Pijakan Menurut CCCRT 2005: pijakan main merupakan keharusan dalam memberikan pengalaman
Ine Rahaju, 2014 Analisis Penyelengaraan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Menggunakan Model Beyond Center And Circle
Time Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pengalaman main yang berkualitas Empat pijakan pengalaman main tersebut seperti di uraikan sebelumnya adalah:
a Pijakan lingkungan terdiri dari:
1 Mengorganisasi lingkungan main dengan menyediakan alat bermain yang memberikan
tiga kesempatan main bagi tiap anak. 2
Merencanakan intensitas dan desitas pengalaman main 3
Paralatan main mendukung tiga jenis main 4
Peralatan main mendukung pengalaman literasi anak 5
Merancang kegiatan bermain anak yang mendukung interaksi social secara positif
b Pijakan sebelum main terdiri dari:
1 Membaca buku yang berhubungan dengan pengalaman main dan mengarahkan
kepahaman anak menganai suatu materi muatan main 2
Mengorganisisr perbendaharaan kata baru dan konsep yang mendukung standar pembelajaran
3 Memberikan ide bagaimana menggunakan material atau alat permainan
4 Mendiskusikan aturan dan harapan dari pengalaman main
5 Menerangkan Pengembangan pengetahuan yang di dapat selama waktu bermain
6 Mengorganisasikan anak untuk menciptakan kesuksesan dalam interaksi social
7 Merancang dan menyediakan tempat transisi bermain
Ketika buku, puisi, dan diskusi dipresentasikan anak disediakan informati yang akan memperluas kosa kata mereka.,pengetahuan dan penggunaan bahan. Selama waktu ini guru akan menyusun
irama untuk seluruh pengalaman bermain. Seluruh bahan dan aktivitas main akan dijelaskan dan dikemukakan harapan dari perilaku anak. Guru harus berhati-hati pada waktu transisi bermain
anak , memastikan setiap anak dapat kesempatan berputar dengan baik dalam pengalaman mainnya dan berinteraksi secara positif. Transisi yang aman dalam bermain dilaksanakan dengan
memberi kesempatan anak dengan pilihan sesuai warna baju, huruf awal dari nama, dan variable lainnya yang dapat dikategorikan. Ingat anak memiliki kemampuan ungtuk mengikuti tiga
perintah yang dibiasakan untuk keberhasilannya di sekolah selanjutnya.
c Pijakan saat main
Ine Rahaju, 2014 Analisis Penyelengaraan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Menggunakan Model Beyond Center And Circle
Time Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1 Memberikan waktu pada anak untuk mengorganisasikan dan mengelaborasi
pengalaman bermain anak 2
Memberikan contoh berkomunikasi secra positif 3
Mengembangkaan kemampuan berbahasa anak 4
Mengembangkan kemampuan bersosialisasi dengan memebrikan pijakan cara berkomunikasi yang baik
5 Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan kemajuan perkembangan
anak. Riset menunjukkan bahwa anak tidak menegtahui bagaimana bermain denganmainan dan
teman sebayanya. Anak-anak ini mengalami kesulitan di sekolah selanjutnya karena mereka tidak mengembangkan keaksaraan, dan kemampuan social emotional serta pengetahuan yang
didukung oleh kayanya pengalaman main. Guru akan mengobservasi dan menilai setiap permainan anak, dan menjadikan sebagai
dasar penentuan perencanaan selanjutnya. Ketika guru memahami setiap perkembangan anak secara individu, mereka akan memberi pijakan pengalaman main dengan pertanyaan,
percontohan, dan luasnya setiap pengalaman main. Ketika melakukan observasi pada AUD , menenmukan anak yang bermasalah dengan alat
main dan teman sebayanya , setelah dilakukan time out masih juga berlaku demikian ini menunjukkan anak tersebut membutuhkan perhatian. Pengetahuan guru bagaimana melihat
perkembangan anak sangat dibutuhkan pada awal tahun pembelajaran, memberi pijakan pada anak bagaimana meilih mainan akan menjadikan anak sukses di pendidikan selanjutnya.
Ketika kelas diorganisasi sesuai perkembangan dan diberi label,
d Pijakaan setelah main.
i. Mengevaluasi dan megingatkan kembali pengalaman main, dengan memberikan
kesempatan pada anak berbagi pengalaman main mereka ii.
Menggunakan beres-beres dan penutup pembelajaran sebagai sebuah pengalaman belajar dalam mengklasifikasi, menyusun dan mengorganisasi kegiatan main.
Pijakan selama pengalaman main yang berkualitas membutuhkan pengetahuan guru dalam tahapan perkembangan setiap anak dalam setiap jenis main. Guru harus menggunakan
Ine Rahaju, 2014 Analisis Penyelengaraan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Menggunakan Model Beyond Center And Circle
Time Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
informasi ini untuk perencanaan, pengorganisasian, dan memberikan pijakan pengalaman main yang kaya akan literasi. Pengalaman main ini harus mendukung perolehan kemampuan dan
pengetahaun anak usia dini yang akan mendukung kesuksesannya di jenjang sekolah selanjutnya