dokumen, rekaman, dan catatan telaah dan pemahan terhadap situasi sosial yang bersangkutan. Catatan ini disusun sesegera mungkin setelah observasi pada hari
yang bersangkutan selesai, sehingga berupa data segar dan tidak menganggu pengumpulan data selanjutnya Trianto, 2012:57.
Pada penelitian ini catatan lapangan berisi rangkuman seluruh data lapangan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui model pembelajaran
Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint dan keterampilan guru pada saat pelaksanaan pembelajaran IPS melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray
dengan media Powerpoint.
3.7 TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.7.1 Kuantitatif
Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dapat dianalisis dengan tenik analisis statistik deskriptif dengan menentukan nilai siswa, mean, nilai
tertinggi, nilai terendah, dan ketuntasan belajar secara individual dan klasikal yang ditampilkan dalam bentuk persentase. Adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut: a.
Menentukan nilai Nilai siswa =
� � �
x 100 Suwandi, 2011:155
b. Menghitung mean atau rerata kelas
Rerata merupakan jumlah dari seluruh nilaidata dibagi dengan banyaknya data.Adapun rumus untuk menghitung mean atau rerata adalah sebagai berikut:
X =
Dengan: X
= nilai rata-rata ∑X
= jumlah semua nilai siswa N
= jumlah siswa Aqib, 2011:40
c. Menghitung persentase ketuntasan belajar
Ada dua ketuntasan belajar, yaitu secara perseorangan dan secara klasikal. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai
berikut :
Adapun kriteria untuk menentukan taraf keberhasilan tindakan dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
3.7.1.1 Menentukan batas minimal nilai ketuntasan
Nilai ketuntasan adalah nilai yang menggambarkan proporsi dan kualifikasi penguasaan peserta didik terhadap kompotensi yang telah dikontrakkan
dalam pembelajaran. Untuk menentukan batas minimal nilai ketuntasan peserta tes dapat menggunakan pedoman yang ada Poerwanti, 2008:6-15.
Aqib, 2010 :41
Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa KKM SDN Bendan Ngisor Semarang yang dikelompokan ke dalam
kategori tuntas dan tidak tuntas, kriterianya yaitu: Tabel 3.4 Kriteria ketuntasan belajar
Kriteria ketuntasan Kualifikasi
≥ 67 Tuntas
67 Belum tuntas
Sumber: KKM SDN Bendan Ngisor Semarang Menurut Djamarah 2013: 108 apabila 75 dari jumlah siswa yang
mengikuti proses pembelajaran mencapai taraf keberhasilan minimal, maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan baru.
Berdasarkan pendapat diatas, dalam penelitian ini peneliti menentukan batas ketuntasan klasikal juga 75 .
Dalam pembelajaran ini ketuntasan belajar siswa dilihat dari tiga aspek, antara lain: sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sesuai dengan permendikbud
nomor 104 kategori penilaiannya sebagai berikut: Tabel 3.5 Konversi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan
Sikap Pengetahuan
Keterampilan Modus Predikat
Rentang angka
Huruf Rentang angka
Huruf 4
SB 3,85- 4,00
A 3,85- 4,00
A 3,51-3,84
A- 3,51-3,84
A- 3
B 3,18-3,50
B+ 3,18-3,50
B+ 2,85-3,17
B 2,85-3,17
B 2,51-2,84
B- 2,51-2,84
B- 2
C 2,18-2,50
C+ 2,18-2,50
C+ 1,85-2,17
C 1,85-2,17
C 1,51-1,84
C- 1,51-1,84
C- 1
K 1,18-1,50
D+ 1,18-1,50
D+ 1,00-1,17
D 1,00-1,17
D Permendikbud Nomor 104 2014: 11
3.7.2 Kualitatif