Adapun langkah-langkah pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini secara garis besar adalah sebagai berikut.
1 Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang jarak dalam ruang dimensi
tiga dengan ceramah. 2
Guru memberikan contoh soal disertai tanya jawab. 3
Guru bersama peserta didik berlatih menyelesaikan soal, salah satu peserta didik diminta mengerjakan soal di depan kelas.
4 Peserta didik diberi kesempatan bertanya, jika kesulitan menyelesaikan soal.
5 Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran.
2.4 Kemampuan Komunikasi Matematika
Komunikasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menyampaikan suatu pesan dari pembawa pesan ke penerima pesan untuk
memberitahu, pendapat, atau perilaku baik langsung secara tertulis, langsung maupun tak langsung melalui media. Di dalam berkomunikasi tersebut harus
dipikirkan bagaimana caranya agar pesan yang disampaikan seseorang itu dapat dipahami oleh orang lain. Untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi,
orang dapat menyampaikan dengan berbagai bahasa termasuk bahasa matematika. Sedangkan kemampuan komunikasi matematika dapat diartikan
sebagai suatu kemampuan peserta didik dalam menyampaikan sesuatu yang diketahuinya melalui peristiwa dialog atau saling hubungan yang terjadi di
lingkungan kelas, dimana terjadi pengalihan pesan. Pesan yang dialihkan berisi tentang materi matematika yang dipelajari peserta didik, misalnya berupa konsep,
rumus, atau strategi penyelesaian suatu masalah. Pihak yang terlibat dalam peristiwa komunikasi di dalam kelas adalah guru dan peserta didik. Cara
pengalihan pesannya dapat secara tertulis. Prinsip dan standar untuk matematika, NCTM Winsor, 2008
menyatakan bahwa peserta didik dapat melakukan hal-hal berikut. 1.
Mengatur dan mengkonsolidasikan pikiran matematika mereka melalui komunikasi.
2. Mengkomunikasikan cara berfikir matematika merek secara logis dan jelas
kepada orang lain. 3.
Menganalisis dan mengevaluasi cara berpikir matematika kepada orang lain. 4.
Menggunakan bahasa matematika untuk mengekspresikan ide-ide matematika secara tepat.
Kusuma 2009 menyatakan bahwa secara umum, kemampuan- kemampuan dasar yang diharapkan dapat digali dan ditingkatkan melaui kegiatan
belajar matematika adalah kemampuan komunikasi matematika. Kemampuan komunikasi matematika adalah kemampuan yang ditunjukkan peserta didik dalam
hal sebagai berikut. 1
Merefleksikan dan menjelaskan pemikiran peserta didik mengenai ide dan hubungan matematika
2 Memformulasikan definisi matematik dan generalisasi melalui metode
penemuan 3
Menyatakan ide matematika secara lisan dan tulisan 4
Membaca wacana matematika dengan pemahaman
5 Mengklarifikasi dan memperluas pertanyaan terhadap matematika yang
dipelajarinya 6
Menghargai keindahan dan kekuatan notasi matematika dan peranannya dalam pengembangan ide matematika
Sumarmo 2006 menyatakan kemampuan komunikasi matematika peserta didik dapat dilihat dari kemampuan berikut:
1 Menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide
matematika; 2
menjelaskan idea, situasi, dan relasi matematik, secara lisan dan tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar;
3 menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika;
4 mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika;
5 membaca dengan pemahaman suatu presentasi Matematika tertulis;
6 membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi; dan
generalisasi. Beberapa pengamatan menyatakan bahwa peserta didik yang secara
aktif menyampaikan gagasan dan ide akan mendapat lebih banyak keuntungan dibandingkan jika mereka hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Untuk lebih
lengkapnya, Brenner 1994 mengelompokkan komunikasi matematika menjadi tiga kerangka utama yaitu:
Tabel 2.2. Kerangka komunikasi matematika
Communication about
mathematics Communication
in mathematics
Communication with
matjematics 1
Reflection on cognitive processes. Description of
prosedures, reasoning,
metacognition-giving reasons got procedural
decisions 1
Mathematical register.
Special vocabulary.
Particular definitions of everyday
vocabulary. Syntax,
phrasing. Discourse
1 Problem-solving tool.
Investigation. Basis got
meaningful action
2 Communication
with others about cognition.
Giving point of view. Reconciling differences
2 Representations.
Symbolic. Verbal.
Physical manipulatives.
Diagrams, graphs.
Geometric 2
Alternatibe solutions. Interpretation
of argument
using mathematics.
Utilization of
mathematical problem solving in
conjunction with
other forms
of analysis
Berdasarkan tabel diatas, komunikasi matematik dapat terlihat sebagai tiga aspek yang terpisah. Pertama, communication about mathematics
merupakan proses dalam pengembangan kognitif individu, dalam hal ini peserta didik. Kedua, communication in mathematics, yaitu dengan penggunaan bahasa
dan simbol dalam menginterpretasikan matematika. Ketiga, communication with mathematics menyangkut penggunaan matematika oleh peserta didik dalam
menyelesaikan masalah. Dalam
penelitian ini,
peneliti mencoba
meneliti tentang
communication in mathematics di kelas. Communication in mathematics mencakup dua aspek, yaitu sebagai berikut.
1 Mathematical register, yaitu kemampuan peserta didik dalam menjelaskan
ide, situasi, dan relasi matematika, melalui kata-kata, sintaksis, maupun frase, secara tertulis
2 Representations, yaitu kemampuan peserta didik dalam menggambarkan atau
menginterpretasikan ide, situasi, dan relasi matematika, malalui gambar benda nyata, diagram, grafik, ataupun secara geometris.
2.5 Gaya Belajar