Debt to Equity Ratio DER

25 perusahaan memberikan dividen ekstra bonus kepada pemegang saham. Pola ini mengakui bahwa dividen mempunyai kandungan informasi, sehingga dengan pemberian dividen ekstra dapat menarik minat pemodal yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan harga saham. 5. Fluctuating Dividends and Payout Ratio Dalam pola pembayaran ini besarnya dividen dan payout ratio disesuaikan dengan perubahan laba dan kebutuhan investasi modal perusahaan untuk setiap periode. Oleh karena itu, besar dividen dan payout ratio yang dibayarkan berfluktuasi mengikuti fluktuasi laba dan kebutuhan investasi. 2.1.4 Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio 2.1.4.1 Cash Position CP Cash position atau posisi kas suatu perusahaan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan, sebelum membuat keputusan menentukan besarnya dividen merupakan arus kas keluar. Stanley dan Geoffrey 1987 dalam Prihantoro, 2003: 10 semakin kuat posisi kas perusahaan, berarti semakin besar kemampuannya untuk membayar dividen. Posisi kas dihitung berdasarkan perbandingan antara saldo kas akhir tahun dengan laba bersih setelah pajak. Menurut Sri Sudarsi 2002, besarnya nilai Cash Position suatu perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus: ���ℎ �������� = Kas Akhir Tahun ��� × 100

2.1.4.2 Debt to Equity Ratio DER

Debt to equity ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 26 sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Myers dan Majluf dalam Fira Puspita, 2009: 36 menyatakan bahwa dalam menghubungkan profitabilitas dengan kebijakan debt lewat sebuah hipotesis “pecking order” yang dimodifikasi, ditunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang lebih profitable akan menurunkan permintaannya akan debt, karena akan tersedia lebih banyak dana- dana internal untuk mendanai investasi. Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage penggunaan hutang terhadap total shareholders’ equity yang dimiliki perusahaan. Faktor ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin besar rasio ini menunjukkan semakin besar kewajibannya dan rasio yang semakin rendah akan menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya. Riyanto 2001: 267, “apabila perusahaan menentukan bahwa pelunasan utangnya akan diambilkan dari laba ditahan, berarti perusahaan harus menahan sebagian besar dari pendapatannya untuk keperluan tersebut, yang ini berarti hanya sebagian kecil saja pendapatan yang dapat dibayarkan sebagai dividen”. “Peningkatan hutang ini akan mempengaruhi tingkat pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang saham, artinya semakin tinggi kewajiban perusahaan, akan semakin menurunkan kemampuan perusahaan membayar dividen” Sudarsi, 2002: 80. Menurut Sartono 2010, besarnya nilai DER suatu perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 27 ��� = Total Liabilities Total Equity × 100 2.1.4.3 Net Profit Margin NPM Menurut Riyanto 1997 tingkat efisiensi dan efektivitas pengelolaan perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan laba tersebut atau dengan kata lain menghitung rentabilitasnya. Net profit margin menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan Ang, 1997. Net profit margin merupakan pengambalian hasil atas penjualan bersih yang jumlahnya dinyatakan sebagai suatu presentase dan diperoleh atas investasi dalam saham biasa perusahaan untuk suatu periode tertentu. Rasio ini juga menunjukkan kemampuan manajemen untuk menyisihkan margin tertentu sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik yang telah menyediakan modal dengan suatu risiko. Net profit margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu atau kombinasi dari kedua hal tersebut. Secara umum rasio yang rendah bisa menunjukkan ketidakefisienan manajemen. Menurut Helfert 1997, secara sistematis Net Profit Margin dapat dirumuskan sebagai berikut : ��� = Earning After Tax Net Sales × 100 Semakin tinggi nilai NPM mengindikasikan semakin baik perusahaan menghasilkan laba, sehingga semakin tinggi pula dividen yang dapat dibayarkan oleh perusahaan. Dengan kata lain, ada hubungan positif antara NPM dan DPR. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 28

2.1.4.4 Return on Investment ROI