Teknis Analisis Data METODE PENELITIAN

mengukur dan menjelaskan variabel loyalitas pelanggan dalam penelitian ini dan layak untuk dipergunakan. Tabel 3.6 Pengujian Reliabilitas Variabel Nilai Uji Reliabilitas Keterangan AtributProduk 0,799 Reliabel Kualitas Jasa 0,736 Reliabel Kepuasan Pelanggan 0,821 Reliabel Loyalitas Pelanggan 0,854 Reliabel Sumber :Hasil Penelitian, 2013 Berdasarkan Tabel 3.6 hasil pengujian reliabilitas masing-masing variabel atribut produk, kualitas jasa, kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan memiliki nilai uji reliabilitas r hitung nilai r tabel 0,60 berarti instrumen variabel konsisten dan layak untuk dipergunakan.

3.9 Teknis Analisis Data

Teknik Structural Equation Modelling SEM memungkinkan seorang peneliti menguji beberapa variabel dependen sekaligus, dengan beberapa variabel independen. Adapun langkah-langkah untuk melakukan pemodelan Structural Equation Modelling dengan program Analysis Moment of Structural AMOS adalah: 1 Pengembangan Model Berbasis Konsep dan Teori Pada tahap ini, dibuat sebuah model himpunan dari hubungan kausal dari variabel-variabel berdasarkan teori yang ingin diuji dalam penelitian. Tanpa penggunaan teori, teknik SEM tidak dapat dilakukan karena SEM digunakan untuk menguji sebuah teori. Teori yang digunakan, bisa bersumber dari hasil penelitian empiris yang dilakukan sebelumnya, pengalaman masa lalu dan Universitas Sumatera Utara observasi terhadap perilaku nyata atau fenomena lainnya, serta teori-teori lain yang memungkinkan untuk dilakukan analisis. 2 Mengkonstruksi Diagram Jalur Path diagram merupakan representasi visual dari sebuah model yang menggambarkan seluruh hubungan antara variabel-variabel yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, penggunaan path diagram dapat mempermudah dalam melihat hubungan yang ada pada model. Dalam path diagram, hubungan antar konstruk akan dinyatakan melalui anak panah. Anak panah yang lurus menunjukkan sebuah hubungan kausal yang langsung antara satu konstruk dengan konstruk lainnya. Sedangkan garis-garis lengkung antara konstruk dengan anak panah pada setiap ujungnya menunjukkan korelasi antara konstruk-konstruk yang dibangun sebagai berikut : Gambar 3.5 Diagram Alur Penelitian Universitas Sumatera Utara 3 Menterjemahkan Model Menjadi Diagram Jalur Setelah dilakukan pengembangan dari teorimodel teoritis dan digambarkan dalam sebuah diagram alur, penulis dapat mengkonversi spesifikasi model tersebut ke dalam rangkaian persamaan sebagai berikut : Variabel Endogen = Variabel Eksogen + Variabel Endogen + Error Persamaan struktural yang diajukan dalam model penelitian ini adalah : Y 1 = β 1 X 1 + β 2 X 2 + ε 1 Y 2 = β 3 X 1 + β 4 X 2 + ε 2 Y 2 =β 5 Y 1 +ε 3 4 Memilih Matriks dan Teknik Estimasi SEM dapat menggunakan matriks kovarian dan matriks korelasi dari variabel yang diuji, sebagai input. Pemilihan jenis matriks sebagai input, dilakukan berdasarkan tujuan dari analisis yang dilakukan. Untuk melakukan pengujian teoritis, matriks kovarian disarankan untuk digunakan sebagai input. Matriks kovarian merupakan sebuah matriks yang terdiri dari nilai kovarian antara semua indikator setiap variabel. Pada tools AMOS, matriks kovarian dapat dihitung secara otomatis dari data primerdata mentah yang dimasukkan sebagai input. Setelah melakukan pemilihan matriks, teknik estimasi model juga perlu dilakukan. Teknik estimasi model merupakan algoritma matematika yangdigunakan untuk melakukan estimasi terhadap parameter-parameter yang adapada model. Sebagian besar program SEM menggunakan pendekatan Maximum Likelihood Estimation MLE sebagai teknik estimasi model. MLE banyak digunakan karena MLE lebih efisien dan tidak bias apabila normalitas data tercapai. Universitas Sumatera Utara 5 Menilai Masalah Identifikasi Masalah identifikasi merupakan masalah ketidakmampuan dari model yang dikembangkan untuk menghasilkan estimasi yang unik. Masalah identifikasi dapat muncul melalui gejala sebagai berikut: a Standard error untuk satu sampai beberapa koefisien sangat besar. b Program tidak mampu menghasilkan matriks informasi yang seharusnya disajikan. c Munculnya angka-angka aneh, seperti varians error yang negatif. d Munculnya angka korelasi yang sangat tinggi antar koefisien estimasi yang diperoleh misalnya lebih dari 0,9. 6 Mengevaluasi Estimasi Model Sebelum melakukan evaluasi kelayakan model terhadap data penelitian, hasil estimasi model perlu dievaluasi agar memenuhi asumsi-asumsi yang harus dipenuhi untuk mengaplikasikan SEM. Berikut adalah asumsi-asumsi dalam SEM yang perlu dievaluasi: a Evaluasi Ukuran Sampel Ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam pemodelan SEM adalah minimum berjumlah 100-200 sampel, selanjutnya menggunakan perbandingan 5-10 observasi untuk setiap parameter yang diestimasi. b Evaluasi Normalitas dan Linieritas Uji normalitas secara mutivariat dapat dilihat dari koefisien kurtosis multivariate, apabila hasil yang diperoleh masih di bawah nilai batas ± 2,58, ini berarti bahwa ada data yang digunakan berdistribusi multivariat normal. Universitas Sumatera Utara c Outlier Evaluasi terhadap multivariate outlier perlu dilakukan karena walaupun data yang dianalisis menunjukkan tidak ada outlier pada tingkat univariate, namun observasi-observasi tersebut dapat menjadi outlier bila sudah dikombinasikan. Jarak mahalanobis Mahalanobis Distance untuk tiap-tiap observasi dapat dihitung dan akan menunjukkan jarak sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam sebuah ruang multidimensional Hair, et. al, 2006. d Multikolinearitas Multicollinearity Multicollinearity dapat dideteksi dari determinan matriks kovarians. Nilai determinan matriks kovarian yang sangat kecil memberi indikasi adanya problem multicollinearity. Setelah estimasi model dievaluasi dan data penelitian dimasukkan sebagai input, tahapan terpenting pada pengujian SEM selanjutnya dilakukan, yakni menguji kelayakan model. Berikut ini disajikan beberapa indeks kesesuaian dan cut-off value-nya untuk digunakan dalam menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak. yaitu: 1 χ² chi-square statistik, Pengujian chi-square χ² merupakan pengujian yang utama dalam melakukan pengujian measurement model.Penentuan fit atau tidaknya model dengan data, dapat dilakukan dengan melihat perbandingan nilaiprobabilitas p yang diperoleh, dengan ketentuan sebagai berikut: a Jika p 0,05, maka model fit dengan data yang ada b Jika p 0,05, maka model tidak fit dengan data yang ada Universitas Sumatera Utara Dalam AMOS, jika nilai χ² yang diperoleh makin kecil, maka nilai p akan makin besar. Meskipun pengujian chi-square merupakan pengujian yang utama, pengujian ini tidak dijadikan sebagai satu-satunya patokan dalampenelitian-penelitian sebelumnya. Hal ini disebabkan karena nilai χ² yang diperoleh akan sangat dipengaruhi oleh jumlah sampel danjumlah indikator yang digunakan. Semakin banyak jumlah sampel danindikator, nilai χ² yang diperoleh akan makin besar sehingga nilai pmenjadi kecil. 2 CMINDF adalah The Minimum Sampel Discrepancy Function yang dibagi dengan degree offreedom. CMINDF tidak lain adalah statistika chi- square , χ² dibagi DF-nya disebut χ² relatif. Bila nilai χ² relatif kurang dari 2,0 atau 3,0 adalah indikasi dari acceptable fit antara model dan data. 3 RMSEA The Root Mean Square Error of Approximation, menunjukkan nilai Goodness-Of-Fit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam populasi. Nilai RMSEA yang kecil atau = 0,08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya model yang menunjukkan sebuah close fit dari model tersebut berdasarkan degrees of freedom. 4 AGFI Adjusted Goodness of Fit Index dimana tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar dari 0,90. 5 GFI Goodness of Fit Index adalah ukuran non statistikal yang mempunyai rentang nilai antara 0 poor fit hingga 1,0 perfect fit. Nilai yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan suatu better fit. Universitas Sumatera Utara 6 CFI Comparative Fit Index, yang bila mendekati 1, mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi. Nilai yang direkomendasikan adalah CFI ≥ 0,95. 7 TLI Tucker Lewis Index merupakan model indeks yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model, dimana nilai yang direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya sebagai model adalah ≥ 0,95 dan nilai yang mendekati 1 menunjukkan a very good fit. 7 Interprestasi dan Modifikasi Model Suatu model SEM yang telah diuji dan terbukti valid, bukanlah satu-satunya model yang fit dengan data yang ada. Oleh karena itu, para peneliti biasanya melakukan modifikasi model yang bertujuan untuk membuat model yang lebih fit daripada model sebelumnya. Modifikasi yang dilakukan, biasanya dengan menambahkan hubungan antar konstruk yang nantinya dapat menurunkan nilai chi-square χ². BAB IV Universitas Sumatera Utara HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum CV. Paradep Taxi Medan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Jasa Dan Kepuasan Emosional Terhadap Kualitas Hubungan Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan : Studi kasus Pada Retail Shop Carrefour-Lebak Bulus

