembelian konsumen dan loyalitas mereka terhadap merek. Perceived quality yang positif akan mendorong keputusan pembelian dan menciptakan loyalitas terhadap produk tersebut. Sebaliknya, jika Perceived quality pelanggan negatif, produk tidak akan disukai dan tidak akan bertahan lama di pasar. Loyalitas Merek Brand loyalty Brand loyalty adalah ukuran dari kesetiaan konsumen terhadap suatu merek. Kepuasan adalah pengukuran secara langsung bagaimana konsumen tetap loyal pada suatu merek. Brand loyalty merupakan salah satu indikator inti dari brand equity yang jelas terkait dengan peluang penjualan, yang berarti pula jaminan perolehan laba perusahaan di masa mendatang. Pelanggan yang loyal pada umumnya akan melanjutkan pembelian merek tersebut walaupun dihadapkan pada banyak alternatif merek produk pesaing yang menawarkan karakteristik produk yang lebih unggul dipandang dari berbagai sudut atributnya. Definisi diatas menunjukkan bahwa nilai sebuah merek bagi perusahaan diciptakan melalui konsumen. Aktivitas konsumen dalam pembelajaran dan keputusan pembeliannya dapat membentuk dan mendorong terbentuknya brand equity. Dengan kata lain sumber brand equity adalah ketika konsumen menyadari keberadaan merek dan memiliki asosiasi merek yang unik, kuat dan cenderung positif . Berdasarkan teori pendukung tersebut, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dibuat sebagai berikut : Kesadaran Merek Brand awareness X 1 Asosiasi Merek Brand association X2 Loyalitas Merek Brand loyalty X4 Kesan Kualitas Perceived quality X3 Keputusan Pembelian Y Brand Equity X Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Sumber : Aaker dalam Durianto, dkk, 2001 dan Kotler Armstrong 2008

3.6 Definisi Operasional