Penerapan Model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint Penerapan Pembelajaran IPS melalui Model Two Stay Two Stray

2.1.7 Penerapan Model Two Stay Two Stray dengan media Powerpoint

2.1.7 Penerapan Pembelajaran IPS melalui Model Two Stay Two Stray

dengan Media Powerpoint Penelitian ini menggunakan model Two Stay Two Stray dengan Media Powerpoint. Model ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa, mengajak siswa untuk belajar secara berkelompok dan pembelajaran diharapkan berpusat pada siswa. Adapun komponen dan langkah- langkah penerapan pembelajaaran IPS dengan model two stay two stray Suprijono, 2012:140 dan media powerpoint yang dipadukan dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut: 2.1.7.1 Sintak model Make A Match 1 Guru menyiapkan materi dan siswa mempersiapkan diri. 2 Guru membuka pelajaran dan melakukan apersepsi. 3 Siswa mendengarkan materi dari guru dan mengamati tayangan powerpoint tentang tokoh perjuangan kemerdekaan yang telah disiapkan oleh guru kemudian melakukan tanya jawab. mengamati, menanya 4 Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2 anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu, dan siswa menggunakan tanda di kepala berbentuk bulan sebagai tuan rumah dan bintang sebagai tamu. membuat jejaring 5 Siswa diberikan lembar kerja yang dibahas bersama-sama dengan anggota kelompoknya. menalar 6 Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain. Dua orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka. mencoba, mengkomunikasikan 7 Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain untuk mencocokkan dan membahas hasil- hasil kerja mereka. mencoba, mengkomunikasikan 8 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka. mengkomunikasikan. 9 Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran kemudian melakukan evaluasi. mengkomunikasikan, menalar. 2.1.7.2 Sistem Sosial Penerapan model two stay two stray dengan media powerpoint dalam pembelajaran IPS membentuk pola interaksi antara keterampilan guru dan aktivitas siswa. Komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa sangat baik, dimana pada saat guru memberikan penjelasan siswa memperhatikan dan ketika guru memberikan pertanyaan yang membutuhkan jawaban siswa langsung memberikan tanggapan dan respon yang baik. Berikut adalah tabel interaksi antara guru dan siswa. Tabel 2.3 Sistem Sosial Kegiatan Guru dan Aktivitas Siswa KEGIATAN GURU AKTIVITAS SISWA 1 Guru menyiapkan materi. 2 Guru membuka pelajaran dan melakukan apersepsi. 3 Guru menjelaskan materi 1 Siswa mempersiapkan diri mengikuti pembelajaran. 2 Siswa memperhatikan apersepsi dari guru. dengan menggunakan powerpoint tentang tokoh perjuangan kemerdekaan 4 Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa. 5 Guru membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2 anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu. 6 Guru memberikan lembar kerja yang akan dibahas siswa bersama-sama dengan anggota kelompoknya masing- masing. 7 Guru membimbing siswa yang berperan sebagai tuan rumah dan tamu. 8 Guru mengajak beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok. 9 Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran kemudian melakukan evaluasi.. 3 Siswa mendengarkan materi dari guru mengamati, menanya 4 Siswa membentuk kelompok secara heterogen yang benggotakan 4 anak, 2 anak sebagai tuan rumah dan 2 anak lainya sebagai tamu. membuat jejaring 5 Siswa diberikan lembar kerja menalar 6 Dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain. mencoba, mengkomunikasikan 7 Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. mencoba, mengkomunikasikan 8 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka. mengkomunikasikan. 9 Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran kemudian melakukan evaluasi. mengkomunikasikan, menalar 2.1.7.3 Prinsip Reaksi Prinsip reaksi adalah berkaitan dengan cara guru memperhatikan siswa dan merespon siswa. Beberapa perilaku guru yang tergambar dalam sintak model two stay two stray dengan media powerpoint adalah sebagai berikut: 1 Menyiapkan pembelajaran dan mengkondisikan siswa Keterampilan mengelola kelas. 2 Membuka pelajaran dan melaksanakan apersepsi Keterampilan membuka dan menutup pelajaran. 3 Menyampaikan dan menjelaskan materi menggunakan media powerpoint Keterampilan menjelaskan. 4 Melakukan tanya jawab dengan siswa. keterampilan bertanya 5 Membimbing siswa dalam pembentukan kelompok.Keterampilan mengadakan variasi, Keterampilan mengelola kelas 6 Memberikan lembar kerja kepada kelompok diskusi.keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil 7 Membimbing diskusi kelompok siswa sebagai tamu dan tuan rumah dengan model two stay two stray.Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. 8 Memberikan penjelasan dan penguatan tentang hasil kerja kelompok.Keterampilan memberi penguatan 9 Menutup pelajaran dengan memberi kesimpulan Keterampilan membuka dan menutup pelajaran. 2.1.7.4 Sistem Pendukung Sistem pendukung dalam pembelajaran IPS melalui model two stay two stray dengan media powerpoint adalah berkaitan dengan segala hal yang dapat memberikan dorongan sehingga dapat lebih optimal dalam kegiatan belajar- mengajar, baik berupa keterampilan guru, aktivitas siswa, maupun hasil belajar siswa. Sistem pendukung tersebut antara lain: 1 rencana pembelajaran yang disusun dengan menggunakan langkah-langkah model two stay two stray dengan media powerpoint, 2 media powerpoint yang disesuaikan dengan materi, dan 3 penilaian pembelajaran yang disertai dengan rubrik dan penskoran. 2.1.7.5 Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring Dampak yang ditimbulkan dari penerapan model two stay two stray dengan media powerpoint diharapkan dalam dua dampak, yaitu dampak instruksional dan dampak pengiring. Dampak instruksional dslam penelitian ini adalah meingkatnya kualitas pembelajaran IPS. Sedangkan untuk dampak pengiring adalah dapat membentuk sikap ketepatan waktu, kerjasama, teliti, dan rasa ingin tahu

2.2 KAJIAN EMPIRIS