Sebagai contoh perhitungan relative weight untuk CR 1 yaitu: Relative Weight =
x 100 = 20,43 Rekapitulasi hasil perhitungan bobot kepentingan dan bobot kepentingan
relatif dari atribut kebutuhan responden dapat dilihat pada Tabel 5.18.
Tabel 5.18. Nilai Importance dan Relative Weight
Customer Requirement Importance
Weight Relative
Weight
Kursi memiliki bentuk kaki tetap 95
20,43 Rangka kursi menggunakan bahan kayu
99 21,29
Sandaran kursi menggunakan bahan kain 45
9,68 Alas kursi menggunakan bahan kain
60 12,90
Warna rangka kursi adalah coklat 6
1,29 Warna sandaran kursi adalah biru
9 1,94
Warna alas kursi adalah biru 15
3,23 Daya tahan kursi minimal 3 tahun
81 17,42
Fungsi tambahan kursi adalah wadah peletakan produk 55
11,83
5.2.2.7. Membangun Matriks House of Quality HOQ Produk Kursi Kerja
Pembuatan house of quality HOQ diawali dengan menghitung ukuran kinerja dari HoQ yang terdiri dari tiga aspek yaitu tingkat kesulitan, tingkat
kepentingan dan perkiraan biaya. a.
Penentuan tingkat kesulitan Tingkat kesulitan ditentukan berdasarkan hubungan antar sesama karakteristik
teknik. Adapun perhitungan dilakukan dengan cara menjumlahkan semua bobot nilai hubungan kemudian membagi bobot dari tiap-tiap karakteristik
Universitas Sumatera Utara
teknik dengan jumlah bobot. Selanjutnya, tingkat kesulitan diberikan berdasarkan kriteria rentang persentase yang diperoleh.
18
a. 1
= mudah = 1
– 20 b.
2 = cukup mudah
= 21 – 40
c. 3
= sulit = 41
– 60 d.
4 = sangat sulit
= 61 – 80
e. 5
= mutlak sulit = 81
– 100 Total bobot untuk setiap hubungan antar sesama karakteristik teknis yaitu:
Bobot untuk ketebalan bahan = 3+3+3+4= 13
Tingkat Kesulitan
100 x
Teknis tik
Karakteris Bobot
Total Teknis
tik Karakteris
Tiap Bobot
Tingkat Kesulitan untuk Ketebalan Bahan=
33 ,
43 100
30 13
3 Rekapitulasi hasil perhitungan bobot tingkat kesulitan relatif dapat dilihat
pada Tabel 5.19.
Tabel 5.19. Bobot Tingkat Kesulitan Tingkat Kesulitan
Bobot Tingkat Kesulitan
Ketebalan Bahan 3
Ketepatan Pemotongan 2
Ketelitian Perakitan 3
Kualitas Bahan 2
Ketahanan Bahan 3
18
Ginting, Rosnani. 2009. Perancangan Produk. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal 157
Universitas Sumatera Utara
b. Penentuan derajat kepentingan
Besar nilai derajat kepentingan dihitung dengan cara menghitung terlebih dahulu total bobot untuk masing-masing hubungan antara atribut produk
dengan karakteristik teknis. Sebagai contoh perhitungan derajat kepentingan karakteristik teknis ukuran komponen yaitu:
Derajat kepentingan untuk atribut produk dengan karakteristik teknis dihitung dengan menggunakan rumus :
Derajat Kepentingan untuk ketebalan bahan :
26 ,
23 100
129 3
3 3
3 9
9
Rekapitulasi hasil perhitungan bobot derajat kepentingan dapat dilihat pada Tabel 5.20.
