Perbedaan rata-rata hasil belajar IPS Terpadu pada siswa yang memiliki
kooperatif tipe Group Investigation GI, siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah diduga lebih tinggi hasil belajarnya daripada yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi, maka terjadi interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan motivasi berprestasi siswa pada mata
pelajaran IPS Terpadu. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pikir penelitian ini dapat
divisualisasikan sebagai berikut.
Gambar 2. Kerangka Pikir D. Anggapan Dasar Hipotesis
Peneliti memiliki anggapan dasar dalam pelaksanaan penelitian ini, yaitu: 1. Kedua kelas sampel memiliki pengalaman belajar dan kemampuan
akademis yang relatif sama. 2. Kelas yang diberikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Model Pembelajaran
Two Stay Two Stray TSTS
X
1
Group Investigation
GI. X
2
Motivasi Berprestasi
Tinggi | Rendah
Hasil Belajar
Motivasi Berprestasi
Tinggi | Rendah
Hasil Belajar
Hasil Belajar
Hasil Belajar
kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS dan kelas yang menggunakan
model pembelajaran tipe Group Investigation GI, memperoleh materi, alokasi waktu pembelajaran dan diajar oleh guru
yang sama. 3. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi peningkatan hasil belajar IPS
Terpadu siswa selain menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray TSTS dan Group Investigation GI, diabaikan.