Sejarah Perusahaan Ruang Lingkup Bidang Usaha Ergonomi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

P.T. Mewah Indah Jaya merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengolahan alat-alat rumah tangga. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Susanto dan Bapak Effendi pada tahun 1980 dan berlokasi di daerah Sunggal. Pada tahun 1983 P.T. Mewah Indah Jaya pindah ke Jalan Medan- Binjai KM 14 Gang Kenduri No 86, Deli Serdang, Sumatera Utara. P.T. Mewah Indah Jaya merupakan usaha keluarga yang turun-temurun. Saat ini, P.T. Mewah Indah Jaya dipimpin oleh anak dari Bapak Effendi yaitu Thomas Effendi.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Mewah Indah Jaya memproduksi barang kebutuhan rumah tangga berbahan plastik. Produk yang dihasilkan dari PT. Mewah Indah Jaya bervariasi dari produk ember, piring, keranjang, kursi, celengan, mangkok dan lainnya. Produk-produk yang dihasilkan PT. Mewah Indah Jaya dipasarkan di wilayah Sumatera antara lain Medan, Binjai, Pematang Siantar, Rantau Prapat, Tebing Tinggi, Kisaran, Padang, Pekanbaru, dan kota lainnya di Sumatera. Universitas Sumatera Utara

2.3. Organisasi dan Manajemen

2.3.1. Struktur Organisasi Perusahaan

PT. Mewah Indah Jaya menggunakan struktur organisasi fungsional dimana wewenang dan kebijakan dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada pelaksana yang mempunyai keahlian khusus. Pembagian atau pemisahan tugas dilaksanakan berdasarkan fungsi-fungsi yang ada pada perusahaan, yaitu bagian produksi, gudang, keuangan, administrasi, dan petugas keamanan. Struktur organisasi PT. Mewah Indah Jaya dapat dilihat pada Gambar 2.1. Direktur Kabid. Produksi Kabid. Gudang Kabid. Keuangan Kabid. Administrasi Petugas Keamanan Supervisor Injection Supervisor Pelat Supervisor Boker Operator Bagian Injection Operator Bagian Pelat Operator Bagian Boker Karyawan Gudang Karyawan Penjualan Karyawan Pemasaran Keterangan: Lini Fungsional Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Mewah Indah Jaya

2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Uraian tugas dan tanggung jawab setiap bagian pada struktur organisasi di PT. Mewah Indah Jaya dapat dilihat pada Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

2.3.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja

Tenaga kerja pada PT. Mewah Indah Jaya terdiri dari tenaga kerja tetap dan tenaga kerja outsourcing. Tenaga kerja tetap meliputi kepala bidang, staf dan supervisor. Tenaga kerja outsourcing yaitu operator yang bekerja di lantai produksi. Perusahaan tidak secara langsung mengadakan kontrak kerja kepada tenaga kerja outsourcing melainkan kepada pihak yang menjadi perusahaan penyalurnya. Alokasi tenaga kerja di PT. Mewah Indah Jaya dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Alokasi Tenaga Kerja PT. Mewah Indah Jaya No Jabatan Jumlah Orang 1 Direktur 1 2 Kepala Bidang Produksi 2 3 Kepala Bidang Gudang 2 4 Kepala Bidang Keuangan 2 5 Kepala Bidang Administrasi 1 6 Petugas Keamanan 3 7 Supervisor Bagian Injection 2 8 Supervisor Bagian Pelat 1 9 Supervisor Bagian Daur Ulang 1 10 Karyawan Gudang 10 11 Karyawan Penjualan 5 12 Karyawan Pemasaran 10 13 Operator 25 Total 65 Pembagian jam kerja tenaga kerja pada PT. Mewah Indah Jaya adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Operator bagian pelat Jadwal kerja operator bagian pelat terdiri dari satu shift kerja yang dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Jadwal Kerja Karyawan Bagian Pelat Hari Kerja Jam Kerja WIB Jam Istirahat WIB Senin-Sabtu 08.00-16.00 12.00-13.00 2. Supervisor injection, operator injection, dan petugas keamanan Jadwal kerja bagian injection dan petugas keamanan terdiri dari tiga shift kerja yang dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Jadwal Kerja Karyawan Bagian Injection dan Petugas Keamanan Hari Kerja Shift Jam Kerja WIB Jam Istirahat WIB Senin-Sabtu 1 07.00-15.00 12.00-13.00 2 15.00-23.00 18.00-19.00 3 23.00-07.00 03.00-04.00 3. Karyawan non produksi. Jadwal kerja untuk karyawan non produksi dapat dilihat pada Tabel 2.4. Tabel 2.4. Jadwal Kerja Karyawan Non Produksi Hari Kerja Jam Kerja WIB Jam Istirahat WIB Senin-Jumat 08.00-12.00 12.00-13.00 14.00-17.00 Sabtu 08.00-16.00 12.00-13.00 Universitas Sumatera Utara

