Rumusan Masalah Tinjauan Pustaka .1 Pengertian dan Teori Kebijakan Dividen

6 parsial tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio, variabel growth potential secara parsial berpengaruh terhadap dividend payout ratio, variabel debt to equity ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio Penelitian Sri Wahyuni 2011 pada perusahaan manufaktur yang terdapat pada Bursa Efek Indonesia menyatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel cash position, debt to equity ratio, return on asset, dan growth potential secara bersama-sama simultan berpengaruh terhadap DPR. Sementara parsial hanya ROA dan growth potential yang mempengaruhi DPR. Penelitian Nasrul 2004 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara serempak antara current ratio, debt to equity ratio, net profit margin dan return on investment terhadap DPR. Return on Investment ROI dan current ratio CR yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio secara parsial. Dengan melihat adanya inkonsistensi hasil penelitian-penelitian terdahulu, maka perlu diteliti lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio dengan menggunakan variabel cash position, debt to equity ratio, net profit, dan return on investment pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah adanya fenomena empiris dan adanya research gap dari hasil penelitian yang inkonsisten terhadap faktor-faktor Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 7 yang mempengaruhi dividend payout ratio. Secara rinci permasalahan penelitian ini dapat diajukan empat pertanyaan penelitian research questions sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pengaruh Cash Position terhadap Devidend Payout Ratio? 2. Bagaimanakah pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Devidend Payout Ratio? 3. Bagaimanakah pengaruh Net Profit Margin terhadap Devidend Payout Ratio? 4. Bagaimanakah pengaruh Return on Investment terhadap Devidend Payout Ratio? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah diajukan maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Menganalisis pengaruh cash position terhadap dividend payout ratio. 2. Menganalisis pengaruh debt to equity ratio terhadap dividend payout ratio. 3. Menganalisis pengaruh net profit margin terhadap dividend payout ratio. 4. Menganalisis pengaruh return on investment terhadap dividend payout ratio.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama investor sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Secara terperinci manfaat ini dapat dijabarkan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 8 1. Memberikan informasi kepada investor untuk memilih investasi pada bursa saham dan mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen emiten. 2. Bagi peneliti, sebagai salah satu upaya untuk memperkaya pengetahuan peneliti khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio pada perusahaan yang terdapat di BEI. 3. Bagi pihak lain, semoga dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti lainnya yang ingin meneliti bidang yang sejenis. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian dan Teori Kebijakan Dividen Dividen merupakan hak pemegang saham biasa common stock untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Menurut Jogiyanto 1998: 58, “jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam dividen, semua pemegang saham biasa mendapatkan haknya yang sama”. Pembagian dividen untuk saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah membayar dividen untuk saham preferen. Menurut Hanafi 2004: 361 menyatakan bahwa, “dividen merupakan kompensasi yang diterima oleh pemegang saham, di samping capital gain. Dividen ini untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan. Dividen ditentukan berdasarkan dalam rapat umum anggota pemegang saham dan jenis pembayarannya tergantung kepada kebijakan pemimpin”. Stice et al. 2005 mengartikan “dividen sebagai pembagian laba kepada pemegang saham perusahaan sebanding dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik”. Sedangkan Ross 1997 mendefenisikan dividen sebagai pembayaran kepada pemilik perusahaan yang diambil dari keuntungan perusahaan, baik dalam bentuk saham maupun tunai. Artinya hanya perusahaan yang membukukan keuntungan dapat membagikan dividen karena dividen diambil dari keuntungan perusahaan. Kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendanaan. Wachowicz 1997: 496 menyatakan, “rasio pembayaran dividen menentukan jumlah laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan. Semakin besar Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 10 laba ditahan semakin sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen. Alokasi penentuan laba sebagai laba ditahan dan pembayaran dividen merupakan aspek utama dalam kebijakan dividen”. Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba atau menahannya guna diinvestasikan kembali dalam perusahaan. Astuti 2005: 144 menyatakan, “kebijakan dividen yang optimal pada suatu perusahaan adalah kebijakan keseimbangan antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa mendatang sehingga memaksimumkan harga saham”. Kebijakan terhadap pembayaran dividen merupakan keputusan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Kebijakan ini melibatkan dua pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda, yaitu pihak pertama para pemegang saham dan pihak kedua perusahaan itu sendiri. Dividen diartikan sebagai pembayaran kepada para pemegang saham oleh pihak perusahaan atas keuntungan yang diperolehnya. Alexander, et.al 1993 dalam Prihantoro, 2003: 8 menyatakan, “kebijakan dividen adalah kebijakan yang berhubungan dengan pembayaran dividen oleh pihak perusahaan, berupa penentuan besarnya pembayaran dividen dan besarnya laba ditahan untuk kepentingan perusahaan”. Menurut teori Arbitrage Pricing Theory APT, investor dalam mencari keuntungan tidak perlu melakukan portofolio optimal. Investor tinggal mengamati perubahan harga dan mencari faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan itu, baik yang berasal dari faktor makro maupun faktor khas unique factors dalam perusahaan atau yang lebih banyak dikenal dengan sebutan faktor fundamental. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 11 Dalam teori investasi pada pasar uang dan pasar modal, investor akan melakukan pembelian saham atau menjual saham bergantung pada apakah return saham lebih besar hasilnya dibandingkan dengan deposito atau bunga obligasi. Jadi penilaian layak tidaknya investor memegang saham akan dilihat apakah return perubahan harga saham lebih menguntungkan. Faktor fundamental merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi perusahaan emiten yang meliputi kondisi manajemen, organisasi, sumber daya manusia, dan kondisi keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan ditunjukkan dalam laporan keuangan perusahaan yang meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan. Ada dua pendekatan yang digunakan dalam analisis fundamental yaitu pendekatan nilai sekarang present value approach dengan basis suku bunga dan pendekatan rasio PER PE ratio approach. Jogiyanto 1998, 70 menyatakan bahwa : Pendekatan nilai sekarang disebut juga sebagai metode kapitalisasi laba capitalization of income method karena merupakan proses kapitalisasi nilai-nilai masa depan yang didiskontokan menjadi nilai sekarang. Jika investor percaya bahwa nilai dari perusahaan tergantung dari prospek perusahaan tersebut di masa datang dan prospek ini merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan aliran kas di masa depan, maka nilai perusahaan tersebut dapat ditentukan dengan mendiskontokan nilai-nilai arus kas cash flow di masa depan menjadi nilai sekarang. Analisis fundamental merupakan analisis yang digunakan untuk mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan 1 meng-estimate nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 12 akan datang, dan 2 menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Model ini sering disebut sebagai share price forecasting model. Suad Husnan 1998: 315 menjelaskan bahwa, “dalam model peramalan ini, langkah yang penting adalah mengidentifikasi faktor-faktor fundamental seperti penjualan, pertumbuhan penjualan; biaya, dividend payout ratio, dan sebagainya yang diperkirakan akan mempengaruhi harga saham. Jika kemampuan perusahaan semakin meningkat misalnya menghasilkan laba yang meningkat, maka harga saham akan meningkat pula. Dengan kata lain, profitabilitas akan mempengaruhi harga saham”. Ada beberapa hal yang penting yang menjadi pusat perhatian investor maupun para analisis keuangan. Ang 1997: 18.2 berpendapat bahwa : Hal yang penting dan biasanya menjadi pusat perhatian investor maupun para analisis keuangan financial analyst dalam menganalisis data historis adalah: posisi keuntungan kompetitif perusahaan, profit margin dan pertumbuhan laba perusahaan, likuiditas aktiva perusahaan terutama berhubungan dengan kemampuan keuangan perusahan di dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, tingkat leverage penggunaan dana pinjaman terhadap shareholders equity, dan komposisi dan pertumbuhan operasional penjualan perusahaan. Beberapa teori yang berkaitan dengan kebijakan dividen dan asumsi-asumsi yang mendasarinya :

2.1.1.1 Dividen tidak relevan

Modigliani dan Miller 1961 menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan kata lain bahwa keputusan pembayaran ataupun tidak membayar dividen tidak akan berpengaruh irrelevance terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan hanya ditentukan oleh profitabilitas asset perusahaan dan kompetensi manajemen perusahaan. Dalam merumuskan teori ini, Modigliani dan Miller mengasumsikan suatu pasar yang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 13 sempurna, investor bersifat rasional dan adanya kepastian yang sempurna perfect certainty. Asumsi-asumsi tersebut menjadikan suatu pasar mempunyai kondisi sebagai berikut : a. Tidak ada pihak yang dapat mempengaruhi harga. b. Adanya informasi yang simetris untuk semua pihak.

c. Tidak ada biaya transaksi seperti biaya komisi ataupun biaya transfer.