Uji Normalitas Uji Persyaratan Analisi Data

Berdasarkan dua hal diatas maka berikut ini diberikan petunjuk untuk memilih rumus t-test. a. Bila jumlah anggota sampel 2 1 n n  dan varians homogen, maka dapat menggunakan rumus t-test baik separated varians maupun polled varians untuk mengetahui t-tabel maka digunakan dk yang besarnya dk 2 2 1    n n . b. Bila 1 n tidak sama dengan 2 n dan varians homogen dapat digunakan rumus t-test dengan polled varians, dengan dk = 2 2 1  n n . c. Bila 2 1 n n  varians tidak homogen, dapat digunakan rumus t- test dengan polled varians maupun separated varians, dengan dk = 1 1  n atau 1 2  n , jadi dk bukan 2 2 1  n n d. Bila 1 n tidak sama dengan 2 n dan varians tidak homogen, dapat digunakan rumus t-test dengan separated varians, harga t sebagai pengganti harga t tabel hitung dariselisih harga t tabel dengan dk =   1 1  n dan dk = 1 2  n , dibagi dua kemudian ditambah dengan harga t terkecil. Sugiyono, 2005: 134-135

2. Analisis Varians Dua Jalan

Analisis varians atau anava merupakan sebuah teknik inferensial yang digunakan untuk menguji rerata nilai. Penelitian ini menggunakan anava dua jalan. Analisis varian dua jalan merupakan teknik analisis data penelitian dengan desain faktorial dua faktor Arikunto, 2013: 424. Penelitian ini menggunakan Anava dua jalan untuk mengetahui perbedaan dua model pembelajaran serta perbedaan motivasi berprestasi siswa. Tabe1 11. . Rumus Unsur Tabel Persiapan Anava Dua Jalan Sumber Variasi Jumlah Kuadrat JK db MK F o p Antara A JKA = ∑ A-1 2 JK db MK MK Antara B JKB = ∑ B -1 2 JK db MK MK Antara AB Interaksi JKAB = ∑ JK JK dbA x dbB 4 JK db MK MK Dalam d JKd = JK JK JK dbT –dbA –dbB - dbAB JK db Total T JKT = ∑ XT2 - N – 1 49 Keterangan: JK T = jumlah kuadrat total JK A = jumlah kuadrat variabel A JK B = jumlah kuadrat variabel B JK = jumlah kuadrat interaksi antara variabel A dengan variabel B JK d = jumlah kuadrat dalam MK A = mean kuadrat variabel A MK B = mean kuadrat variabel B MK AB = mean kuadrat interaksi antara variabel A dengan variabel B MK d = mean kuadrat dalam F A = harga F o untuk variabel A F B = harga F o untuk variabel B F AB = harga F o untuk variabel interaksi antara variabel A dengan variabel B Arikunto 2013: 429. Tabel 12. Cara Untuk Menentukan Kesimpulan Hipotesis Anava Jika O F ≥ t F 1 Jika O F ≥ t F 5 Jika O F t F 5 1. harga Fo yang diperoleh sangat signifikan 1. harga Fo yang diperoleh signifikan 1. harga Fo yang diperoleh tidak signifikan 2. ada perbedaan mean secara sangat signifikan 2. ada perbedaan mean secara signifikan 2. tidak ada perbedaan mean secara sangat signifikan 3. hipotesis nihil Ho ditolak 3. hipotesis nihil Ho ditolak 3. hipotesis nihil Ho diterima 4. p0,01 atau p=0,01 4. p0,01 atau p=0,01 4. p0,01 atau p=0,01 Arikunto, 2013: 451

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJAR

0 6 88

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 TULANG BAWANG TENGAH TAHUN PELAJARAN 20

0 5 97

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA KELAS VII C SMP MUHAMMADIYAH RAWALO

0 0 16