2. Standard Error of Estimate SEE ��� = �
∑ ��
�
−�̂
�
�
2 �
�=1
�−�
dimana: k = derajat kebebasan
Untuk data konstan, k = 1 Untuk data linier, k = 2
Untuk data kuadratis k = 3 Untuk data siklis, k = 3
3. Mean Error �� =
∑ ��
� �=1
�
dimana: ei = kesalahan
n = banyaknya periode
4. Mean Absolute Percentage Error MAPE ���� =
∑ |
��
�
|
� �=1
�
3.1.3. Verifikasi Pola Peramalan
Proses verifikasi digunakan untuk melihat apakah fungsi yang diperoleh dari hasil peramalan representatif terhadap data. Oleh sebab itu ada beberapa
kriteria yang perlu diperhatikan, yaitu : 1. Jika sebaran data masih berada di dalam batas kontrol, maka data tersebut
dikatakan baik. 2. Jika sebaran data berada di luat batas kontrol, maka fungsi tersebut tidak
sesuai. Ini berarti pada peramalan terhadap data Y-Y’ tersebut tidak representative atau salah.
3. Batas kontrol adalah batasan perbedaan sebaran data yang dapat ditolerir.
Universitas Sumatera Utara
Kondisi-kondisi disebut diluar batas kontrol adalah apabila ada titik sebaran Y-Y’ yang berada di luar batas kontrol, yaitu nilainya lebih besar dari
nilai batas kontrol atas atau lebih kecil dari nilai batas kontrol bawah. Meskipun semua titik sebaran berada dalam batas kontrol, suatu fungsi trend peramalan
belum dijamin representatif, maka untuk menganalisis hal ini, digunakan proses verifikasi dengan metode peta sebaran bergerakMoving Range Chart MRC.
Peta MRC ini berguna untuk melihat pola pergeseran data dan menutupi kekurangan-kekurangan yang ada pada deret berkala. Penentuan titik sebaran
daerah A, B, C metode MRC dapat dilihat pada gambar 3.6 dan flowchart proses verifikasi dengan MRC dapat dilihat pada Gambar 3.7.
Moving Range ��
�����, rumus : �� ����� =
∑ ���
�−1 �=2
�−1
��� = |�
�
− �
� 1
− �
�−1
− �
�−1 1
| Batas kontrol atas BKA
= 2,66 ��
����� Batas kontrol bawah BKB
= -2,66 ��
�����
Gambar 3.6. Penentuan Titik Sebaran Daerah A, B, C Metode MRC
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.7. Flowchart Proses Verifikasi Metode MRC
Pada Moving Range Chart, titik-titik sebaran yang ada dipeta kontrol dapat diperiksa dengan empat aturan berikut ini :
1. Aturan Satu Titik Bila ada titik sebaran Y-Y’ berada diluar BKA dan BKB walaupun jika
semua titik sebaran dalam batas kontrol, belum tentu fungsi representatif. Untuk itu penganalisaan perlu dilanjutkan dengan membagi MRC dalam tiga
daerah, yaitu A, B dan C.
Universitas Sumatera Utara
2. Aturan Tiga Titik Apabila ada tiga buah titik secara berurutan terdapat pada satu sisi, dan dua
diantaranya jatuh pada daerah A, maka termasuk kondisi out of control. 3. Aturan Lima Titik
Apabila terdapat lima buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi, empat diantaranya jatuh pada daerah B, maka termasuk kondisi out of control.
4. Aturan Delapan Titik Apabila terdapat delapan buah titik secara berurutan berada pada salah satu sisi
pada daerah C, maka termasuk kondisi out of control.
3.2. Persediaan