tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Sudjana 2009: 3 mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian
yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan, menurut Dimyati dan Mudjiono 2006: 3-4 menyatakan
hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan
proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan pencapaian bentuk perubahan tingkah laku siswa
secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran serta perubahan cenderung menetap dari
arah kognitif, afektif, dan psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan pada waktu tertentu.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Suparno dalam Sardiman 2004: 38 mengatakan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan
lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, si subjek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi
proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari. Sedangkan menurut Slameto 2003: 54-71 faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi siswa dikemukakan berikut ini.
1 Faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar, seperti:
a Faktor jasmaniah, meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. b Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motivasi, kematangan, dan kesiapan. c Faktor kelelahan, baik kelelahan jasmani maupun rohani.
2 Faktor eksternal, yaitu faktor yang ada dari luar individu yang sedang belajar.
a Faktor keluarga, merupakan lingkungan utama dalam proses belajar.
b Faktor sekolah, lingkungan dimana siswa belajar secara sistematis.
c Faktor masyarakat. Slameto, 2003: 54-71
Berdasarkan uraian tersebut, siswa diharapkan dapat hasil belajar dan aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan demikian,
kegiatan pembelajaran tersebut menjadi menyenangkan dan tidak terkesan membosankan.
Nasution 2008: 183 mengungkapkan agar belajar berhasil baik, maka harus dipenuhi kondisi intern dan kondisi ekstern. Kondisi intern terdiri
atas penguasaan konsep-konsep dan aturan-aturan yang merupakan prasyarat untuk memahami bahan pelajaran yang baru atau
memecahkan suatu masalah. Kondisi ekstern mengenai hal-hal dalam situasi belajar yang dapat dikontrol oleh pengajar. Kondisi ekstern ini
terutama terdiri atas komunikasi verbal.
Menurut Bloom dalam Sardiman 2008: 23 ada tiga ranah yang dipakai untuk mempelajari jenis prilaku dan kemampuan internal akibat belajar.
Masing-masing ranah ini dirinci lagi menjadi beberapa jangkauan