Kompetensi Sosial a. Beradaptasi dengan lingkungan.

Ine Rahaju, 2014 Analisis Penyelengaraan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Menggunakan Model Beyond Center And Circle Time Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Guru memberikan kegiatan pembelajaran berusaha sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat menjadikan anak usia dini sehat, cerdas, ceria dan berakhlak baik. Ini tercermin dari pemberian materi yang beragam dan menyenangkan, pembiasaan yang sesuai dengan ajaran Islam. 4 Akomodatif terhadap anak didik, orang tua, teman sejawat dari berbagai latar belakang budaya dan sosial ekonomi. Guru cukup akomodatif pada anak didik, orangtua, dan teman sejawat, terlihat dari komuikasi yang terjadi dalam suasana penuh keramahan, dan saling menghargai. b Berkomunikasi secara efektif Komunikasi guru dan orangtua cukup baik, dengan menyediakan layanan sms bagi orang tua jika ada masalah atau kurang paham mengenai perkembangan anak. Selain itu juga dengan anak komunikas terjalin dengan efektif terlihat dari cara berbicara guru yang tidak menyalahkan tapi memngingatkan sebaiknya harus seperti apa. Dan anak baik dalam mengikuti aturan. 1 Berkomunikasi secara empatik dengan orang tua peserta didik. Guru berkomunikasi dengan empatik tanpa membedakan status sosisal orang tua. Ini terlihat nyata pada sat awal penerimaan siswa dimana hampir seluruh orang tua hadir. Dan tampak jelas semua dilayanai dengan sama. 2 Berkomunikasi efektif dengan anak didik, baik secara fisik, verbal maupun non verbal. Komunikasi guru dan anak terjalin dengan baik , dengan bahsa yang selalu menggunakan kaliamat positif untuk mendukung, memotivasi anak, membuat anak nyaman belajar sambil bermain. Pengelola 1 Kompetensi Kepribadian a. Memiliki minat dalam bentuk pengabdian untuk mengembangkan lembaga. Pengelola sangat memiliki minat dalam bentuk Pengembangan lembaga terlihat dari kegigihan dan kesempatan yang didapat pengelola menjalin kerjasama dengan dinas pendidikan pemerintah pusat, organisasi profesi, pemerintah setempat baik dinas pendidikan, PU, kesehatan dan social. Ine Rahaju, 2014 Analisis Penyelengaraan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Menggunakan Model Beyond Center And Circle Time Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengelola memberikan subsidi atas biaya penyelenggraan pendidikan anak usia dini, dari hasil pelatihan , magang, study banding yang dilakukan pengelola. Pengelola terus menerus mengadakan perbaikan sarana dan prasarana berbasis lingkungan, sebagai bahan ajar anak dan menciptakan lingkungan yang asri dan dekat dengan alam. 2 Kompetensi Profesional a. Mengatasi berbagai masalah teknis operasional. Pengelola terus mencari terobosan pengembangan kurikulum agar terus menjadi pelopor dalam pembaharuan pembelajaran anak usia dini yang sesuai dengan karakteristik anak dan tuntutan zaman. Posisi pengelola yang menjadi konsultan di dinas pendidikan pusat membuat peluang kemitraan terjalin lebih mudah. Ini diawali dengan prestasi pengelola sebagai pemuda pelopor seperti tercantum profil lembaga. b. Membuat Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Lembaga. Membuat rencana anggaran pendapat dan belanja lembaga, dengan mencoba menyeimbangkan pendapatan dan pengeluaran tidak hanya mengandalkan dana dari orang tua murid, tetapi menjadikan sekolah tempat magang, studi banding, dan pelatihan baik dari dalam kota, propinsi, negara maupun luar negeri. 3 Kompetensi Manajerial a. Mengelola dan mengembangkan lembaga dalam pelayanan pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan. Pengelola terus mengembangkan pelayanan dengan tahun ini membuat program baru pelayanan bagi anak usia dini dengan menekankan anak pada program green school.

b. Mengkoordinasi pendidik dan tenaga kependidikan lain dalam lembaga.

