aspek keterampilan diperoleh siswa melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan menciptakan. Sedangkan keterampilan yang
harus dimiliki siswa SD seperti yang dijelaskan dalam Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang SKL adalah memiliki kemampuan pikir dan tindak yang
produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.
Indikator ranah
psikomotorikketerampilan dalam
pembelajaran pembelajaran IPS dengan menerapkan model Two Stay Two Stray dengan media
Powerpoint diantaranya: 1 Merencanakan pemecahan masalah; 2 Mengerjakan soal dalam lembar kerja; 3 Melaksanakan diskusi sebagai tuan rumah dan tamu;
4 Ketrampilan menyajikan hasil diskusi.
2.1.4 Hakikat IPS
2.1.4.1 Pengertian IPS
IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Ilmu
pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisiplinerdari aspek dan cabang ilmu-ilmu
sosial sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya Trianto, 2014:171.
IPS adalah merupakan suatu pendekatan interdsipliner Inter-disciplinary Approach dari pelajaran Ilmu-ilmu Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai
cabang Ilmu-ilmu Sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Mata pelajaran tersebut
mempunyai ciri-ciri yang sama, sehingga dipadukan menjadi satu bidang studi yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial IPS. Dengan demikian jelas bahwa IPS adalah
fusi dari disiplin-disiplin Ilmu-ilmu Sosial. Pengertian fusi disini adalah bahwa IPS merupakan bidang studi utuh yang tidak terpisah-pisah dalam kotak-kotak
disiplin ilmu yang ada. Artinya bahwa bidang studi IPS tidak lagi mengenal adanya pelajaran geografi, ekonomi, sejarah secara terpisah, melainkan semua
disiplin tersebut diajarkan secara terpadu. Dalam kepustakaan kurikulum pendekatan terpadu tersebut dinamakan pendekatan “broadfielt”. Dengan
pendekatan tersebut batas disiplin ilmu menjadi lebur, artinya terjadi sintesis antara beberapa disiplin ilmu Mulyono dalam Petrus,2010:1.8
Hakikat IPS di sekolah dasar memberikan pengetahuan dasar danketerampilan sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga negara sedini
mungkin. Karena pendidikan IPS tidak hanya memberikan pengetahuan semata, tetapi harus berorientasi pada pengembangan keterampilan berfikir kritis, sikap,
dan kecakapan-kecakapan dasar siswa yang berpijak pada kenyataan kehidupan sosial kemasyarakatan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan bagi kehidupan sosial
siswadi masyarakat Susanto, 2013:138 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa IPS adalah fusi dari disiplin-
disiplin Ilmu-ilmu Sosial untuk mengembangkan konsep pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di lingkungan siswa.
2.1.4.2 Tujuan IPS
Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di
masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari
–hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Hal tersebut
dapat dicapai
manakala program-program
pelajaran IPS
di sekolah
diorganisasikan secara baik Trianto, 2014:176. Tujuan pembelajaran IPS di sekolah dasar agar siswa mampu
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti, tujuan pendidikan IPS bukan hanya
sekedar membekali siswa berbagai informasi yang bersifat hafalan kognitif saja, akan tetapi pendidikan IPS harus mampu mengembangkan keterampilan berfikir,
agar siswa mampu mengkaji berbagai kenyataan sosial beserta permasalahannya Susanto, 2014:149
Pengembangan kurikulum IPS di Indonesia telah menetapkan delapan tujuan umum pengajaran IPS, antara lain: meningkatkan kesadaran ekonomi
rakyat, meningkatkan kesejahteraan jasmani dan kesejahteraan jasmani, meningkatkan kejujuran dan keadilan bagi semua warga negara, meningkatkan
mutu lingkungan, menjamin keamanan dan keadilan bagi semua warga negara, memberi pengertian tentang hubungan internasional bagi kepentingan bangsa
indonesia dan perdamaian dunia, meningkatkan saling pengertian dan kerukunan, memelihara sifat keagungan sifat-sifat kemanusiaan Abdul Azis: 2012: 33.
Jadi tujuan pembelajaran IPS adalah untuk memberikan pengetahuan mengembangkan kemampuan berfikir dan dapat melanjutkan kebudayaan bangsa,
dan untuk mengembangkan kemampuan dalam lingkungannya dan melatih anak didik untuk menempatkan dirinya dalam masyarakat.
2.1.4.3 Ruang Lingkup IPS
Ditinjau dari aspek-aspeknya, ruang lingkup IPS meliputi hubungan sosial, ekonomi, psikologi sosial, budaya, sejarah, geografi, dan politik. Ruang lingkup
kelompoknya meliputi keluarga, rukun tetangga, rukun kampung, warga desa, organisasi masyarakat, sampai tingkat bangsa. Ditinjau dari ruangnya, meliputi
tingkat lokal, regional, sampai ke global. Sedangkan dari proses interaksi sosialnya, meliputi interaksi dalam bidang kebudayaan, politik, dan ekonomi
Taneo, 2010:1.40. Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari di
masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai sumber dan objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada
kenyataan.Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain: 1 Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa,
kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya; 2 Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan,
keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi; 3 Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari
lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh; 4 Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan
terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang
besar; 4 Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan, keluarga Tjokrodikaryo dalam Hidayati, 2008: 1-26
Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber materi IPS sekaligus juga menjadi laboratoriumnya. Pengetahuan konsep, teori-
teori IPS yang diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan dan dicobakan sekaligus diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari di masyarakat.
Ruang lingkup IPS pada kelas V semester II adalah sebagai berikut: Tabel 2.2 Standar Kompetensi kelas V semester II
Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran IPS kelas V semester 2, peneliti menentukkan ruang lingkup penelitian
pada KD 2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
2.1.5 Strategi Pembelajaran