Dalam kelas eksperimen maupun kelas kontrol terdapat siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan rendah.
Metode ekperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekperimen semu Quasi experimental design. Quasi eksperimental design
merupakan pengembangan dari true experimental design
yang sulit dilaksanakan Sugiyono, 2012: 114.
1. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimental semu quasi eksperimental desain dengan pola treatment by level design penelitian kuasi eksperimen dapat
diartikan sebagai penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu, namun pada variabel moderator motivasi berprestasi digunakan
pola treatment by level design karena dalam hal ini hanya model pembelajaran yang diberi perlakuan terhadap hasil belajar. Bentuk
penelitian ini banyak digunakan dibidang ilmu pendidikan atau penelitian lain dengan subjek yang diteliti adalah manusia Sukardi, 2003: 16.
Cluster random sampling yaitu pengambilan sample yang dilakukan secara acak berdasarkan kelompok. Pada penelitian ini kelas VIII B
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray TSTS sebagai kelas eksperimen disebut variabel
eksperimental X
1
sedangkan kelas VIII C melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Group Investigation GI sebagai kelas
kontrol disebut varivariabel bebas X
2
. Variabel ketiga dalam penelitian ini disebut variabel terikat yaitu hasil belajar dan ditambah variabel
moderator yaitu motivasi berprestasi. Desain penelitian digambarkan
sebagai berikut.
Gambar 3. Desain Penelitian
Model Pembelajaran
Motivasi Berprestasi
Two Stay Two Stray A
1
Group Investigation A
2
Motivasi Berprestasi Tinggi B
1
Hasi Belajar Hasil Belajar
IPS Terpadu IPS Terpadu
A
1
B
1
A
2
B
1
Motivasi Berprestasi Rendah B
2
Hasi Belajar Hasil Belajar
IPS Terpadu IPS Terpadu
A
1
B
2
A
2
B
2
2. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu pra penelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut
sebagai berikut.
a. Pra Penelitian
1. Melakukan observasi pendahuluan ke sekolah yang akan diteliti untuk mendapatkan informasi mengenai keadaan sekolah dan
kelas yang akan di tetapkan sebagai populasi dan sampel penelitian.
2. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan teknik cluster random sampling.
3. Melakukan observasi dan wawancara dengan guru untuk medapatkan informasi mengenai sistem pembelajaran yang
diterapkan dikelas yang akan di teliti tersebut.
4. Membuat perangkat pembelajaran diantarany silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP
b. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini akan menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray TSTS untuk kelas ekperimen dan model
pembelajaran Group Investigation
GI untuk kelas kontrol.
Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan. Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai
berikut.
1 Kelas Eksperimen Two Stay Two Stray
Langkah dalam menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray TSTS adalah sebagai berikut.
a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa. Kelompok yang
dibentuk pun merupakan kelompok heterogen, misalnya satu kelompok terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 2 siswa
berkemampuan sedang, dan 1 siswa berkemampuan rendah. Hal ini dilakukan karena pembelajaran kooperatif tipe TS-TS
bertujuan untuk memberikan kesempatan pada siswa
untuk saling
membelajarkan Peer
Tutoring dan
saling mendukung. mendukung.
b. Guru memberikan subpokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan
anggota kelompok masing-masing.
c. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang.
Hal ini
bertujuan untuk
memberikan kesempatan
kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir.
d. Setelah selesai,
dua orang
dari masing-masing
kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain.
e. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka kepada tamu kelompok lain.