yang diberikan berdampak pada sistem produk sociotechnical; sifat varians; sejauh mana varians dikendalikan; dan sejauh mana tugas harus
diperhitungkan dalam desain ulang peran beroperasi di unit subsistem pendukung. Selain audit alokasi fungsi, interface antara subsistem harus
diperiksa dan didesain ulang pada saat ini. Lingkungan fisik internal dirancang secara ergonomis untuk mendukung kesejahteraaan manusia, keamanan, dan
keefektivitasan. Untuk mengetahui apakah ada perubahan lingkungan dalam bentuk fisik yang mendukung peningkatan dapat dilakukan dengan melakukan
penilaian pada analisis teknikal dan personel varian. j.
Implementasi, iterasi dan improvement Tahap ini mengimplementasi perubahan proses kerja, perancangan interface,
dan alokasi fungsi.
3.4. Standard Nordic Questionnaire SNQ
Melalui Standard Nordic Questionnaire seperti pada Gambar 3.3. dapat diketahui bagian-bagian otot yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan
mulai dari rasa tidak nyaman agak sakit sampai sangat sakit. Dengan melihat dan menganalisis peta tubuh SNQ maka dapat diestimasi jenis dan tingkat keluhan
otot skeletal yang dirasakan oleh pekerja
6
.
6
Tarwaka, dkk, 2004, Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas, Harapan Press: Surakarta, hal 129.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2. Standard Nordic Questionnaire
3.5. Metode
Sampling
Sampling adalah metode pengumpulan data yang sangat populer karena manfaatnya yang demikian besar dalam penghematan sumber daya waktu dan
biaya dalam kegiatan pengumpulan data.
Universitas Sumatera Utara
Sampling ialah proses penarikan sampel melalui mekanisme tertentu melalui mana karakteristik populasi dapat diketahui atau didekati. Secara garis
besar metode penarikan sampel dapat diklasifikasi atas dua bagian yaitu
7
: 1.
Probability Sampling 2.
Nonprobability Sampling
3.5.1. Probability Sampling
Dalam probability sampling, setiap elemen dari populasi diberi kesempatan yang sama untuk ditarik menjadi anggota dari sampel
1. Simple Random Sampling
Simple random sampling yang sering juga disebut unrestricted probability sampling, setiap elemen dari populasi mempunyai kesempatan atau peluang
yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. 2.
Systematic Sampling Systematic sampling adalah suatu metode pengambilan sampel dari populasi
dengan cara menarik elemen setiap kelipatan ke n dari populasi tersebut mulai dari urutan yang dipilih secara random diantara nomor 1 hingga n.
3. Stratified Random Sampling
Stratified random sampling menentukan strata elemen dalam populasi menjadi perhatian sehingga populasi dibagi sesuai dengan strata yang ada.
4. Cluster Sampling
7
Sukaria Sinulingga, 2014, Metode Penelitian, Edisi ke 3, USU Press: Medan. hal. 193-201
Universitas Sumatera Utara
Cluster sampling digunakan dengan multi stage, misalnya penelitian tentang pola hidup pada nasabah bank di suatu propinsi dilakukan.
5. Area Sampling
Area sampling digunakan dengan pengambilan sampel berdasarkan perbedaan lokasi geografis dari populasi.
3.6. Quality Function Deployment
The House of Quality adalah suatu kerangka kerja atas pendekatan dalam desain manajemen yang dikenal sebagai Quality Function Deployment QFD
8
The House of Quality memperlihatkan struktur untuk mendesain dan membentuk suatu siklus, dan bentuknya menyerupai sebuah rumah. Kunci dalam
membangun HoQ adalah difokuskan kepada kebutuhan pelanggan, sehingga proses desain dan pengembangannya lebih sesuai dengan apa yang diinginkan
oleh pelanggan daripada teknologi inovasi. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang lebih penting dari pelanggan. Adapun komponen
penting dalam menyusun QFD-The House of Quality dapat dilihat pada Gambar 3.4.
