Viabilitas BAL STUDI PENYIMPANAN KOMBUCHA PROBIOTIK

2. Nilai pH

Perubahan nilai pH selama penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 11. Nilai pH kombucha probiotik pada awal penyimpanan sebesar 3.21 yang sedikit lebh tinggi dibandingkan kontrol yaitu 3.01. Pada minggu pertama penyimpanan terjadi kenaikan pH baik kombucha probiotik maupun kontrol tetapi berdasarkan uji statistik kenaikan tersebut tidak berbeda nyata p0.05. Pada minggu kedua sampai akhir penyimpanan nilai pH menurun secara bertahap dengan perubahan yang tidak berbeda nyata p0.05. Nilai pH kombucha probiotik pada akhir penyimpanan minggu ke-4 sebesar 3.2 sedangkan pada kontrol sebesar 3.02. Dapat dikatakan bahwa selama masa penyimpanan tidak terjadi perubahan nilai pH yang nyata p0.05 tetapi grafik menunjukkan adanya kecenderungan penurunan nilai pH selama penyimpanan. Penambahan BAL pada kombucha memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai pH p0.05. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8. Seperti yang dilaporkan Adijuwana 2003 dalam penelitiannya bahwa terjadi penurunan nilai pH pada minuman probiotik yang disimpan pada suhu dingin selama delapan minggu. Penurunan yang terjadi sebesar 0.24. Hal yang sama dilaporkan oleh Setyoningrum 2004 yang menyebutkan bahwa nilai pH produk turun dari 3.78 menjadi 3.57 setelah penyimpanan empat minggu. Penurunan nilai pH menunjukkan masih berlangsungnya proses fermentasi. Penurunan pH yang lambat selama penyimpanan dingin dapat disebabkan oleh aktivitas BAL yang terhambat sehingga produksi asam yang dihasilkan juga lambat.

3.21 3.61

3.46 3.34

3.01 3.36 3.21 3.12 3.2 3.02 2.7 2.8 2.9 3 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 1 2 3 4 Lama Penyimpanan minggu N ila i p H TOKP Kontrol Keterangan : TOKP = Teh oolong kombucha probiotik Gambar 11. Perubahan nilai pH kombucha probiotik selama penyimpanan Adanya kenaikan nilai pH pada minggu pertama penyimpanan dapat disebabkan oleh adanya pengaruh penambahan BAL yang ditumbuhkan dalam susu skim dan penyimpanan dalam suhu lemari es. Peningkatan produksi asam organik yang berasal dari hasil fermentasi BAL yang semakin meningkat dalam produk tidak diikuti oleh peningkatan jumlah atom H + yang terdisosiasi sehingga pengukuran terhadap nilai pH menunjukkan keasaman produk yang berkurang. Perubahan nilai pH yang rendah yaitu dibawah 0.2-0.3 tidak dapat digunakan untuk menjelaskan mekanisme perubahan yang terjadi pada medium Raccah dan Baker, 1978

3. Nilai Total Padatan Terlarut ºBrix

Nilai ºBrix menunjukkan seberapa besar konsentrasi sukrosa di dalam sampel. Jumlah sukrosa yang ditambahkan ke dalam sampel dan kontrol sebesar 10 . Proses fermentasi yang terjadi dapat menurunkan konsentrasi awal dan selama penyimpanan. Perubahan konsentrasi sukrosa selama penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 12. 8.6 8.4 8.2 8.4 8.7 8.6 8.4 8.3 8.2 8.2 7.9 8 8.1 8.2 8.3 8.4 8.5 8.6 8.7 8.8 1 2 3 4 Lam a penyim panan m inggu N ilai º B ri x TOKP Kontrol Keterangan : TOKP = Teh oolong kombucha probiotik Gambar 12. Perubahan nilai ºBrix kombucha probiotik selama penyimpanan Nilai ºBrix selama penyimpanan mengalami fluktuasi. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa penyimpanan selama empat minggu tidak memberikan pengaruh yang nyata p0.05 terhadap perubahan nilai ºBrix kombucha probiotik setiap minggunya. Pada kombucha probiotik nilai ºBrix awal sebesar 8.3. Pada minggu pertama mengalami kenaikan menjadi 8.6 dan turun kembali sampai minggu ketiga penyimpanan menjadi 8.2. Pada akhir penyimpanan menjadi 8.4. Hal yang sama juga terjadi pada kontrol dengan nilai awal dan akhir penyimpanan sebesar 8.2. Nilai ºBrix teh oolong kombucha probiotik yang sedikit lebih rendah dibandingkan kontrol dapat disebabkan oleh penambahan BAL dalam bentuk kultur starter yang akan menambah cairan sehingga kepekatan sampel berkurang. Nilai ºBrix antara sampel dan kontrol selama penyimpanan tidak berbeda nyata p0.05 sehingga penambahan BAL tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai ºBrix kombucha probiotik. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9.

4. Nilai TAT Total Asam Tertitrasi

Dalam menentukan kuantitas asam organik di dalam makanan, pengukuran nilai total asam tertitrasi juga penting dibandingkan nilai pH sendiri karena nilai pH hanya menunjukkan konsentrasi dari ion hidrogen sedangkan asam organik tidak terionisasi secara lengkap. Total asam yang