Pengaruh Faktor Eksternal KERANGKA PEMIKIRAN

57 permanen harga minyak dapat secara signifikan mengurangi output potensial. Dari sisi demand, antara lain Aliyu 2009 menunjukkan bahwa harga minyak dunia mempengaruhi PDB Produk Domestik Bruto riil di Nigeria. Dari sisi demand, kenaikan harga minyak dunia mempengaruhi kondisi makroekonomi melalui beberapa saluran antara lain neraca pembayaran, dan defisit anggaran. Bagi negara pengimpor, kenaikan harga minyak mentah dunia akan menyebabkan neraca pembayaran mengalami penurunan, yang pada gilirannya menyebabkan tekanan pada nilai tukar. Depresiasi nilai tukar akan menyebabkan impor menjadi lebih mahal, dan ekspor menjadi lebih murah. Penurunan impor di satu sisi dan kenaikan ekspor di sisi lain, pada akhirnya memperbaiki neraca pembayaran kembali jika negara yang bersangkutan mengadopsi sistem nilai tukar mengambang floatimg exchange rate. Melalui saluran defisit anggaran, karena kenaikan harga minyak BBM akan menambah tambahan biaya subsidi BBM bagi negara yang mengadopsi kebijakan subsidi untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri. Indonesia telah sebagai net importir minyak sejak tahun 2004 Surjadi, 2006. Sebagai net importer Indonesia masih mengadopsi kebijakan subsidi untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri. Pengaruh harga minyak dunia terhadap defisit anggaran dapat ditangkap dengan peubah subsidi BBM pada pengeluaran negara. Pemberian subsidi, termasuk BBM ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan keputusan politik berdasarkan kemampuan penerimaan negara dan aspirasi politik dalam masyarakat. Pengaruh harga minyak dunia melalui saluran ekspor dan impor dapat ditangkap dengan memasukkan harga minyak dunia ke dalam perilaku ekspor dan impor pada tingkat makro, dan pada tingkat mikro pada perilaku ekspor dan impor sektor deforestasi dan degradasi hutan. Sedangkan pengaruh suku bunga dunia dapat 58 ditangkap dengan memasukkan suku bunga dunia sebagai faktor eksogen yang mempengaruhi suku bunga pasar dan nilai tukar.

3.5. Konstruksi Model Ekonomi Deforestasi dan Degradasi Hutan

Untuk menghindari kompleksitas permasalahan dan memudahkan pemahaman, maka model yang dibangun dibagi ke dalam tiga blok, yaitu: 1 blok makroekonomi, 2 blok deforestasi, dan 3 blok degradasi hutan.

3.5.1. Blok Makroekonomi

Pendekatan makroekonomi yang digunakan adalah pendekatan sisi permintaan output agregat. Dari sisi pengeluaran, output agregat atau Produk Domestik Bruto Y t 9 dituliskan: Y t = C t + I t + G t + NX t ..………...………….……………………………… 1 di mana Y t = output agregat atau Produk Domestik Bruto PDB C t = Konsumsi rumah tangga I t = Investasi swasta G t = Pengeluaran pemerintah NX t = Ekspor bersih ekspor minus impor Merujuk teori, konsumsi dipengaruhi secara positif oleh pendapatan dibelanjakan YD t ; YD t =Y t -T t ; T t =penerimaan pajak, dan negatif oleh suku bunga riel R t , serta positif konsumsi satu tahun sebelumnya C t-1 . Sedangkan investasi I t 9 Melalui hubungan secara negatif antara pengeluaran pendapatan agregat Y t dan suku bunga dapat diturunkan kurva IS, yang menggambarkan pasar barang. Pada tingkat pendapatan tertentu, suku bunga yang lebih tinggi menurunkan permintaan barang, dan dalam hampir semua formulasi model, menurut Romer 2000, suku bunga yang lebih tinggi menurunkan permintaan investasi, dan dalam banyak kasus juga menurunkan konsumsi, serta dalam perekonomian terbuka dengan nilai tukar mengambang menyebabkan apresiasi nilai tukar sehingga menurunkan ekspor bersih. 59 dipengaruhi secara negatif oleh suku bunga riel R t , positif oleh PDB Y t , negatif oleh kondisi krisis KRISIS t 10 , dan positif oleh investasi satu tahun sebelumnya I t-1 . Fungsi konsumsi dan investasi dituliskan: C t = CYD t , R t , C t-1 ..………..………..…..………………….………..…… 2 I t = IR t , Y t , KRISIS t , I t-1 .......……………………….……….…..………... 3 Merujuk Fisher equation, suku bunga riel adalah suku bunga nominal r t dikurangi inflasi π dituliskan: R t = r t - π t ……………………………………………………………….……4 Pengeluaran pemerintah G t dipengaruhi secara positif oleh penerimaan pajak T t dan pengeluaran pemerintah satu tahun sebelumnya G t-1 . Untuk menangkap pengaruh faktor eksternal, harga minyak dunia oil P t , terhadap pengeluaran pemerintah, harga minyak dunia dihipotesiskan berpengaruh secara positif, karena kenaikannya membebani pengeluaran pemerintah. Sedangkan penerimaan pajak T t dipengaruhi secara positif oleh PDB Y t , dan negatif oleh suku bunga riel R t , serta positif oleh penerimaan pajak satu tahun sebelumnya T t-1 . Fungsi G t dan T t dituliskan: G t = GT t , oil P t , G t-1 …………………………………………...…………… 5 T t = TY t , R t , T t-1 ……………………………………………………………6 Blok makroekonomi bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kebijakan makroekonomi dan faktor eksternal mempengaruhi deforestasi dan degradasi hutan alam. Pengaruh kebijakan makroekonomi dan faktor eksternal terhadap degradasi dan deforestasi hutan alam dapat melalui beberapa saluran. Terdapat empat saluran transmisi yang umum dipahami, yaitu: 1 saluran suku bunga interest rate channel, 2 saluran kredit credit channels, 3 saluran harga asset asset channel, dan 4 10 Peubah dummy di mana 0=tahun-tahun tidak krisis, dan 1=tahun-tahun krisis.