8
Lou Cohen, Quality Function Deployment:How to Make QFD Work for You, USA : Addison- Wesley Publishing Company, 1995, h :11-13
Universitas Sumatera Utara
A
Customer Needs and Benefits D
Relationships - What do the customer requirement mean to the
manufaktur - Where are the interactions between relationships
F Technical Matrix
- Technical Response Priorities - Competitive Technical Benchmarks
- Technical Targets B
Planning Matrix - Importance to Customer
- Current Satisfaction Performance - Competitive Satisfaction Performance
- Goal - Improvement Ratio
- Sales Point - Raw Weight
- Normalized Raw Weight C
Technical Response Technical Requirement
E Technical Correlations
Gambar 3.4. House of Quality
Keterangan dari setiap bagiannya adalah sebagai berikut Lou Cohen, 1995 : 1.
Customer need and benefits Customer need and benefit berisi daftar semua kebutuhan dan harapan
pelanggan yang biasanya ditentukan dengan penelitian secara kualitatif. Cara mengetahui suara pelanggan dapat dilakukan dengan wawancara langsung
dengan pelanggan untuk mengetahui keinginan, harapan, keluhan, maupun saran pelanggan, dan dapat juga dilakukan dengan pembagian kuesioner.
Universitas Sumatera Utara
2. Planning matrix
Planning matrix merupakan matriks perencanaan produk yang berisikan data kuantitatif kebutuhan konsumen dan tujuan-tujuan performansi yang hendak
dicapai. 3.
Technical response Technical response merupakan parameter teknik yang memberikan gambaran
bagaimana cara tim pengembangan produkjasa pelayanan dalam merespon kebutuhan dan keinginan konsumen. Suara konsumen yang bersifat kualitatif
maupun kuantitatif harus diterjemahkan ke dalam suara pengembang voice of developer.
4. Relationship
Relationship menunjukkan hubungan antara parameter teknik dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yang telah dimodelkan dalam QFD.
Hubungan tersebut diperoleh dari wawancara dengan produsen pembuat atau perancang produk yang dapat bersifat kuat, moderat, dan lemah atau tidak
ada hubungannya. 5.
Technical corelation Technical corelation menggambarkan hubungan yang terjadi antar respon
teknis yang dapat dibedakan menjadi korelasi positif sangat kuat, positif cukup kuat, negatif sangat kuat serta tidak ada hubungannya.
Universitas Sumatera Utara
6. Technical matrix
Technical Matrix berisi informasi berupa prioritas dari aspek teknis produk serta target teknis yang direncanakan berdasarkan competitive benchmark
untuk tujuan pengembangan kualitas produk. Prosedur penggunaan matriks HoQ adalah
9
: a.
Diidentifikasi keinginan responden customer requirements. Keinginan responden Customer Requirements dibuat ke dalam bentuk
atribut. Hal itu dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner terbuka b.
Diidentifikasi tingkat kepentingan customer importance.
Tingkat kepentingan konsumen customer importance yang dibuat dalam bentuk penilaian. Penilaian diperoleh dari modus hasil penyebaran kuesioner
tertutup. c.
Menentukan karakteristik teknis produk. Karakteristik teknis produk diperoleh dari hasil wawancara dengan para ahli
yang mengerti dan memahami produk yang diteliti. Karakteristik teknis yang digunakan pada umumnya bersifat kuantitatif.
d. Menetapkan hubungan antar karakteristik teknis
Hubungan antar karakteristik teknis dibuat dalam bentuk skala hubungan. Tahapan ini digunakan untuk dianalisis apakah antara karakteristik teknis
tersebut terdapat hubungan yang positif saling mempengaruhi atau negatif saling
bertolak belakang.