1 11 121

Pengaruh Atribut Produk Dan Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan Jasa Transportasi Darat Cv. Paradep Taxi Medan

0 0 17

Pengaruh Atribut Produk Dan Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan Jasa Transportasi Darat Cv. Paradep Taxi Medan

0 0 2

Pengaruh Atribut Produk Dan Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan Jasa Transportasi Darat Cv. Paradep Taxi Medan

0 0 8

Pengaruh Atribut Produk Dan Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan Jasa Transportasi Darat Cv. Paradep Taxi Medan

0 0 16

Pengaruh Atribut Produk Dan Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan Jasa Transportasi Darat Cv. Paradep Taxi Medan

0 1 2

Pengaruh Atribut Produk Dan Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan Jasa Transportasi Darat Cv. Paradep Taxi Medan

0 0 30

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Penelitian Terdahulu - Pengaruh Atribut Produk dan Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya pada Loyalitas Pelanggan Jasa Tranposrtasi Darat CV. Paradep Taxi Medan

0 0 16

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Atribut Produk dan Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya pada Loyalitas Pelanggan Jasa Tranposrtasi Darat CV. Paradep Taxi Medan

0 1 8

Pengaruh Atribut Produk dan Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya pada Loyalitas Pelanggan Jasa Tranposrtasi Darat CV. Paradep Taxi Medan

0 0 17