Tingkat Kesukaran Butir Soal Daya Pembeda Butir Soal

22, 23, 25, 26, 27, 28, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, dan 47. Sedangkan butir angket yang tidak valid yaitu, 1, 5, 8, 13, 24, 29, dan 30.

3.5.2 Analisis Instrumen Tes

Sebelum melaksanakan tes kemampuan komunikasi matematika, maka dilaksanakan tes uji coba terlebih dahulu. Analisis butir tes ini dapat membantu mengetahui butir mana yang telah memenuhi syarat serta membantu memperoleh gambaran keadaan butir tes yang disusun.

3.5.2.1 Tingkat Kesukaran Butir Soal

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasa dinyatakan dengan indeks.. Semakin besar indeks tingkat kesukaran berarti soal tersebut semakin mudah. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk uraian, dapat menggunakan rumus berikut: � Berikut ini kriteria tingkat kesukaran soal: Kriteria tingkat kesukaran soal Kategori Sukar Sedang Mudah Depdiknas, 2007: 32 Berdasarkan analisis tingkat kesukaran pada instrumen penelitian yang diujicobakan diperoleh bahwa terdapat 3 butir soal dengan kriteria mudah yaitu butir nomor 1, 6, dan 8; 4 butir soal dengan kriteria sedang adalah butir soal nomor 2, 3, 5, dan 9; dan 3 butir soal dengan kriteria sukar adalah butir soal nomor 4, 7 dan 10. Contoh perhitungan tingkat kesukaran butir soal instrumen penelitian dapat dilihat pada Lampiran 16.

3.5.2.2 Daya Pembeda Butir Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang tidak pandai berkemampuan rendah. Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang menguasai kompetensi dengan peserta didik yang kurang mampu menguasai kompetensi. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. ̅ ̅ √∑ Keterangan: ̅ = rata-rata dari kelompok atas ̅ = rata- rata dari kelompok bawah ∑ = jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas ∑ = jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah = baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah = banyaknya peserta tes Kriterianya: daya pembeda disebut signifikan jika dengan dan Arifin, 2009: 278. Berdasarkan Perhitungan daya pembeda diperoleh 8 item soal mempunyai . Dengan demikian, daya pembeda 8 item soal signifikan. Dan yang tidak signifikan ada 2 item soal yaitu no 4 dan 7. Contoh perhitungan dapat dilihat di Lampiran 17.

3.5.2.3 Reliabilitas