Simbol-simbol yang
digunakan untuk
menggambarkan tingkat hubungan masing-masing variabel adalah:
Universitas Sumatera Utara
V : tingkat hubungan positif kuat
: 4 √
: tingkat hubungan positif sedang : 3
x : tingkat hubungan negatif sedang
: 2 o
: tingkat hubungan negatif kuat : 1
e. Menetapkan tingkat hubungan karakteristik teknis produk dengan keinginan
konsumen. Tingkat hubungan karakteristik teknis dengan keinginan konsumen dibuat
dengan menggunakan relation matrix. Keterangan simbol-simbol yang digunakan relation matrix untuk penilaian tingkat hubungan yakni :
Nilai 0 : Tidak ada hubungan sama sekali
Nilai 1 : Hubungan lemah
Nilai 3 : Hubungan sedang
Nilai 9 : Hubungan kuat
f. Menyusun matriks perencanaan planning matrix.
Menyusun matriks perencanaan planning matrix berfungsi untuk memperoleh informasi nilai kompetitif dari atribut kebutuhan responden yang
dibuat dalam bentuk titik jual sales point. Titik jual adalah kontribusi suatu customer requirement terhadap daya jual produkjasa. Untuk penilaian
terhadap titik jual terdiri dari: 1 = Tidak jual Rendah
1.2 = Titik jual Menengah 1.5 = Titik jual Tinggi
9
Cohen,Lou. How to Make QFD Work For You. New York : Addison-Wesley Publishing
Universitas Sumatera Utara
Titik jual ditentukan dengan melakukan diskusi atau wawancara terhadap orang yang ahli dalam bidang tersebut.
g. Perhitungan Bobot Kepentingan Importance Weight
Bobot kepentingan menunjukkan total tingkat kepentingan responden terhadap suatu atribut proses perakitan yang dihitung dengan rumus:
Importance Weight = CI
i
x R
ij
Keterangan: CI = Customer Importance R
ij
= Hubungan antara CR dengan karakteristik teknis h.
Perhitungan bobot kepentingan relatif relative weight Bobot kepentingan menunjukkan total tingkat kepentingan responden terhadap
suatu atribut dihitung dengan rumus: Relative Weight =
i. Membangun matriks house of quality HoQ
Matriks HoQ sering disebut dengan istilah rumah kendali mutu. Ukuran kinerja dari HoQ diperoleh berdasarkan tiga aspek yaitu tingkat kesulitan,
tingkat kepentingan dan perkiraan biaya. Perhitungan ketiga aspek tersebut dapat dilihat seperti di bawah ini:
1 Penentuan tingkat kesulitan
Tingkat kesulitan ditentukan dari hubungan karakteristik teknis. Perhitungan dibuat dengan mengartikan semua bobot nilai hubungan
kemudian membagi bobot dari tiap-tiap karaktertistik teknik dengan
Company, 1995 h. 68-122
Importance Weight atribut ke- i
Total Importance Weight X 100
Universitas Sumatera Utara
jumlah bobot tadi. Selanjutnya, tingkat kesulitan diberikan berdasarkan rentang persentase yang diperoleh. Tingkat kesulitan dihitung dengan
rumusan : Tingkat Kesulitan =
2 Penentuan derajat kepentingan
Nilai derajat kepentingan dihitung dengan menghitung terlebih dahulu total bobot untuk masing-masing hubungan antara atribut produk dengan
karakteristik teknis. Selanjutnya, derajat kepentingan dihitung dengan rumusan :
100 Atribut
dengan Teknis
tik Karakteris
Bobot Total
Atribut dengan
Teknis tik
Karakteris Tiap
Bobot x
3 Perkiraan biaya
Dasar dalam penentuan nilai perkiraan biaya adalah faktor tingkat kesulitan. Kedua variabel ini memiliki hubungan yakni : semakin sulit
suatu karakteristik teknik dibuat, akan semakin tinggi pula biaya yang dibutuhkan. Perkiraan biaya dinyatakan dalam persentase dan dipengaruhi
berbagai pertimbangan dari si perancang sendiri. Perkiraan biaya dihitung dengan rumusan :
Perkiraan biaya =
100 Kesulitan
Tingkat Total
Atribut Kesulitan
Tingkat
Derajat Kepentingan
Bobot Tiap Karakteristik Teknis Total Bobot Karakteristik Teknis
X 100
Universitas Sumatera Utara
3.7. Kuesioner