Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Sebagaimana menurut Garnham yang dikutip dari Heryanto, “institusi harus
dinilai sebagai bagian dari sistem ekonomi yang juga bertalian erat dengan sistem politik. Kualitas pengetahuan yang diproduksi oleh media untuk masyarakat,
sebagian besar dapat ditentukan oleh nilai tukar beragam isi dan kondisi yang memaksakan perluasan pasar. Kualitas itu juga ditentukan oleh kepentingan ekonomi
para pemilik dan penentu kebijakan ”.
2
Konten yang disuguhkan media massa tentunya tidak bisa dilepaskan begitu saja dari kepentingan-kepentingan pemilik dan penentu kebijakan di media massa
tersebut, kepemilikan atas media massa tentu berimplikasi pada sejauh mana citra yang ditonjolkan dari isi berita yang diterbitkan, terlepas dari kepentingan ini Media
Indonesia tentu tidak bisa dengan mudah melepaskan kepentingan Surya Paloh yang notabene-nya berada dibalik kepemilikan Media Group, baik dari segi manuver
politiknya maupun keputusan politik yang akan Ia lakukan. Pada masa sekarang kita melihat banyak para calon kandidat baik dari
kalangan politisi maupun kalangan umum yang terjun dalam dunia politik, mereka berlomba-lomba ingin mengusai media massa di berbagai lini agar dapat dijadikan
alat untuk melancarkan strategi pertempuran guna menaikan citra diri dan menjatuhkan lawan-lawan politik mereka. Begitupun dengan organisasi masyarakat
Nasional Demokrat, bahwa organisasi masyarakat yang kini bertransformasi menjadi sebuah Partai NasDem Nasional Demokrat itu sangat memanfaatkan momentum
kebebasan pers, di mana pers yang mulanya menjadi alat kontrol sosial kemudian
2
Gun Gun Heryanto. Komunikasi Politik di Era Industri Citra. Jakarta : PT Lasswell Visitama, 2010. h. 302
dimanfaatkan menjadi kendaraan untuk melancarkan manuver politik termasuk membangun citra positif dan mengenalkan kepada masyarakat luas tentang
didirikannya partai tersebut. Ini merupakan langkah yang mulus bagi Partai NasDem demi keikutsertaanya dalam pesta demokrasi terbesar di tahun 2014 mendatang.
“Siapa menguasai media, dia menguasai dunia”. Rumusan ini sering kita dengar menggambarkan betapa pentingnya peran media dalam proses produksi,
reproduksi, dan distribusi pengetahuan serta kekuasaan.
3
Begitu pula dengan Media Indonesia sebagai salah satu media massa nasional yang dalam pendistribusian
pengetahuannya memberikan banyak manfaat positif bagi khalayak yang masih minim informasi dengan dunia luar, namun bagaimana dengan kekuasaan yang
diproduksi, dan didistribusikan? Apakah sesuai dengan kebutuhan khalayak yang menginginkan transparansi informasi secara akurat, apakah sudah memberikan
kepuasan kepada khalayak mengenai kekuasaan elite politik dalam menyelesaikan masalah-masalah yang sedang terjadi, apakah media sudah netral dalam menyajikan
berita yang sarat akan isu-isu politik di pemerintahan sekarang. Hal ini tentu membutuhkan penelusuran lebih jauh mengenai konstruksi
realitas yang dibangun dari masing-masing media massa, hingga saat ini independensi media masih sering dipertanyakan sebagian publik baik dari kalangan
pengamat maupun akademisi, sedikitnya penelitian ini diharapkan mampu memberikan jawaban atas keresahan publik mengenai independensi Media Indonesia
3
Ibid, h. 301
yang selama ini kental sekali dengan sensitivitasnya di Media Group yang dipimpin Surya Paloh.
Menilik segala kebutuhan publik yang sangat haus akan informasi maka fenomena ini sangat berkaitan dengan kajian keilmuan komunikasi massa yang
hakekatnya penting untuk dipelajari lebih dalam oleh para mahasiswa, praktisi maupun para pakar media massa.
Fenomena media massa di Indonesia saat ini sedang mengalami krisis kepercayaan publik, para pengamat sering mengkritisi dan menyayangkan hal yang
menimpa media massa di Indonesia ini, baik dari sisi kepemilikan media, independensi media, maupun konten dari media tersebut, begitu pula dari kalangan
mahasiswa Ilmu komunikasi yang menjadikan media massa sebagai bahan kajian keilmuannya, jika dikaitkan pada kajian Ilmu komunikasi politik hal ini tentu akan
menambah khazanah keilmuan komunikasi baik secara umum maupun lebih spesifik seperti komunikasi politik di media massa.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti ingin mengkaji lebih jauh tentang bagaimana Media Indonesia mengkonstruksi berita mengenai Partai Nasional
Demokrat, baik dari segi pesan komunikasi politik maupun pencitraan terhadap suatu kelompok atau golongan. Atas dasar tersebut maka skripsi ini diberi judul
“Komunikasi Politik di Media Massa, Studi Analisis Wacana Terhadap Pemberitaan Partai NasDem Nasional Demokrat di Harian Umum Media
Indonesia “.