Pengelola membuat pembagian tugas yang jelas antara tenaga pendidik dan kependidikan sehingga tugas tidak terlalu berat. Dan guru diharapkan dapat konsentrasi pada peningkatan pelayanan pembelajaran.

c. Mengelola sarana dan prasarana sebagai aset lembaga.

Ine Rahaju, 2014 Analisis Penyelengaraan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Menggunakan Model Beyond Center And Circle Time Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengelola angat memperhatikan pengadaan sarana prasaran yang berbasis lingkungan. Dengan alat peraga main yang banyak berasal dari limbah, dan bahan alam, Dan memperbanyak sarana prasarana yang dekat dengan alam seperti kolamikan , berbagai jenis burung , bianatang unggas, pepohonan berkayu, buah-buahan maupun sayuran. Setiap dua tahun alat main luar di cat ulang, ditambah dan diperbaiki. Dan semua diadministrasikan oleh tenaga kependidikan. Serta lembaga mempunyai bagian khusus pemeliharaan sarana dan prasarana. 4 Kompetensi Sosial a. Bekerjasama dengan berbagai pihak untuk kepentingan lembaga. Dengan posisi pengelola sebagai konsultan dirjen PAUD , membuat peluang kerjasama dengan berbagai pihak lebih besar baik dalam maupun luar negeri.Selain itu melihat banyaknya tamu yang datang membuat kerjasama dengan PU untuk perbaikan jalan sekitar sekolah. b. Mengambil peluang untuk mengelola lembaga secara berkesinambungan. Pengelola mengambil peluang terus menciptakan inovasi pembelajaran agar pembelajaran yang terbaik bagi anak usia dini, selain dapat dijadikan tempat magang dan studi banding.

c. Memiliki motivasi untuk meningkatkan mutu lembaga.

Pengelola terlihat terus meningkatkan mutu lembaga dengan terus mengadakan pembaharuan pembelajaran selain berbasis green school , lembagfa sudah mulai menyiapkan diri untuk mengimplementsikan kurikulum 2013.

3. Isi, Proses dan Penilaian program pembelajaran

Adapun langkah-langkah pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan BCCT di PAUD Pelopor setiap harinya adalah sebagai berikut:

a. Isi 1 Struktur Program

Struktur program kegiatan PAUD Pelopor seperti tercantum dalam silabus mencakup bidang Pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan bermain dan pembiasaan. Lingkup pengembangan meliputi: 1 nilai-nilai agama dan

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME) DI PRE IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME) DI PRE SCHOOL INTAN PERMATA AISYIYAH MAKAMHAJI TAHUN 2013/2014.

0 1 14

PENERAPAN METODE BEYOND CENTER AND CIRCLE Penerapan metode beyond center and circle time untuk meningkatkan kemandirian pada anak usia dini.

0 4 16

PENDAHULUAN Penerapan metode beyond center and circle time untuk meningkatkan kemandirian pada anak usia dini.

0 5 13

PENERAPAN METODE BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PADA ANAK USIA DINI Penerapan metode beyond center and circle time untuk meningkatkan kemandirian pada anak usia dini.

0 5 20

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BCCT (BEYOND CENTER Implementasi Model Pembelajaran BCCT (Beyond Center and Circle Time) di KB Anak Sholeh Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 15

PENGELOLAAN BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI Pengelolaan Beyond Center And Circle Time (BCCT) Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini di Kelompok Bermain LPI Hidayatullah Banyumanik Semarang.

0 0 16

PENDAHULUAN Pengelolaan Beyond Center And Circle Time (BCCT) Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini di Kelompok Bermain LPI Hidayatullah Banyumanik Semarang.

0 2 10

Pengelolaan Beyond Center And Circle Time (BCCT) Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini di Kelompok Bermain LPI Hidayatullah Banyumanik Pengelolaan Beyond Center And Circle Time (BCCT) Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini di Kelompok Bermain LPI Hidayatullah Ba

1 1 21

IMPLEMENTASI PENDEKATAN BCCT BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN JAMAK (MULTIPLE INTELLIGENCES) ANAK USIA DINI.

3 5 42

ANALISIS PENYELENGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI YANG MENGGUNAKAN MODEL BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME - repository UPI T PD 1202205 Title

0 0 4