II. Tinjauan Pustaka
A. Pengertian Stakeholder
Freeman 1984
2
mendefinisikan stakeholder sebagai suatu grup atau individu yang dapat mempengaruhi atau dapat dipengaruhi oleh tujuan dari suatu
kegiatan. Dalam konteks pengelolaan sumberdaya alam, Roling dan Wagemaker 1998
2
mengemukakan definisi yang lebih mendalam yaitu orang yang berkepentingan terhadap sumberdaya alam yang terdiri dari pengguna sumberdaya
alam ataupun para pengelola lainnya. Stakeholder adalah orang-orang atau organisasi-organisasi yang
dipengaruhi oleh suatu kegiatan atau dapat mendukung berhasilnya suatu kegiatan bahkan dapat menghambat tujuan dari suatu kegiatan Social Development
Department of USA, 1995
3
. Menurut Project Management Institut 1996
4
stakeholder adalah individu atau suatu organisasi yang secara aktif ikut serta dalam suatu kegiatan, atau
mempunyai kepentingan baik yang berdampak negatif maupun positif sebagai bagian dari kegagalan ataupun kesuksesan dari suatu kegiatan.
Stakeholder adalah setiap orang atau kelompok yang terlibat oleh atau dapat terpengaruh oleh suatu keputusan atau oleh suatu kegiatan Dick, 1997
5
. Mengacu pada UNHABITAT and UNEP 2001
6
, stakeholder adalah: 1. Mereka yang kepentingannya terpengaruh oleh suatu program atau mereka
yang kegiatannya secara kuat mempengaruhi suatu program 2. Mereka yang menyampaikan informasi, sumberdaya, dan keahliannya
dibutuhkan untuk perencanaan dan pengimplementasian suatu program 3. Mereka yang mengontrol implementasi dan alat
2
Melalui publikasi internet pada Http:www.idrc.ca
. Diakses pada tanggal 9 Mei 2006.
3
Melalui publikasi internet pada Http:www.euforic.org
. Diakses pada tanggal 5 Mei 2006
4
Melalui publikasi internet pada Http:www.stsc.hill.af
. Diakses pada tanggal 5 Mei 2006
5
Melalui publikasi internet pada Http:www.scu.edu.au
. Diakses pada tanggal 10 Mei 2006.
6
Melalui publikasi internet pada Http:www.unhabitat.org
. Diakses pada tanggal 9 Mei 2006
B. Analisis Stakeholder
Analisis stakeholder adalah suatu pendekatan untuk memahami suatu sistem dengan cara mengidentifikasi pemeran utama atau stakeholder utama dari
suatu sistem dan menilai kepentingan mereka dalam sistem tersebut. Definisi ini sangat berguna dalam mendefinisikan analisis stakeholder dengan pendekatan
pengelolaan sumberdaya alam dan menyatakan batasannya tetapi ini tidak dapat diharapkan untuk memecahkan semua masalah atau gambaran yang ada di dalam
sebuah sistem Grimble et al. 1995. Menurut Allen dan Kilvington dalam Hermawan et al. 2005, analisis
stakeholder adalah suatu identifikasi pihak-pihak utama, analisis kepentingan, dan bagaimana kepentingan tersebut berpengaruh terhadap suatu program. Pendapat
lain menyatakan bahwa analisis para pihak adalah suatu ringkasan yang mampu menggambarkan para pihak yang mempengaruhi dan terkena dampak atau
dipengaruhi pada suatu sistem pengelolaan Harding, 2002 dalam Hermawan et al. 2005.
Identifikasi stakeholder dilakukan dengan cara mengelompokkan yang menjadi kebutuhan dan harapan dari individu ataupun kelompok lalu mengolah
harapan tersebut untuk mencapai tujuan dari suatu kegiatan. Menurut Social Developement of USA 2006 tujuan dari kegiatan
identifikasi stakeholder adalah untuk membantu mengidentifikasi: a. Orang atau kelompok yang termasuk dalam anggota penunjang kegiatan
walaupun anggotanya dibentuk pada saat perencanaan kegiatan atau pada saat implementasi kegiatan
b. Aturan-aturan dalam pelaksanaan suatu kegiatan c. Siapa yang membangun ataupun yang memelihara hubungan antara
stakeholder d. Siapa yang akan diinformasikan dan dimintai saran tentang kegiatan
tersebut e. Akan sangat membantu dalam pengambilan keputusan
Menurut Rolling dan Wagemaker 1998 kegunaan dari kegiatan identifikasi stakeholder adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui secara tepat pola interaksi antara stakeholder yang ada b. Secara analisis dapat memodifikasi campur tangan terhadap stakeholder
c. Sebagai alat mengelola pembuatan kebijakan d. Sebagai alat untuk memperkirakan terjadinya konflik
Grimble dan Wellard 1996 menekankan pentingya kegunaan dari analisis stakeholder dalam memahami kempleksitas dan perbandingan antara tujuan dari
sistem dengan stakeholder. Demikian juga Freeman dan Gilbert 1987 mengemukakan konsep “pengelolaan stakeholder” sebagai batasan untuk
membantu pengelola mengetahui gangguan dan bisnis lingkungan yang kompleks. Stakeholder analisis dimodifikasi dari metode partisipatif perencanaan
pengelolaan seperti Rapid Rural Appraisal RRA dan Participatory Rural Appraisal PRA, yang digunakan dengan menyatukan kepentingan dan
ketidaksamaan dari kelompok yang memiliki pengaruh yang rendah Preety et al. 1995.