2.3.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya.

Sistem pengupahan di PT. Mewah Indah Jaya didasarkan pada kategori tenaga kerja. Upah tenaga kerja outsourcing diberikan setiap dua minggu sekali. Besarnya upah ditentukan berdasarkan jumlah hari kerja. Upah tenga kerja tetap diberikan secara bulanan sesuai dengan tingkat jabatan. Selain upah pokok yang diberikan kepada karyawan, perusahaan juga memberikan tunjangan dan fasilitas antara lain: 1. Upah lembur Upah lembur diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja melebihi jam kerja normal. Lembur biasanya dilakukan untuk mengganti operator yang tidak dapat hadir pada salah satu shift kerja dan ketika perusahaan sedang memerlukan tenaga kerja untuk mengejar jumlah produk yang harus diselesaikan. 2. Tunjangan Hari Raya THR THR diberikan pada tenaga kerja pada hari besar keagamaan. 3. Cuti Cuti diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerjanya sebanyak 12 hari setiap tahunnya. Perusahaan juga memberikan cuti melahirkan selama 3 bulan kepada tenaga kerja wanita. Universitas Sumatera Utara

2.4. Proses Produksi

2.4.1. Bahan yang Digunakan

Bahan yang digunakan terdiri dari bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong. 1. Bahan Baku Bahan baku yang digunakan untuk produksi plastik yaitu bijih plastik. Bahan baku bijih plastik dipasok dari PT. Chandra Petrochemical Tbk, PT. Bintang Terang, dan PT. Sempurna. Bahan baku yang digunakan bermacam-macam yaitu polyethylene, polypropylene dengan variasi warna, dan cacahan dari produk plastik bekas yang akan didaur ulang kembali. 2. Bahan tambahan Bahan tambahan yang digunakan antara lain: a. Zat pewarna untuk mewarnai bahan baku b. Label, berupa merek produk. c. Plastik dan kardus untuk proses pengemasan. 3. Bahan Penolong Bahan penolong yang digunakan PT. Mewah Indah Jaya dalam proses produksinya yaitu air. Air ini digunakan dalam proses pencucian cacahan plastik.

