Uji Validitas Uji Persyaratan Instrumen

Kriteria pengujian jika r hitung r tabel dengan taraf signifikansi 0,05, maka alat ukur tersebut reliabel. Begitu pula sebaliknya, jika r hitung r tabel maka alat ukur tersebut tidak reliabel. Jika alat instrumen tersebut reliabel,maka dapat dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi r sebagai berikut. Tabel 8. Tingkat Besarnya Reliabilitas No. Nilai r11 Keterangan 1 0,00 sampai 0,20 Sangat rendah 2 0.21 sampai 0,40 Rendah 3 0,41 sampai 0,60 Cukup 4 0,61 sampai 0,80 Tinggi 5 0,81 sampai 1,00 Sangat tinggi Arikunto, 2013: 235 Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen soal dan angket adalah sebesar 0,873 dan 0, 878, berarti instrumen soal dan angket tergolong memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi.

3. Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Untuk menguji taraf kesukaran soal tes yang digunakan dalam penelitian ini digunakan rumus : P = JS B Keterangan : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes Arikunto, 2013: 223 Menurut Arikunto 2013: 225, indeks kesukaran sering diklasifikaikan sebagai berikut. - Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar - Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang - Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah Tabel 9. Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran Instrumen Soal No. Instrumen Klasifikasi Taraf Kesukaran Total Sukar Sedang Mudah 1. Soal 1, 4, 5, 14, 15, 25, 34 2, 3, 6, 7, 8, 10, 12, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 27, 28, 30, 32, 36, 37, 38, 40, 42, 43, 44 9, 11, 13, 24, 26, 29, 31, 33, 35, 39, 41, 45 45 Jumlah 7 26 12 45

4. Daya Beda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berintelegensi tinggi dengan siswa yang kurang pandai berinteligensi rendah. Untuk mencari daya beda soal digunakan rumus : D =   B B A A J B J B P A – P B Keterangan: D = daya beda soal J = jumlah peserta tes J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu benar P A = A A J B = proporsi kelompok atas yang menjawab benar ingat, p sebagai indeks kesukaran

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJAR

0 6 88

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 TULANG BAWANG TENGAH TAHUN PELAJARAN 20

0 5 97

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA KELAS VII C SMP MUHAMMADIYAH RAWALO

0 0 16