Tabel 5.20. Bobt Derajat Kepentingan Derajat Kepentingan
Bobot Derajat Kepentingan
Ketebalan Bahan 23,26
Ketepatan Pemotongan 13,96
Ketelitian Perakitan 16,28
Kualitas Bahan 22,48
Ketahanan Bahan 24,02
c. Perkiraan biaya Dasar perkiraan biaya adalah faktor tingkat kesulitan, semakin sulit suatu
karakteristik teknik dibuat, akan semakin mahal pula alokasi biayanya.
Universitas Sumatera Utara
Perkiraan biaya dinyatakan dalam persen dan dipengaruhi berbagai pertimbangan dari si perancang sendiri.
Total bobot tingkat kesulitan dari karakteristik teknis produk yaitu Jumlah Bobot Tingkat Kesulitan = 3+2+3+2+3= 13
Contoh perkiraan biaya untuk ketebalan bahan dalah sebagai berikut = 23,33
Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan Perkiraan Biaya dapat dilihat pada Gambar 5.4.
K e
te b
a la
n Ba
h a
n
K e
te p
a ta
n P
e m
o to
n g
a n
K e
te li
ti a
n P
e ra
k it
a n
K u
a li
ta s
Ba h
a n
K e
ta h
a n
an Ba
h a
n
Tingkat Kesulitan 3
2 3
2 3
Derajat Kepentingan 23
14 17
22 24
Perkiraan Biaya 23
16 23
15 23
Gambar 5.4. Penentuan Tingkat Kesulitan, Derajat Kepentingan dan Perkiraan Biaya
Data-data yang telah didapatkan pada langkah-langkah sebelumnya direkapitulasi dengan menggunakan matriks HoQ. QFD produk kursi kerja dapat
dilihat pada Gambar 5.5.
Universitas Sumatera Utara
Derajat Hubungan : V = Hubungan positif kuat =4
√ = Hubungan positif sedang =3
x = Hubungan negatif sedang =2 X = Hubungan negatif lemah
=1
Tingkat Kesulitan Derajat Kepentingan
Perkiraan Biaya 3
2 3
2 3
23 14
17 22
24 23
16 23
15 23
Customer Requirement C
u st
o me
r Imp
o rt
a n
ce
KAR AKT
ER IST
IK T
EKN IK
Importance Weight
Relative Weight
95 99
20,43 21,29
9,68 12,90
1,29 3,23
17,42 11,83
45 60
6 9
15 81
55 Kursi memiliki bentuk kaki
tetap Rangka kursi menggunakan bahan
kayu Sandaran kursi menggunakan bahan
kain
Alas kursi menggunakan bahan kain
Warna rangka kursi adalah coklat
Warna sandaran kursi adalah biru
Warna alas kursi adalah biru
Daya tahan kursi minimal 3 tahun
Fungsi tambahan kursi adalah wadah peletakan produk
9 3
9 3
3
3 3
3 3
3
3 3
3 1
3 3
9 9
3 3
3 3
1 1
1 3
3 3
1 1
1 9
1 3
1 1
1 9
1 1,94
5 3
3 4
2 3
5 3
5 Satuan
cm Pa
Tingkat Kesulitan 1 = Tidak Sulit
2 = Sedang 3 = Sulit
4 = Sangat Sulit 5 = Mutlak Sangat Sulit
Derajat Kepentingan 1 - 10 = Kurang penting
11 – 20 = Penting
21 – 31 = Sangat penting
Perkiraan biaya 1-20 = Murah
21-40 = Sedang 41-60 = Mahal
Ke te
b a
la n
Ba h
a n
Ke te
p a
ta n
Pe mo
to n
g a
n Ke
te lit
ia n
Pe ra
kit a
n
Ku a
lit a
s Ba
h a
n
Ke ta
h a
n a
n Ba
h a
n
√ V
√ V
V x
√ x
x √
Gambar 5.5. QFD Kursi Kerja
Gambar 5.5. menunjukkan atribut yang paling penting dalam perancangan adalah ketahanan bahan dengan derajat kepentingan 24
Universitas Sumatera Utara
5.2.3. Macroergonomics Analysis and Design