terhadap merek tertentu akan mempengaruhi apakah konsumen akan membeli atau tidak. Sikap positif terhadap merek tertentu akan memungkinkan konsumen
melakukan pembelian terhadap merek itu, tetapi sebaliknya sikap negatif akan menghalangi konsumen untuk melakukan pembelian
Perilaku konsumen biasanya penuh arti dan berorientasi tujuan. Produk dan jasa diterima atau ditolak berdasarkan sejauh mana keduanya dipandang
relevan dengan kebutuhan dan gaya hidup. Individu sanggup sepenuhnya mengabaikan semua yang dikatakan ole pemasar. Pengambilan keputusan
konsumen adalah prose pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu
diantaranya. Menurut Tjiptono 2008:54 salah satu perbedaan fundamental antara
pembelian barang dan jasa adalah menyangkut proses produksi dan konsumsi. pada barang tahap pmbelian dan konsumsi biasanya terpisah. Meskipun terdapat
interaksi antara pemasar dan pelanggan selama tahap pembelian aktual, tahap pemakaian barang biasanya terlepas dari pengaruh langung dari para pemasar.
Sebaliknya sebagian jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Konsekuensinya, perusahaan jasa berpeluang untuk secara aktif membantu
pelanggan memaksimumkan nilai dari pengalaman konsumsi sehingga penyedia jasa secara efektif mempengaruhi proses konsumsi dan evaluasi.
2.6.5 Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan
Para peneliti dalam bidang pengambilan keputusan telah mengembangkan beberapa klasifikasi tipe keputusan. Kebanyakan klasifikasi ini
serupa satu sama lain, yang berbeda hanya terminologi atau istilah yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut John, Robert,Michael 2007:159 adapun dua tipe keputusan yaitu:
1. Keputusan terprogram
Ketika situasi tertentu sering terjadi, sebuah prosedur rutin akan dibuat untuk mengatasi situasi dimana prosedur spesifik telah dikembangkan untuk
masalah berulang dan rutin.
2. Keputusan tidak terprogram
Keputusan yang diperlukan untuk masalah manajemen yang unik dan kompleks ketika benar-benar baru dan belum terstruktur.tidak ada prosedur
yang pasti dalam menangani masalah tersebut, baik karena belum pernah ditemukan situasi yang sama sebelumnya atau karena bersifat sangat
kompleks atau sangan penting.
2.6.6 Alternatif Terhadap Pengambilan Keputusan
Pengambil keputusan tidak selalu mengikut proses pengambilan keputusan pada gambar 1.1 tetapi adapun faktor lain dalam mempengaruhi proses
pengambilan keputusan 1.
Pengambilan keputusan administratif Dalam model ini, pengambil keputusan digambarkan bertindak dengan
informasi yang tidak lengkap dan dipengaruhi oleh kemampuan kognitifnya dan juga faktor psikologis dan sosiologis lainnya. Karena infomasi data dan
pengetahuan yang tidak sempurna, keputusan yang terbaik tidak bisa diketahui.
2. Pengambilan keputusan intuitif
Melibatkan proses tidak sadar yang menggabungkan kepribadian pengambil keputusan dan pengalaman dalam mencapai keputusan. Pengambilan
keputusan intuitif sering terjadi karena: •
Tingginya tingkat ketidakpastian masalah, tujuan dan kriteria keputusan
Universitas Sumatera Utara
• Dalam beberapa situasi tidak ada sejarah atau pengalaman masa lalu yang
dapat dijadikan rujukan •
Tenggang waktu yang sangat pendek •
Jumlah alternatif yang sangat banyak sehingga tidak mungkin dianalisis secara mendalam
2.6.7 Pengaruh Perilaku Dalam Pengambilan Keputusan