21
2.2. Landasan Teoretis
Landasan teoretis berisi teori-teori yang relevan dengan penelitian yang hendak dilakukan. Teori-teori itu antara lain mencakup, teori kemampuan menulis
dengan segala rinciannya, teori tentang pengetahuan dongeng dengan segala rinciannya.
3.2.1 Kemampuan Menulis
Pengajaran Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak tatap muka dengan
orang lain Tarigan 1986:3. Komunikasi tidak langsung ini dilakukan dengan menggunakan media tulis, dengan menggunakan lambang-lambang bahasa. Dasar
penulisan kreatif atau creatif writing sama dengan menulis biasa, pada umumnya. Unsur kreativitas mendapat tekanan dan perhatian besar karena dalam hal ini sangat
penting peranannya dalam pengembangan proses kreatif seorang penulispengarang dalam karya-karyanya, kreativitas ini dalam ide maupun hasil akhirnya Titik
2003:31.
2.2.8 Pengertian Menulis
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa sangat dibutuhkan pada masa sekarang. Keterampilan menulis tidak mudah dimiliki dan memerlukan
waktu yang lama untuk memperolehnya. Dengan menulis seseorang dapat mengekspresikan ide-ide atau gagasannya melalui bahasa tulis.
22
Menulis merupakan
salah satu dari empat keterampilan berbahasa selain menyimak, membaca, dan berbicara. Sebagai keterampilan, makna yang terkandung
didalamnya tentunya tidak sekedar menulis tanpa isi, melainkan menulis dalam konteks yang teratur, sistmatis, dan logis. Tarigan 1986:3 menyebutkan bahwa
menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Sementara menurut Gie 2002:3, mengarang atau menulis adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya
melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami. Melalui bahasa tulis, penulis atau pengarang berusaha mengungkapkan ide-idenya agar dipahami
pembaca. Menulis merupakan kegiatan mengubah bunyi menjadi tulisan sebagai upaya
untuk mengungkapkan gagasan untuk mengungkapkan gagasan menjadi bahasa tulis memerlukan sejumlah potensi pendukung yang untuk mencapainya dibutuhkan
kesungguhan, kemauan keras, bahkan belajar dengan sungguh-sungguh, Nursisto, 1999:4.
Menulis juga merupakan kegiatan kebahasaan yang penting di samping tiga kemampuan lainnya. Hal itu ditujukan pada tujuan setiap pengajaran bahasa di
sekolah, yaitu sekolah dasar, sekolah menengah pertama, maupun sekolah menengah atas ditujukan untuk mencapai keterampilan-keterampilan berbicara, membaca,
menyimak, dan menulis. Keterampilan-keterampilan tersebut tentu saja harus dilandasi dengan pengetahuan kebahasaan.
23
Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak
langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini maka sang penulis
haruslah trampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui
latihan dan praktek yang banyak dan teratur.
2.2.9 Tujuan Menulis