2.4.2. Uraian Proses Produksi

Bahan baku yang digunakan PT Mewah Indah Jaya untuk produk plastik ada 2 jenis yaitu bahan baku yang dipasok oleh supplier yang berupa bijih plastik Universitas Sumatera Utara dan bahan baku yang berasal dari produk plastik yang cacat. Daur ulang memerlukan beberapa proses pengolahan terlebih dahulu sebelum menjadi bahan baku siap pakai, yaitu: 1. Pencacahan Pada tahap ini bahan baku daur ulang dicacah menjadi berukuran lebih kecil lagi untuk memudahkan dalam proses pemanasan di dalam mesin injection moulding. Proses ini dilakukan dengan mesin crusher di bagian daur ulang. 2. Pencucian dan penyaringan Pada tahap ini cacahan bahan baku dimasukkan ke dalam bak pencucian dengan proses pencucian sebanyak empat tahap. Proses pencucican ini dilakukan secara manual oleh operator di bagian daur ulang. Proses ini bertujuan untuk memisahkan kotoran yang menempel pada bahan. Bahan baku yang bersih akan terapung di air, sedangkan kotoran yang sebelumnya menempel pada bahan baku akan mengendap di bawah air. Bahan baku yang terapung disaring secara manual menggunakan saringan. 3. Penjemuran Hasil penyaringan bahan baku merupakan bahan baku yang masih dalam keadaan basah. Bahan baku yang dimasukkan ke dalam mesin harus dalam keadaan kering sehingga perlu dilakukan proses pengeringan dengan penjemuran dibawah sinar matahari. Bahan hasil daur ulang yang siap pakai dan bahan baru selanjutnya diproses sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Pencampuran warna Tahap pencampuran warna dimulai dengan memasukkan bahan baku dan zat pewarna ke dalam mesin mixer warna. Hasil dari proses ini adalah bahan baku yang sesuai dengan warna produk yang akan diproduksi. Proses pencampuran warna ini dilakukan apabila warna bahan baku tidak sesuai dengan warna produk yang akan diproduksi. 2. Pencetakan Tahap ini dilakukan pada mesin injection molding dan mesin blow molding. Bahan baku dimasukkan ke dalam mesin melalui hopper. Pada mesin terjadi proses pemanasan untuk mengubah wujud bahan baku dari cacahanbutiran padat menjadi cairan. Bahan baku yang telah mencair kemudian diinjeksikan ke cetakan dan dihasilkan produk dengan bentuk yang sesuai dengan cetakan. Cetakan produk dapat diganti atau diubah sesuai dengan bentuk produk yang akan diproduksi. 3. Inspeksi Inspeksi dilakukan dengan melihat dan meratakan pinggiran hasil produk injection moulding yang tidak rata dengan menggunakan pisau. 4. Perakitan Tahap ini merupakan tahapan untuk sebagian produk yang memerlukan proses perakitan seperti ember. 5. Pengemasan Tahap pengemasan terdiri dari proses penempelan label dan pembungkusan produk. Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Ergonomi

Ergonomi atau ergonomics sebenarnya berasal dari kata Yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti hukum. Dengan demikian ergonomi dimaksudkan sebagai disiplin keilmuan yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya. 3 Istilah ergonomi lebih dikenal sebagai Human Factors Engineering atau Human Engineering. Disiplin ergonomi secara khusus akan mempelajari keterbatasan dari kemampuan manusia dalam berinteraksi dengan teknologi dan produk-produk buatan, batas kemampuan baik jangka pendek maupun jangka panjang pada saat berhadapan dengan keadaan lingkungan sistem kerjanya yang berupa perangkat keras hardware dan perangkat lunak software. Dengan demikian terlihat jelas bahwa ergonomi adalah suatu keilmuan yang multidisiplin karena akan mempelajari pengetahuan-pengetahuan dari ilmu kehayatan kedokteran dan biologi, ilmu kejiwaan psikologi dan kemasyarakatan sosiologi. Pada prinsipnya disiplin ergonomi akan mempelajari akibat-akibat dampak dari jasmani, kejiwaan dan sosial dari teknologi dan produk-produknya, maka pengetahuan yang dipelajari akan berkaitan dengan teknologi seperti Biomekanika, Antropometri Teknik, Teknologi Produksi, Lingkungan Fisik temperatur, pencahayaan, dsb dan lain-lain. 3 Wignjosoebroto, Sritomo. 2001. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Bandung : Guna Widya. Hal: 54-55 Universitas Sumatera Utara Maksud dan tujuan dari disiplin ergonomi adalah mendapatkan suatu pengetahuan yang utuh tentang permasalahan-permasalahan interaksi manusia dengan teknologi dan produk-produknya, sehingga dimungkinkan adanya suatu rancangan sistem manusia-mesin teknologi yang optimal. Dengan demikian disiplin ergonomi melihat permasalahan interaksi tersebut sebagai suatu sistem dengan pemecahan-pemecahan masalahnya melalui proses pendekatan sistem pula.

3.2. Metode Ergonomi Makro