Menurut Freeman dan Gilbert, 1987 analisis stakeholder digunakan untuk melihat perbedaan dan mempelajari kriteria para stakeholder. Adapun
kriteria tersebut adalah: a. Kekuasaan power dan kepentingan interest dari setiap stakeholder
Freeman, 1984 b. Kepentingan kepentingan dan pengaruh influence yang mereka punya
Grimble dan Wellard, 1996 c. Program maupun kebijakan yang dikeluarkan
d. Kerjasama dan koalisi yang dilakukan antara stakeholder Grimble et al. 1995 menyatakan bahwa tahapan dalam stakeholder
analisis meliputi: a. Mengidentifikasi tujuan utama dari analisis
b. Membangun pengertian tentang sistem dan pembuat keputusan dalam sistem
c. Mewawancara kepentingan para stakeholder, karekteristiknya, dan keadaannya
d. Mengetahui pola interaksi antara stakeholder e. Menjelaskan pilihan-pilihan dalam pengelolaan
Kilvington 2001
dalam Hermawan et al. 2005 analisis stakeholder digunakan untuk:
a. Mengidentifikasi karakter para stakeholder b. Mengetahui kepentingan para stakeholder dalam hubungannya dengan
permasalahan yang harus dicari jalan keluarnya c. Mengidentifikasi konflik kepentingan antara stakeholder
d. Mengetahui hubungan antara stakeholder yang mungkin dapat dilibatkan dalam kerjasama pengelolaan
e. Memperkirakan kapasistas para stakeholder f. Membantu memperkirakan jenis partisipasi yang melibatkan para
stakeholder Menurut Social Development Department of USA 1995 tahapan dalam
melakukan analisis stakeholder adalah: a. Menggambarkan tabel stakeholder
b. Melakukan penilaian terhadap setiap kepentingan stakeholder yang kaitannya dengan keberhasilan tujuan dan hubungan antar pengaruh
c. Mengidentifikasi resiko dan asumsi yang dapat mempengaruhi kegiatan perencanaan dan keberhasilan pengelolaan
Pembuatan tabel stakeholder melihat aspek-aspek berikut: a. Mengidentifikasi dan mencatat semua stakeholder potensial
b. Mengidentifikasi kepentingan mereka kaitannya dalam masalah yang ada ditempatkan dalam tujuan dari kegiatan pengelolaan. Sebagai catatan satu
stakeholder dapat memililiki berbagai kepentingan c. Menilai dampak dari kegiatan pengelolaan terhadap kepentingan tiap
stakeholder positif, negatif, atau tidak diketahui
Gambar 1. Stakeholder table
Stakeholder yang memiliki pengaruh dan kepentingan yang tinggi adalah individu atau organisasi yang berinteraksi baik langsung maupun tak langsung
yang sangat kuat terhadap sumberdaya, sehingga stakeholder tersebut melakukan usaha tinggi dalam memuaskan keinginan dan perlu diawasi. Stakeholder yang
memiliki pengaruh dan kepentingan yang rendah, hanya perlu dimonitor dengan usaha yang minimum. Untuk stakeholder yang berada diantaranya, perlu
dilakukan pemberian informasi dan pemuasan yang seimbang UN-HABITAT UNEP, 2001.
Stakeholder dapat dikategorikan dalam berbagai cara. Titik awal adalah dengan membagi daftar stakeholder ke dalam primer maupun sekunder.
Stakeholder primer adalah orang ataupun kelompok yang secara langsung terpengaruh oleh suatu kegiatan. Termasuk para pengguna umum ataupun yang
terpengaruh negatif . Dalam banyak kasus stakeholder primer akan dikategorikan ke dalam penilaian sosial ekonomi ODA, 1995.
Stakeholder sekunder adalah orang atau kelompok yang menjadi jembatan atau penghubung dalam suatu kegiatan, termasuk pemerintah atau institusi
lainnya. Terkadang kelompok ini tidak merasa sebagai stakeholder dalam suatu kegiatan karena mereka merasa mereka yang mempunyai seluruh kegiatan
McLaren, 2006
7
.
7
Melalui publikasi internet pada Http:www.landcareresearch.com
. Diakses pada tanggal 9 Mei 2006.
Stakeholder sekunder tidak mempunyai hubungan langsung dalam suatu kegiatan tetapi mereka mempunyai pengaruh yang penting untuk suatu yang
sejalan dengan tujuan dari mereka sendiri. Yang termasuk ke dalam stakeholder sekunder adalah pemerintah, pelanggan, investor, lembaga non-pemerintah, dan
lain-lain Canadian Society of Association Executives, 2006
8
. Stakeholder kunci adalah orang atau kelompok yang mampu
mempengaruhi influence atau orang atau kelompok yang penting important dari stakeholder untuk mencapai keberhasilan dari suatu kegiatan. Pengaruh
influence tersebut mengacu pada seberapa kuatnya pengaruh dari stakeholder. Kepentingan importance mengacu pada para stakeholder yang masalah,
kebutuhan, dan kepentingannya menjadi prioritas dalam perencanaan kegiatan – jika stakeholder yang penting tersebut tidak terbantu maka kegaitan tersebut tidak
dapat berhasil Association of Social Anthropologist of UK and Commonwealth, 2006
9
.
C. Pengertian Kebijakan Publik