ketrampilan dan kemampuan masing-masing memiliki pengaruh yang signifikan kecuali variabel pengetahuan yang tidak signifikan. Namun demikian jika diuji
lebih lanjut secara bersama-sama ketiga variabel diatas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja UKM di Kota Surabaya. Dari ketiga variabel
kompetensi yang terdiri dari pengetahuan, ketrampilan dan pengetahuan ternyata variabel kemampuan memiliki pengaruh paling dominan terhadap kinerja UKM di
kota Surabaya. Mukhamad Kasanudin 2011 dengan judul “Pengaruh Kualitas Sumber
Daya Manusia SDM Pengelola Koperasi Terhadap Kinerja Koperasi Pondok Pesantren Di Kabupaten Demak”. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kualitas
sumber daya manusia pengelola Koperasi menunjukkan kategori ”sangat baik”.
Sedangkan dari kinerja Koperasi yang peneliti nilai menunjukkan bahwa kinerja Koperasi
pondok pesantren menunjukkan kategori ”baik”. Besarnya pengaruh kualitas SDM terhadap kinerja Koperasi adalah sebesar 10, sedangkan sisanya
sebesar 90 dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini.
2.6 Kerangka Berpikir
Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Namun, tidak semua faktor mampu berdiri sendiri. Banyak faktor yang
bergantung pada manusia. Sumber daya yang berada dalam diri manusia disebut Sumber Daya Manusia. Sumber Daya Manusia merupakan aspek terpenting dalam
menjalankan sebuah organisasi karena Sumber Daya Manusia bisa diibaratkan sebagai motor penggerak menuju arah tujuan organisasi yang diharapkan. Hal
tersebut juga berlaku dalam badan usaha Koperasi. Koperasi memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan badan usaha lainnya yaitu Koperasi
memiliki kekuasaan tertinggi yang dipegang oleh anggota, maka Sumber Daya Manusia Koperasi yang terdapat didalamnya mempunyai satu tujuan yang sama
dan menentukan arah Koperasi. Dalam penelitian ini, akan mendeskripsikan peran dari manajer, karyawan
dan anggota Koperasi dalam aspek manajemen penilaian kesehatan Koperasi. Manajer selaku pengelola Koperasi memberikan kontribusi peran sebagai leader
dan motivator dalam mengoperasikan sendi-sendi usaha Koperasi. Sedangkan karyawan berperan dalam setiap kegiatannya bertatap muka langsung dengan
anggota yang melakukan aktivitas usahanya di Koperasi, memberikan peran untuk menjaga agar anggota tetap berminat dalam melakukan transaksi, mencatat segala
transaksi yang dilakukan oleh anggota dan sebagai media antara anggota dengan Koperasinya. Kemudian anggota, sebagai customer Koperasi memiliki andil yang
besar untuk memajukan usaha Koperasi. Loyalitas anggota diperlukan Koperasi agar usaha yang dijalankan bersama tetap berlanjut secara kontinu. Partisipasi
yang diberikan oleh anggota Koperasi nantinya akan dirasakan bersama yang tercermin dalam besarnya Sisa Hasil Usaha SHU.
Selain itu, salah satu bukti kemantapan usaha Koperasi dapat dilihat dalam tingkat kesehatan Koperasi yang menunjukkan jika tingkat kesehatan Koperasi
semakin menuju sehat, mengindikasikan bahwa operasional, fungsional dan manajerial Koperasi berjalan lancar, dan sebaliknya. Pencapaian tingkat kesehatan
Koperasi tentunya didukung oleh peran Sumber Daya Manusia Koperasi itu
sendiri. Sumber Daya Manusia Koperasi tidak bisa dijauhkan dari aspek manajemen Koperasi. Koperasi Karyawan Pura Group tidak mampu mencapai
skor maksimal dalam semua poin pada aspek manajemen penilaian kesehatan Koperasi, padahal aspek lainnya dalam kategori bagus sehingga menindikasikan
adanya masalah dalam manajerial Koperasi. Dengan demikian, maka kerangka berpikir penelitian dapat disajikan dalam bagan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian
Penggerak Koperasi Permodalan
Kemandirian dan Pertumbuhan
Kualitas aktiva produktif
Manajemen Efisiensi
Likuiditas
Jatidiri Koperasi Sehat
Cukup Sehat Kurang Sehat
Tidak Sehat Sangat Tidak Sehat
Dipertahankan
Diperbaiki
Peran SDMK
Manajer Koperasi: Membuat kebijakan yang
disetujui oleh pengurus. Menjadi koordinator dan
mengarahkan Koperasi untuk mencapai tujuan.
Mempertanggungjawabkan kegiatan usaha Koperasi
kepada anggota Koperasi. Mengelola modal dan asset
yang dimiliki Koperasi. Menganalisis dan
merencanakan kegiatan yang dilakukan Koperasi dengan
persetujuan pengurus. Mengangkat karyawan
dengan persetujuan pengurus Koperasi dan melatihnya.
Menjaga komunikasi dengan anggota Koperasi dan
karyawan dibawahnya. Memberikan motivasi kepada
karyawan Koperasi. Mengawasi dan menilai
prestasi kerja karyawan- karyawan Koperasi.
Karyawan Koperasi: Memiliki daya
tanggap dalam merespon tugas
yang diberikan. Berkompetensi
dalam pekerjaan yang dilakukan.
Memiliki kesopanan dalam
interaksinya di dalam Koperasi.
Memiliki kemampuan
komunikasi yang efektif.
Memiliki kredibilitas
kualitas, kapabilitas, atau
kekuatan .
Memahami kebutuhan anggota
Koperasi. Anggota Koperasi:
Memenuhi semua kewajiban dan melunasi
segala pembayaran kepada Koperasi.
Memberikan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif kepada pengurus Koperasi.
Secara aktif berpartisipasi dalam
kegiatan-kegiatan Koperasi
Mematuhi keputusan mayoritas atau menaati
keputusan yang dihasilkan dalam RAT.
Membantu menghentikan desas-
desus dan membela Koperasi.
Mengikuti perkembangan
organisasi dengan membaca laporan
tahunan organisasi. Penilaian Kesehatan
Koperasi
Maksimal atau tidaknya Peran SDMK
36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Dasar Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Menurut pendapat Bogdan dan Taylor dalam
Moleong 2010:4 menyatakan penelitian kualitatif “...sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati”. Sedangkan Denzin dan Lincoln dalam Mole
ong 2010:5 menjelaskan bahwa “...penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang
terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada”. Kemudian Moleong menjelaskan kembali bahwa penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang digunakan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah.
Data yang dihasilkan dari penelitian kualitatif berupa tulisan maupun kata- kata, gambar dan bukan merupakan angka-angka yang bersifat deskriptif.
Sehingga laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut dan harus dianalisis sejauh mungkin tanpa
adanya treatment. Ardianto 2010:60 menyebutkan ciri dari metode deskriptif kualitatif adalah menitikberatkan pada observasi dan suasana ilmiah natural