ANALISIS KONTEKS SOSIAL PEMBERITAAN PARTAI NASDEM

NasDem, maka terjadi perombakan struktur organisasi partai yang menempatkan Sugeng sebagai Ketua bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi. Dari beberapa tokoh diatas masing-masing mempunyai akses yang berbeda dalam menanggapi isu-isu terkait Partai NasDem, baik isu yang menimpa partai itu maupun isu yang sengaja diangkat oleh partai tersebut. Seperti yang tertera dalam analisis berita 1, dimana Surya Paloh yang pada saat itu masih menjabat sebagai Ketua Majelis Nasional Partai NasDem mengangkat isu kebobrokan dan potensi kegagalan yang akan dialami bangsa ini, dengan menyatakan ketidakrelaannya jika hal itu terjadi dan mengajak para kader Partai NasDem untuk menyerahkan jiwa dan raga. Apa yang disampaikan Surya Paloh mengenai hal ini dimata peneliti masih belum menemukan relevansinya secara spesifik, pernyataan “dunia telah memberi peringatan bahwa bangsa ini berpotensi masuk sebagai negara gagal”, masih menggambarkan makna umum tentang dunia seperti apa yang telah memberi peringatan untuk bangsa ini, dan makna yang juga masih umum mengenai pernyataan bangsa ini berpotensi sebagai negara gagal, konteks kegagalan seperti apakah yang dimaksud dari pernyataan tersebut, isu ini menjadi lemah ketika sang komunikator politik tidak menjelaskan secara spesifik maksud dari pernyataan tersebut. Begitu pun yang terdapat dalam analisis berita ke 2, dimana pernyataan dari Sugeng Suparwoto yang pada saat itu masih menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Jawa Tengah, saat orasi dalam rangka penguatan kader menjelaskan mengenai tujuan Partai NasDem adalah melakukan pembaruan untuk perbaikan negara yang dilandasi pada jati diri bangsa Indonesia. Pernyataan ini juga masih belum bisa terlihat pembaruan seperti apa yang ingin dilakukan Partai NasDem, didalam analisis teks juga tidak ditemukan penjelasan lebih lanjut mengenai pernyataan yang disampaikan oleh Sugeng tersebut. Akses terhadap media yang begitu besar sangat tidak dioptimalkan kedua tokoh tersebut, terlebih keduanya masing-masing adalah orang yang berpengaruh di Harian Media Indonesia. Isu-isu yang diangkat kepada publik menjadi tidak mendalam ketika tidak ada penjelasan lebih lanjut atas ide dan gagasan yang akan mereka bawa untuk menarik simpatik khalayak, yang mungkin terjadi hanyalah pembentukan dan kontrol opini publik terhadap isu global mengenai potensi gagal yang akan dialami bangsa ini.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menganalisa dan menjelaskan permasalan yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, serta informasi yang di dapat dari pihak redaksi Media Indonesia dan juga konteks sosial yang menggambarkan kehadiran dari Partai NasDem itu sendiri, maka dapat peneliti simpulkan bahwa komunikasi politik yang dilakukan Partai NasDem yang terdapat pada Harian Media Indonesia di tinjau dari tiga aspek pokok permasalahan dalam model Van Dijk ialah sebagai berikut:

1. Segi Analisis Teks

a Pada tingkatan struktur makro, tema yang dikedepankan pada kedua berita yang telah di analisis bahwa Harian Media Indonesia berusaha mengemas tema yang mengandung unsur pro-aktif terhadap kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh Partai NasDem. b Pada tingkatan superstruktur, Harian Media Indonesia menyusun skema berita berdasarkan penonjolan dua tokoh penting di dalam Partai NasDem yang juga merupakan orang-orang yang berpengaruh di dalam struktur organisasi Harian Media Indonesia, kemudian disusul pernyataan fenomenal dua tokoh tersebut, dan diakhiri dengan pernyataan dari Dewan Pimpinan Daerah mengenai progres dari Partai NasDem. 88 c Pada tingkatan struktur mikro, berdasarkan elemen semantik, stilistik, sintaktis, dan retoris, dari kedua berita yang telah dianalisis sebelumnya. Wacana yang di kemas Harian Media Indonesia menititikberatkan pada kesiapan dan kepercayaan diri Partai NasDem yang akan sukses dalam pemilihan umum 2014 mendatang, serta bentuk kalimat dari kedua berita tersebut yang mengindikasikan Partai NasDem menjadi sangat subjektif dan seakan berpengaruh besar bagi kelangsungan bangsa Indonesia.

2. Segi Kognisi Sosial

Dilihat dari segi kognisi sosial, jajaran redaksi Media Indonesia memiliki pandangan tersendiri dalam melihat Partai NasDem, menurut redaksi partai ini sama seperti partai yang lainnya, namun berdasarkan temuan-temuan data pada struktur teks yang di bangun, ditemukan bahwa Harian Media Indonesia jelas terlihat mendukung dan berpihak terhadap pesan-pesan politik yang disampaikan Partai NasDem.

3. Segi Konteks Sosial

Dari segi konteks sosial, sebagian masyarakat yang melek politik tentu memiliki pandangan kritis baik terhadap Harian Media Indonesia maupun terhadap Partai NasDem, namun faktor kekuasaan power dan akses acces dari masing-masing tokoh yang terdapat dalam partai tersebut dapat dengan mudah melakukan propaganda dan mengkontrol opini publik melalui media massa yang mereka miliki.

B. Saran

Peneliti ingin menyampaikan beberapa saran teoritis dan saran praktis yang berkaitan dengan kajian keilmuan komunikasi politik serta yang berkaitan dengan pemberitaan mengenai Partai NasDem yang diterbitkan oleh Harian Media Indonesia ini, diantaranya sebagai berikut: 1. Berita yang dipaparkan oleh Harian Media Indonesia mengenai Partai NasDem haruslah lebih spesifik terlebih dalam hal isu-isu yang disampaikan Partai NasDem agar lebih relevan dengan realitas yang terjadi. 2. Demi relevansi isi berita dengan realitas di masyarakat, diharapkan Harian Media Indonesia memiliki tim riset untuk meneliti masalah-masalah sosial di masyarakat khususnya di bidang politik. 3. Terkait dengan kepemilikan Harian Media Indonesia dan tokoh berpengaruh dalam Partai NasDem yakni Pak Surya Paloh dan Pak Sugeng Suparwoto, diharapkan Media Indonesia tetap berjalan sesuai dengan visi dan misi yang diembannya sebagai media yang independen, lugas, dan terpercaya. 4. Konsep dan tema pemberitaan di Media Indonesia selalu kritis terhadap kebijakan-kebijakan maupun keputusan pemerintah, penulis berharap agar hal ini tetap berlanjut tanpa melihat siapa dan dari mana asal politisi yang ada dalam kepemerintahan tersebut. 5. Peneliti berharap ada penelitian lanjutan mengenai aktifitas politik yang dilakukan Partai NasDem baik dalam skala nasional maupun skala internasional yang tetap mengacu kepada kajian komunikasi politik. 6. Agar penelitian di bidang komunikasi politik media massa lebih berkembang, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai studi komparasi terhadap Harian Media Indonesia dengan Harian Umum lainnya terkait berita mengenai Partai NasDem.