kegemaran memelihara burung semakin menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Menurut temuan Jepson and Ladle 2005 Surabaya merupakan salah
satu lokasi yang tertinggi masyarakatnya menjadikan burung sebagai satwa peliharaan selain satwa lainnya seperti ayam, kucing, anjing, dan ikan.
Sementara itu mengenai pelaksanaan waktu penelitian, penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama selama dua bulan 2 bulan di
Surabaya, tepatnya April – Juni 2006. Sedangkan tahap kedua dilakukan selama
satu bulan 1 bulan di Yogyakata, tepatnya bulan Agustus 2007. Lamanya waktu penelitian disesuaikan dengan kebutuhan data yang harus didapatkan peneliti
selama di lapangan. Seharunya di setiap tahapan penelitian, lama waktu yang diagendakan di awal adalah selama dua bulan di masing-masing lokasi penelitian,
namun karena beberapa argumentasi pertimbangan tersebut didasarkan pada kebutuhan data yang diperlukan dalam proses penelitian.
3. 3 Metode Pengambilan, Jenis dan Analisis Data
Sesuai dengan pilihan pendekatan penelitian di atas, yaitu pendekatan kualitatif, maka metode pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan strategi pengambilan data dalam pendeketan kualitatif, yaitu indept interview wawancara mendalam, observasi lapang serta penelusuran dan analisis
dokumen lihat Sitorus, 1998. Metode wawancara mendalam dilakukan pada responden yang memiliki keterkaitan langsung dengan kegiatan pemeliharaan
burung, baik dalam bentuk kelompok maupun individu daftar responden terlampir. Sementara wawancara
– tidak mendalam – dilakukan pada informan kunci yang dapat memberikan informasi umum mengenai kegiatan hobi
memelihara burung di lokasi penelitian. Observasi lapang dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para penggemar burung di
penelitian. Beberapa kegiatan yang menjadi objek pengamatan peneliti antara lain, kegiatan latihan burung, lomba atau kontes burung, pasar burung, dan pertemuan-
pertemuan informal para penggemar burung di lokasi penelitian. Adapun penulusuran dan analisis dokumen dilakukan peneliti terhadap sumber-sumber
literatur yang berkaitan dengan kegiatan hobi memelihara burung, konteks sosio- kultural masyarakat lokasi penelitian.
Jenis data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bentuk data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari kegiatan wawancara
mendalam dan juga observasi lapang selama penelitian ini dilakukan. Sedangkan data sekunder didapatkan dari dokumen-dokumen yang dianalisis selama
penelitian ini berlangsung, baik yang didapatkan dari lapangan maupun dari sumber literatur.
Adapun analisis data dalam penelitian ini disajikan secara deskriptif, di mana realitas sosial yang didapatkan dari lapangan dijelaskan bagaimana proses
terjadinya dan apa saja bentuk, tindakan atau kejadian dalam realitas sosial tersebut. Meskipun memilih analisis dalam bentuk deskriptif namun realitas sosial
dalam penelitian ini dalam beberapa aspek dijelaskan juga tentang hal yang melatarbelakangi terjadinya realitas sosial lihat Sitorus, 1998.
Komunitas Penggemar Penangkar
Interaksi Sosial antar Aktor pada
Konstruksi Sosial Pemaknaan
Pemaknaan Ekonomi- Komersial
Pemaknaan Konservasi
Pemaknaan Sosio- Kultural
Konfigurasi Kepentingan
Aktor
Gerakan NGO’s Tekanan Internasional
Internal Komunitas: Setting Sosio Kultural
Komunitas Penggemar Pehobi
Komunitas Penggemar Pehobi sekaligus Pelomba
Gambar 1. Kerangka Teoritis